Langsung ke konten utama

Ketika Suporter "Jatuh Cinta" (Bagian Delapan)

Menjadi suporter tim sepak bola tertentu adalah hak asasi. Kecenderungannya disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu faktor terkuat adalah karena adanya rasa kedaerahan.

Seperti saya saja. Karena memiliki darah Jawa Timur terutama Surabaya. Maka kesebelasan yang saya dukung adalah PERSEBAYA SURABAYA. Dan karena memiliki darah Jawa Tengah juga, maka kadang saya mendukung kesebelasan PSIS Semarang. Dan karena kini sudah menjadi warga Kota Tangerang. Maka kesebelasan yang juga kerap saya dukung adalah PERSITA TANGERANG.

Namun jika ketiga kesebelasan tersebut tidak lolos di pertandingan, kesebelasan yang saya dukung adalah yang penampilannya bagus. Dan memang begitu seharusnya sebagai suporter yang baik.


Inilah stadion Benteng, Tangerangl


Sebagai warga Kota Tangerang, saya mendukung juga jika kesebelasan PERSITA bertanding. Meski saya tidak memproklamirkan diri sebagai La Viola. Sebutan bagi suporter fanatik kesebelasan PERSITA.

        Warna ungu merupakan warna khas      

Namun sayang, pada musim 2012/2013 terjadi tawuran hebat antara suporter Persita dan Persikota, tim se-kota padahal. Peristiwa itu menyebabkan pelarangan diadakan pertandingan sepak bola di stadion Benteng. Karena peristiwa semacam itu sangat mengganggu ketertiban masyarakat dan merugikan masyarakat juga.

     Bagian dalam stadion yang tak terawat

Sejak itu nasib stadion Benteng sudah seperti koma. Hidup segan mati tak mau. Kabar yang saya dengar oleh Pemkot Tangerang akan dijadikan taman kota. Wah, akan hanya jadi legenda nih stadion Benteng. Stadion yang sudah ada sejak tahun 1953.

         Tribun  penonton yang tak beratap

Entah seperti apa persepakbolaan di Tangerang? Akankah  pendekar Cisadane (sebutan bagi kesebelasan PERSITA) mampu berkiprah lebih baik lagi? Mengingat mereka tak memiliki home lagi. Ah, stadion benteng. Riwayatmu, ternyata tak sekokoh namamu.



Larindah, 30 Oktober 2017

#ODOPOKT25
#JelajahStadion



Tulisan ini diikutsertakan dalam program One Day One Post (ODOP) yang diselenggarakan oleh Blogger Muslimah Indonesia.




Komentar

  1. Wah sayang sekali , stadion Bentengnya jadi mati suri begitu. Terus berlatih dimana ya PERSITA Mbak Denik:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba. Sayang ya? Menyewa stadion di Karawang kalau tak salah

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ujung Aspal Pondok Gede

Di rumah ini aku dibesarkan Dibelai mesra lentik jari ibu Nama dusunku Ujung Aspal Pondok Gede Rimbun dan anggun ramah senyum penghuni dusun Kambing sembilan motor tiga bapak punya Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya Sampai saat tanah moyangku Tersentuh sebuah rencana dari serakahnya kota Terlihat murung wajah pribumi Terdengar langkah hewan bernyanyi  (Ujung Aspal Pondok Gede, Iwan Fals) Siapa yang tak mengenal lirik lagu tersebut? Lagu milik Iwan Fals itu begitu familiar ditelinga masyarakat. Saya salah satu penikmat lagu-lagu iwan Fals. Khusus lagu yang berjudul Ujung Aspal Pondok Gede, jiwa petualang saya bergolak saat mendengar lagu ini. Ada rasa ingin tahu dalam benak saya kala mencermati lirik demi lirik lagi itu. Maka tercetus niat di hati untuk suatu hari melongok daerah bernama Ujung Aspal Pondok Gede. Kesempatan itu pun tiba juga akhirnya. Suatu hari dengan ditemani seorang kawan saya bisa menjejakkan kaki di daerah  sana. Dengan mengendarai ...

Jam Gede Jasa Icon Baru Kota Tangerang

Kota Tangerang adalah salah satu wilayah kota di provinsi Banten. Merupakan kota terbesar di provinsi ini dan menjadi penyanggah Ibu kota Jakarta. Karena letaknya yang berbatasan langsung dengan Jakarta. Dan saya adalah salah satu warga Kota Tangerang yang kebetulan tinggalnya dekat perbatasan. Bisa disebut orang pinggiran. Pingirannya Jakarta dan pinggirannya Kota Tangerang.  Dokumen pribadi Bagaimana tidak disebut orang pinggiran. Lha wong untuk masuk wilayah Jakarta loh saya bisa dengan berjalan kaki. Sementara untuk pergi ke pusat Kota Tangerang butuh waktu sekitarnya 1-2 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan. Jauh bukan dari Kota Tangerang? Karenanya aktivitas saya lebih banyak ke kota Jakarta. Sejak dari jaman sekolah sampai bekerja. Hanya KTP saja yang statusnya sebagai warga Kota Tangerang.  Dan status seperti itu ternyata mengusik hati nurani saya secara perlahan. Apalagi ketika pada suatu hari dalam sebuah perjalanan backpackeran ke luar kota, di dalam ke...

Taman Kota 1 vs Taman Kota 2

Bagi saya taman itu sebuah tempat yang memiliki pesona tersendiri. Di dalam taman banyak hal yang bisa saya lakukan. Antara lain olahraga dan mengkhayal. Dan satu hal lagi, mengajak siapa pun ke taman pantas saja.  Ingin membawa anak kecil sampai lansia pantas saja. Mau sendiri atau rombongan juga pantas saja. Mau pagi-pagi, siang-siang atau sore-sorean pergi ke tamannya ya pantas saja. Itulah istimewanya taman menurut saya. Maka ketika pada suatu siang saya diajak jalan-jalan ke taman, ya senang-senang saja. Taman Kota 1 dan Taman Kota 2 di Bumi Serpong Damai (BSD). Kebetulan saya belum pernah main ke sana. Tentu penasaran dan antusias ingin tahu. Tempat pertama yang kami datangi adalah Taman Kota 1. Lokasinya tidak jauh dari ITC BSD. Bentuk tamannya memanjang. Dari pintu gerbang sudah terlihat kios-kios makanan. Jadi tak perlu kuatir bingung mencari tempat makan. Taman Kota 1 memang menyediakan tempat khusus bagi para pedagang. Lingkungan seputar Taman Kota 1 rasanya kuran...