Menjadi suporter tim sepak bola tertentu adalah hak asasi. Kecenderungannya disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu faktor terkuat adalah karena adanya rasa kedaerahan.
Seperti saya saja. Karena memiliki darah Jawa Timur terutama Surabaya. Maka kesebelasan yang saya dukung adalah PERSEBAYA SURABAYA. Dan karena memiliki darah Jawa Tengah juga, maka kadang saya mendukung kesebelasan PSIS Semarang. Dan karena kini sudah menjadi warga Kota Tangerang. Maka kesebelasan yang juga kerap saya dukung adalah PERSITA TANGERANG.
Namun jika ketiga kesebelasan tersebut tidak lolos di pertandingan, kesebelasan yang saya dukung adalah yang penampilannya bagus. Dan memang begitu seharusnya sebagai suporter yang baik.
Seperti saya saja. Karena memiliki darah Jawa Timur terutama Surabaya. Maka kesebelasan yang saya dukung adalah PERSEBAYA SURABAYA. Dan karena memiliki darah Jawa Tengah juga, maka kadang saya mendukung kesebelasan PSIS Semarang. Dan karena kini sudah menjadi warga Kota Tangerang. Maka kesebelasan yang juga kerap saya dukung adalah PERSITA TANGERANG.
Namun jika ketiga kesebelasan tersebut tidak lolos di pertandingan, kesebelasan yang saya dukung adalah yang penampilannya bagus. Dan memang begitu seharusnya sebagai suporter yang baik.
Sebagai warga Kota Tangerang, saya mendukung juga jika kesebelasan PERSITA bertanding. Meski saya tidak memproklamirkan diri sebagai La Viola. Sebutan bagi suporter fanatik kesebelasan PERSITA.
Warna ungu merupakan warna khas
Namun sayang, pada musim 2012/2013 terjadi tawuran hebat antara suporter Persita dan Persikota, tim se-kota padahal. Peristiwa itu menyebabkan pelarangan diadakan pertandingan sepak bola di stadion Benteng. Karena peristiwa semacam itu sangat mengganggu ketertiban masyarakat dan merugikan masyarakat juga.
Bagian dalam stadion yang tak terawat
Sejak itu nasib stadion Benteng sudah seperti koma. Hidup segan mati tak mau. Kabar yang saya dengar oleh Pemkot Tangerang akan dijadikan taman kota. Wah, akan hanya jadi legenda nih stadion Benteng. Stadion yang sudah ada sejak tahun 1953.
Tribun penonton yang tak beratap
Entah seperti apa persepakbolaan di Tangerang? Akankah pendekar Cisadane (sebutan bagi kesebelasan PERSITA) mampu berkiprah lebih baik lagi? Mengingat mereka tak memiliki home lagi. Ah, stadion benteng. Riwayatmu, ternyata tak sekokoh namamu.
Larindah, 30 Oktober 2017
#ODOPOKT25
#JelajahStadion
Tulisan ini diikutsertakan dalam program One Day One Post (ODOP) yang diselenggarakan oleh Blogger Muslimah Indonesia.
Larindah, 30 Oktober 2017
#ODOPOKT25
#JelajahStadion
Tulisan ini diikutsertakan dalam program One Day One Post (ODOP) yang diselenggarakan oleh Blogger Muslimah Indonesia.
Wah sayang sekali , stadion Bentengnya jadi mati suri begitu. Terus berlatih dimana ya PERSITA Mbak Denik:)
BalasHapusIya Mba. Sayang ya? Menyewa stadion di Karawang kalau tak salah
Hapus