Langsung ke konten utama

Bertaruh Dengan Waktu Demi Pose di Stadion Brawijaya

Walau harus berjalan jauh dan dengan cara sembunyi-sembunyi, tetap dijalani. Namanya juga suka. Bisa melihatnya secara langsung meski sebentar. Rasanya senang bukan kepalang.

Dokumen pribadi

Itulah kenangan yang tak akan terlupakan ketika pertama kalinya saya menginjakkan  kaki di Kota Kediri. Saat itu saya berdua dengan adik berlibur ke sana. Tujuannya untuk mengunjungi sedulur. Sudah cukup lama saya tak menginjakkan kaki di daerah Jawa Timur sejak hijrah dari Surabaya ke Jakarta.

Kesibukan dan segala urusan sejak tinggal di Jakarta tanpa disadari telah menyita waktu kami. Jangankan untuk mengunjungi sanak saudara di luar kota. Terkadang dengan sedulur yang sama-sama satu kota pun tak sempat berkunjung. Karena sudah malas jika pergi-pergi saat hari libur.  Panas dan macet. Sementara hal itu menjadi rutinitas sehari-hari. Maka begitulah. Waktu ternyata berjalan tanpa terasa.

Menyadari hal itu, pada suatu kesempatan saya sengaja merancang liburan ke Kota Kediri. Keluarga di sana sangat senang mendengar kabar ini. Mereka pun sudah bersiap-siap menjemput saya dan adik di stasiun. Karena sudah lama tak bertemu jadi selama di sana sudah banyak agenda yang akan dilakukan.

Hal yang utama dilakukan yakni mengunjungi satu per satu kerabat di sana. Berhubung tidak hanya satu keluarga melainkan banyak. Maka waktu satu Minggu di sana terasa kurang. Ketika akhirnya tiba waktu saya dan adik untuk kembali ke Jakarta. Barulah saya tersadar kalau belum mengunjungi satu pun obyek wisata atau tempat bersejarah di sini.

Karena tempat tinggal saudara agak ke luar kota Kediri. Maka pada saat saya akan kembali ada yang mengantar sampai di stasiun. Biasanya ditunggu sampai kereta tiba dan berangkat. Tapi karena saya ingin sekali singgah sebentar untuk melihat Stadion Brawijaya, maka segala daya upaya pun saya lakukan agar bisa ke sana.

Mulai dengan merayu sedulur untuk tidak usah menunggu kami sampai kereta tiba, sampai membujuk adik untuk mau memuluskan misi saya. Mengingat jarak dari stasiun ke stadion tidak dekat.

Dengan mengatakan bahwa saya ingin belanja titipan kawan, akhirnya sedulur yang awalnya mau menemani sampai kereta tiba, mau pulang terlebih dulu. Betapa leganya hati ini.

Selanjutnya tinggal membujuk adik nih untuk mau mengikuti saya. Awalnya adik saya tidak mau. Tapi setelah itu ia pun meluluskan permintaan saya. Dengan berbagai syarat tentunya. Ya, tak apalah asal bisa terwujud mimpi saya.

Dengan menyewa becak dari stasiun, saya dan adik minta di antar ke stadion secepatnya. Karena berkejaran dengan jam kedatangan kereta. Syukurnya bapak penarik becak di sana meski terlihat tua-tua tapi gesit dan cepat mengayuh becaknya. Saya benar-benar beruntung sekali. Karena akhirnya bisa menjejakkan kaki di Stadion Brawijaya. Markas klub Persik Kediri yang dibangun pada tahun 1983.

Ini menjadi salah satu kenangan yang tak terlupakan. Hanya demi melihat dan melongok sebuah stadion nyaris saja ketinggalan kereta. Kalau tidak begitu kapan lagi? Sebab kesempatan seperti ini sangat sulit didapat. Dan tidak mudah. Jadi jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan. (EP)



#ODOPOKT20
#JelajahStadion


Tulisan ini diikutsertakan dalam program One Day One Post (ODOP) yang diselenggarakan oleh Blogger Muslimah.



Komentar

  1. Mbak Denik...saya asli Kediri lo..Dari stasiun rumah ortuku tinggal naik becak saja..:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, Podo Jawa Timur ne ngono Mba. Semoga bisa barengan pas ke Kediri Yo.. Hehehe

      Hapus
  2. Lha, aku wong Nganjuk malah nggak ngerti stadion iki mbak Denik.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ujung Aspal Pondok Gede

Di rumah ini aku dibesarkan Dibelai mesra lentik jari ibu Nama dusunku Ujung Aspal Pondok Gede Rimbun dan anggun ramah senyum penghuni dusun Kambing sembilan motor tiga bapak punya Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya Sampai saat tanah moyangku Tersentuh sebuah rencana dari serakahnya kota Terlihat murung wajah pribumi Terdengar langkah hewan bernyanyi  (Ujung Aspal Pondok Gede, Iwan Fals) Siapa yang tak mengenal lirik lagu tersebut? Lagu milik Iwan Fals itu begitu familiar ditelinga masyarakat. Saya salah satu penikmat lagu-lagu iwan Fals. Khusus lagu yang berjudul Ujung Aspal Pondok Gede, jiwa petualang saya bergolak saat mendengar lagu ini. Ada rasa ingin tahu dalam benak saya kala mencermati lirik demi lirik lagi itu. Maka tercetus niat di hati untuk suatu hari melongok daerah bernama Ujung Aspal Pondok Gede. Kesempatan itu pun tiba juga akhirnya. Suatu hari dengan ditemani seorang kawan saya bisa menjejakkan kaki di daerah  sana. Dengan mengendarai sepeda mo

Jam Gede Jasa Icon Baru Kota Tangerang

Kota Tangerang adalah salah satu wilayah kota di provinsi Banten. Merupakan kota terbesar di provinsi ini dan menjadi penyanggah Ibu kota Jakarta. Karena letaknya yang berbatasan langsung dengan Jakarta. Dan saya adalah salah satu warga Kota Tangerang yang kebetulan tinggalnya dekat perbatasan. Bisa disebut orang pinggiran. Pingirannya Jakarta dan pinggirannya Kota Tangerang.  Dokumen pribadi Bagaimana tidak disebut orang pinggiran. Lha wong untuk masuk wilayah Jakarta loh saya bisa dengan berjalan kaki. Sementara untuk pergi ke pusat Kota Tangerang butuh waktu sekitarnya 1-2 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan. Jauh bukan dari Kota Tangerang? Karenanya aktivitas saya lebih banyak ke kota Jakarta. Sejak dari jaman sekolah sampai bekerja. Hanya KTP saja yang statusnya sebagai warga Kota Tangerang.  Dan status seperti itu ternyata mengusik hati nurani saya secara perlahan. Apalagi ketika pada suatu hari dalam sebuah perjalanan backpackeran ke luar kota, di dalam kereta yang

Taman Kota 1 vs Taman Kota 2

Bagi saya taman itu sebuah tempat yang memiliki pesona tersendiri. Di dalam taman banyak hal yang bisa saya lakukan. Antara lain olahraga dan mengkhayal. Dan satu hal lagi, mengajak siapa pun ke taman pantas saja.  Ingin membawa anak kecil sampai lansia pantas saja. Mau sendiri atau rombongan juga pantas saja. Mau pagi-pagi, siang-siang atau sore-sorean pergi ke tamannya ya pantas saja. Itulah istimewanya taman menurut saya. Maka ketika pada suatu siang saya diajak jalan-jalan ke taman, ya senang-senang saja. Taman Kota 1 dan Taman Kota 2 di Bumi Serpong Damai (BSD). Kebetulan saya belum pernah main ke sana. Tentu penasaran dan antusias ingin tahu. Tempat pertama yang kami datangi adalah Taman Kota 1. Lokasinya tidak jauh dari ITC BSD. Bentuk tamannya memanjang. Dari pintu gerbang sudah terlihat kios-kios makanan. Jadi tak perlu kuatir bingung mencari tempat makan. Taman Kota 1 memang menyediakan tempat khusus bagi para pedagang. Lingkungan seputar Taman Kota 1 rasanya kurang da