Masih terkait dengan stadion. Ada kisah dan perjuangan lain untuk bisa mendatangi sebuah stadion. Tapi demi cinta, tak ada kata menyerah sebelum mendapatkannya.
Ketika berada di Surabaya selain menghadiri acara keluarga dan jalan-jalan. Tentu saja yang utama adalah silaturrohim dengan rekan dan kerabat di sana. Salah satu tempat yang kami tuju adalah daerah Sidoarjo.
Tidak jauh dari kota Surabaya sih. Tapi akses ke sana tidak mudah jika naik angkutan umum. Apalagi kami rombongan. Lagi-lagi kami memilih jasa taksi untuk mempermudah perjalanan.
Setelah memesan taksi dari penginapan. Kami pun berangkat menuju Sidoarjo. Tempat salah satu kerabat kami tinggal. Saya pikir berbekal alamat rumah yang jelas akan dengan mudah meluncur ke sana. Ternyata pak sopirnya tidak tahu persis alamat tersebut. Dan saya hanya bisa melongo karena buta sama sekali daerah sana.
Alhasil kami sempat beberapa kali berhenti dan pak sopir bertanya pada orang yang dijumpai. Beberapa kali pula kami mengalami kekecewaan, sebab kebanyakan mereka tak paham dengan alamat yang akan kami tuju.
Saya sempat geram. Ini alamatnya yang tidak jelas atau orang-orang di sana yang sudah seperti kondisi orang-orang di Jakarta, yang "Elu-elu, gue-gue" alias tak peduli? Saya sudah menelpon kerabat yang akan dituju dan benar seperti itu alamatnya. Dengan sabar pak sopir kembali berhenti beberapa kali untuk bertanya. Tapi bokong kami sudah "panas" melihat argo taksi yang semakin melonjak.
Alhamdulillah akhirnya kami tiba juga ditujuan. Setelah beramah-tamah dan kangen-kangenan, saya dan keluarga pamit untuk kembali ke Surabaya. Kami tidak bisa menginap sebab esok hari sudah harus kembali ke Jakarta.
Memang perjumpaan itu tidak sebanding dengan perjalanan kami ke sana. Tetapi karena waktu jua maka dengan berat hati kami harus kembali. Dan kembali kami memesan taksi untuk menuju Surabaya.
Karena sudah terlanjur mengeluarkan dana banyak, maka saya putuskan untuk sekalian mencari stadion di daerah sana. Stadion Delta Sidoarjo. Awalnya sempat ditentang oleh yang lain. Tapi hanya ini yang membuat saya happy. Akhirnya ya sudah, semua setuju.
Tidak jauh dari kota Surabaya sih. Tapi akses ke sana tidak mudah jika naik angkutan umum. Apalagi kami rombongan. Lagi-lagi kami memilih jasa taksi untuk mempermudah perjalanan.
Setelah memesan taksi dari penginapan. Kami pun berangkat menuju Sidoarjo. Tempat salah satu kerabat kami tinggal. Saya pikir berbekal alamat rumah yang jelas akan dengan mudah meluncur ke sana. Ternyata pak sopirnya tidak tahu persis alamat tersebut. Dan saya hanya bisa melongo karena buta sama sekali daerah sana.
Alhasil kami sempat beberapa kali berhenti dan pak sopir bertanya pada orang yang dijumpai. Beberapa kali pula kami mengalami kekecewaan, sebab kebanyakan mereka tak paham dengan alamat yang akan kami tuju.
Saya sempat geram. Ini alamatnya yang tidak jelas atau orang-orang di sana yang sudah seperti kondisi orang-orang di Jakarta, yang "Elu-elu, gue-gue" alias tak peduli? Saya sudah menelpon kerabat yang akan dituju dan benar seperti itu alamatnya. Dengan sabar pak sopir kembali berhenti beberapa kali untuk bertanya. Tapi bokong kami sudah "panas" melihat argo taksi yang semakin melonjak.
Alhamdulillah akhirnya kami tiba juga ditujuan. Setelah beramah-tamah dan kangen-kangenan, saya dan keluarga pamit untuk kembali ke Surabaya. Kami tidak bisa menginap sebab esok hari sudah harus kembali ke Jakarta.
Memang perjumpaan itu tidak sebanding dengan perjalanan kami ke sana. Tetapi karena waktu jua maka dengan berat hati kami harus kembali. Dan kembali kami memesan taksi untuk menuju Surabaya.
Karena sudah terlanjur mengeluarkan dana banyak, maka saya putuskan untuk sekalian mencari stadion di daerah sana. Stadion Delta Sidoarjo. Awalnya sempat ditentang oleh yang lain. Tapi hanya ini yang membuat saya happy. Akhirnya ya sudah, semua setuju.
Rupanya letak stadionnya gampang-gampang susah dijangkau. Artinya ada di depan mata tapi harus memutar jauh untuk bisa ke sana. Macet pula. Ini akan mempengaruhi argo taksi. Tapi syukurnya pak sopir memahami keluhan dan keinginan saya. Maka dengan nekad pak sopir taksi tersebut melawan arus untuk memotong jalan.
Wah, menegangkan ini. Tapi seru. Dan saya menikmati sensasi seperti ini. Perjalanan dan petualangan adalah dua hal yang berdampingan. Perjalanan tanpa adanya petualangan seru dan menegangkan terasa hambar. Seperti sayur tanpa garam.
Setelah bertegang-tegang ria di dalam taksi, akhirnya saya bisa berdiri di sini juga. Di Gelora Delta Sidoarjo. Markas kebanggaan tim sepak bola Sidoarjo. Setelah era liga. Di mana banyak klub-klub sepak bola bermunculan.
Hanya ini yang bisa saya lakukan kini sebagai pencinta dan penggemar sepak bola. Sebab untuk terjun kembali ke stadion demi mendukung tim secara langsung, rasanya sudah tidak terlalu tertarik lagi. Kerusuhan antar suporter sekarang ini sudah mengerikan. Dan saya tidak ingin mati konyol seperti itu. Masih ada cara lain untuk menunjukkan cinta kita pada sepak bola. Dan inilah cara saya.
Larindah, 21 Oktober 2017
#ODOPOKT18
#JelajahStadion
Tulisan ini diikutsertakan dalam program One Day One Post (ODOP) yang diselenggarakan oleh Blogger Muslimah Indonesia.
Wah, menegangkan ini. Tapi seru. Dan saya menikmati sensasi seperti ini. Perjalanan dan petualangan adalah dua hal yang berdampingan. Perjalanan tanpa adanya petualangan seru dan menegangkan terasa hambar. Seperti sayur tanpa garam.
Setelah bertegang-tegang ria di dalam taksi, akhirnya saya bisa berdiri di sini juga. Di Gelora Delta Sidoarjo. Markas kebanggaan tim sepak bola Sidoarjo. Setelah era liga. Di mana banyak klub-klub sepak bola bermunculan.
Hanya ini yang bisa saya lakukan kini sebagai pencinta dan penggemar sepak bola. Sebab untuk terjun kembali ke stadion demi mendukung tim secara langsung, rasanya sudah tidak terlalu tertarik lagi. Kerusuhan antar suporter sekarang ini sudah mengerikan. Dan saya tidak ingin mati konyol seperti itu. Masih ada cara lain untuk menunjukkan cinta kita pada sepak bola. Dan inilah cara saya.
Larindah, 21 Oktober 2017
#ODOPOKT18
#JelajahStadion
Tulisan ini diikutsertakan dalam program One Day One Post (ODOP) yang diselenggarakan oleh Blogger Muslimah Indonesia.
Stadion yang jadi saksi sejarah kembalinya gelar juara untuk Garuda Muda.
BalasHapusPokoknya suasana di stadion itu sesuatu sekali.
Hapus