Festival Al-Azhom merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah Kota Tangerang, dalam rangka menyambut Tahun Baru Hijriah. Untuk gelaran tahun ini ada yang berbeda dan istimewa. Karena pada hari terakhir Festival Al-Azhom Pemkot Tangerang mengajak seluruh warga Kota Tangerang untuk mengikuti jalan sehat sarungan.
Dalam acara ini seluruh peserta diharuskan mengenakan sarung. Hal ini sebagai salah satu upaya melestarikan sarung sebagaii tradisi dan budaya bangsa. Begitu ungkap Walikota Tangerang Arief Wismansyah yang menggelontorkan ide tersebut.
Dan saya sebagai orang yang dalam keseharian kerap mengenakan sarung atau kain tradisional sebagai busana bawahan, tentu menyambut gembira acara ini. Maka begitulah, saya menjadi salah satu peserta jalan sehat sarungan di acara Festival Al-Azhom tahun ini.
Memulai star dan finishing di depan Balaikota Tangerang yang letaknya tidak jauh dari Masjid Al-Azhom, suasana hari Minggu pagi itu sangat ramai dan meriah. Selain dihadiri oleh hampir seluruh masyarakat Kota Tangerang. Para pejabat Pemkot Tangerang termasuk walikota sendiri juga ikut serta dalam acara ini. Jadi tidak hanya wacana dan woro-woro saja.
Dari awal sampai akhir para pejabat itu mengikuti alur yang sudah ditetapkan oleh panitia. Tentu saja sambutan meriah mewarnai acara tersebut. Mulai dari marching band sampai tari-tarian daerah menjadi pertunjukan pembuka acara.
Keluar dari depan Balaikota Tangerang seluruh peserta jalan sehat sarungan bergerak menuju Jalan Ahmad Yani atau depan alun-alun. Lalu melintasi Jalan Daan Mogot dan menyebar menuju Jalan Benteng menyusuri tepian sungai Cisadane. Berbelok melintasi jembatan pelangi, peserta lalu menyusuri sungai Cisadane di sebelah barat, tepatnya di daerah Gendeng. Disepanjang jalan yang dilalui, warga sekitar menyambut peserta jalan sehat sarungan dengan berbagai atraksi.
Ada serombongan ibu-ibu yang menggelar kosidahan. Ada anak muda yang marawisan. Dan ada ibu-ibu yang memberikan minuman dengan cuma-cuma. Sungguh pemandangan yang menggambarkan kerukunan warga dan antusias menyambut pemimpin yang dicintainya.
Sebagai penutup acara pak walikota dan jajarannya naik ke atas panggung memberikan kata penutup sekaligus membacakan door prize yang diberikan pada acara itu.
Usai acara saya sempatkan berkeliling melihat-lihat area festival di halaman Masjid Al-Azhom. Dan ini adalah salah satu sudut yang menghiasi area festival. Replika Al-Qur'an raksasa. Banyak keseruan yang bisa dilihat dalam acara tersebut selain mengunjungi bazar makanan, minuman dan pakaian.
Semoga tahun depan acara ini bisa lebih meriah lagi dan saya bisa menjadi bagian dari acara tersebut. Karena kalau bukan kita yang ikut memeriahkan acara? Siapa lagi? Kita sebagai tuan rumah wajib memberikan yang terbaik terutama memberi contoh kepada masyarakat di kota lain. Bahwa begini seharusnya menjadi warga. Rukun dan kompak. Karena dalam acara ini selain keseruannya yang didapat. Juga silaturrahmi antar warga dan juga aparatnya. Semoga bisa berlanjut terus. Aamiin.
Larindah,16 Oktober 2017
#ODOPTOKT13
#EVENTTANGERANG
Tulisan ini diikutsertakan dalam program One Day One Post (ODOP) yang diselenggarakan oleh Blogger Muslimah Indonesia.
Seruuunyaaa mba denik jauh sih tgr wkwk
BalasHapusHihihi....iya. Tapi bisa kok dijangkau kereta.
Hapus