Langsung ke konten utama

Jam Gede Jasa Icon Baru Kota Tangerang

Kota Tangerang adalah salah satu wilayah kota di provinsi Banten. Merupakan kota terbesar di provinsi ini dan menjadi penyanggah Ibu kota Jakarta. Karena letaknya yang berbatasan langsung dengan Jakarta. Dan saya adalah salah satu warga Kota Tangerang yang kebetulan tinggalnya dekat perbatasan. Bisa disebut orang pinggiran. Pingirannya Jakarta dan pinggirannya Kota Tangerang. 

Dokumen pribadi

Bagaimana tidak disebut orang pinggiran. Lha wong untuk masuk wilayah Jakarta loh saya bisa dengan berjalan kaki. Sementara untuk pergi ke pusat Kota Tangerang butuh waktu sekitarnya 1-2 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan. Jauh bukan dari Kota Tangerang? Karenanya aktivitas saya lebih banyak ke kota Jakarta. Sejak dari jaman sekolah sampai bekerja. Hanya KTP saja yang statusnya sebagai warga Kota Tangerang. 

Dan status seperti itu ternyata mengusik hati nurani saya secara perlahan. Apalagi ketika pada suatu hari dalam sebuah perjalanan backpackeran ke luar kota, di dalam kereta yang saya tumpangi ada perbincangan yang sungguh menyentil hati nurani ini. Penumpang di sebelah saya seorang bapak yang baru saja menjenguk anaknya yang bekerja di Kota Tangerang. Oiya, sebagai catatan. Kota Tangerang adalah salah satu kota industri yang menjadi tujuan utama para pencari kerja, utamanya mereka yang berasal dari Pulau Jawa. Ada puluhan pabrik yang berdiri di wilayah Kota Tangerang. Dan itu menyedot ribuan pencari kerja setiap tahunnya. 

Melanjutkan perbincangan dengan si bapak tadi. Pada saat ia menyebutkan salah satu nama tempat di mana si anaknya tinggal. Saya hanya melongo tak paham dengan apa yang ia ceritakan tentang daerah tersebut. Tentu saja tidak saya perlihatkan ketidaktahuan itu. Saya tersenyum dan berusaha menimpali sebisa mungkin. Selanjutnya hal itu menjadi pemikiran saya. Bahwa saya sebagai warga Kota Tangerang sungguh tak tahu apa-apa tentang kota yang sudah ditinggali selama puluhan tahun. Sementara saat itu saya sedang dalam perjalanan untuk mengeksplor keindahan daerah lain. Sungguh bukan warga yang baik. Dan bukan teladan yang baik. 

Akhirnya seusai dari perjalanan itu saya tekadkan untuk mengeksplor daerah tempat tinggal sendiri dulu sampai tuntas. Dan inilah salah satu hasilnya. Mengunjungi salah satu icon Kota Tangerang terbaru. Yaitu Jam Gede Jasa. Hasil dari ide cemerlang walikota Tangerang, Arief R . Wismansyah yang ingin menjadikan Kota Tangerang kota yang nyaman dan layak huni, meski mendapat julukan sebagai kota industri, kota sejuta jasa. 

Dokumen pribadi

Jam Gede Jasa berada di Jalan MH.Thamrin, Cikokol, Tangerang. Letaknya tidak jauh dari Mall Tangerang City. Berdekatan dengan Taman Potret dan Taman Cikokol. Bentuknya seperti “Gear,”  penggerak mesin. Hal ini dimaksudkan sebagai penanda Kota Tangerang sebagai kota industri. Jam besar dengan tinggi sekitar 17 meter dan diameter 2 meter ini menjadi icon baru Kota Tangerang. Seperti halnya Kota Bukittinggi yang terkenal dengan Jam Gadangnya. Adapun penamaan Jam Gede mengacu pada nama Situ Gede yang ada di dekat sana. Jadi sekaligus menunjukkan bahwa di sana ada Situ Gede. 

Jika diibaratkan seorang gadis, maka Kota Tangerang sedang giat-giatnya bersolek untuk mempercantik diri. Dan nyatanya saya sebagai warga Tangerang merasa kepincut dengan pesona kecantikan dan keindahan yang terpancar. Salah satu pesona itu adalah Jam Gede Jasa. Jam besar yang tampak kokoh menyambut masyarakat yang melintasi Kota Tangerang. Ah, ternyata. Semut di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak. Keindahan kota lain di kejar-kejar, keindahan kota sendiri tak disadari. Dan tak ada kata terlamabat untuk memulai. Tangerang......Ayo!!!! 


Larindah, 3 Oktober 2017

#ODOPOKT2
#ExploreTangerang


Tulisan ini diikutsertakan dalam Program ODOP (One Day One Post) yang diselenggarakan oleh Blogger Muslimah Indonesian.









Komentar

  1. Kayaknya pernah lewat waktu ini..tapi nggak perhatian kesitu..
    Besok besok melipir dulu ah...

    Selamat bersolek Tangerang!

    BalasHapus
  2. Sudah saatnya warga asli daerah mengeksplor daerahnya ya, mbak Denik.

    #aku belum rajin eksplor daerahku hiks

    BalasHapus
  3. Bagaimana tidak disebut orang pinggiran. Lha wong untuk masuk wilayah Jakarta loh saya bisa dengan berjalan kaki.

    ____

    Sama, Bu aku juga di pinggiran nih tinggalnya. Perbatasan jakarta dan bekasi.

    Jam ini jadi icon baru kota tangerang ya, Bu

    BalasHapus
  4. Aku pernah melintas d sini niy. Pas liat langsung ngebatin, "Wuah, keren banget."

    Btw, aku jg orang pinggiran. Tinggal di Cipayung, yang secara posisi itu depok nggak, bogor nggak, jakarta apalagi

    BalasHapus
  5. Selamat datang di situs Bolavita, kami adalah salah satu Agen Taruhan Terbesar
    Sabung Ayam S128, Judi Bola Sbobet Maxbet 368Bet, Casino Green Dragon 338a, Togel Klik4D Isin4D, Tangkasnet, Semua ada di Bolavita Agen Taruhan terbaik indonesia.

    - Bonus Deposit Sportsbook 10% New Member
    - Bonus Deposit Live Casino 5%
    - Bonus Deposit Bola Tangkas 10%
    - Bonus Referensi 2%-7%
    - Bonus Undian Gadget Keren,

    Hubungi Kami di :
    WA : +6281377055002


    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ujung Aspal Pondok Gede

Di rumah ini aku dibesarkan Dibelai mesra lentik jari ibu Nama dusunku Ujung Aspal Pondok Gede Rimbun dan anggun ramah senyum penghuni dusun Kambing sembilan motor tiga bapak punya Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya Sampai saat tanah moyangku Tersentuh sebuah rencana dari serakahnya kota Terlihat murung wajah pribumi Terdengar langkah hewan bernyanyi  (Ujung Aspal Pondok Gede, Iwan Fals) Siapa yang tak mengenal lirik lagu tersebut? Lagu milik Iwan Fals itu begitu familiar ditelinga masyarakat. Saya salah satu penikmat lagu-lagu iwan Fals. Khusus lagu yang berjudul Ujung Aspal Pondok Gede, jiwa petualang saya bergolak saat mendengar lagu ini. Ada rasa ingin tahu dalam benak saya kala mencermati lirik demi lirik lagi itu. Maka tercetus niat di hati untuk suatu hari melongok daerah bernama Ujung Aspal Pondok Gede. Kesempatan itu pun tiba juga akhirnya. Suatu hari dengan ditemani seorang kawan saya bisa menjejakkan kaki di daerah  sana. Dengan mengendarai sepeda mo

Taman Kota 1 vs Taman Kota 2

Bagi saya taman itu sebuah tempat yang memiliki pesona tersendiri. Di dalam taman banyak hal yang bisa saya lakukan. Antara lain olahraga dan mengkhayal. Dan satu hal lagi, mengajak siapa pun ke taman pantas saja.  Ingin membawa anak kecil sampai lansia pantas saja. Mau sendiri atau rombongan juga pantas saja. Mau pagi-pagi, siang-siang atau sore-sorean pergi ke tamannya ya pantas saja. Itulah istimewanya taman menurut saya. Maka ketika pada suatu siang saya diajak jalan-jalan ke taman, ya senang-senang saja. Taman Kota 1 dan Taman Kota 2 di Bumi Serpong Damai (BSD). Kebetulan saya belum pernah main ke sana. Tentu penasaran dan antusias ingin tahu. Tempat pertama yang kami datangi adalah Taman Kota 1. Lokasinya tidak jauh dari ITC BSD. Bentuk tamannya memanjang. Dari pintu gerbang sudah terlihat kios-kios makanan. Jadi tak perlu kuatir bingung mencari tempat makan. Taman Kota 1 memang menyediakan tempat khusus bagi para pedagang. Lingkungan seputar Taman Kota 1 rasanya kurang da