Langsung ke konten utama

Keseruan Jalan Sehat Sarungan di Festival Al-Azhom VI Tahun 2017

Festival Al-Azhom merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah Kota Tangerang, dalam rangka menyambut Tahun Baru Hijriah. Untuk gelaran tahun ini ada yang berbeda dan istimewa. Karena pada hari terakhir Festival Al-Azhom Pemkot Tangerang mengajak seluruh warga Kota Tangerang untuk mengikuti jalan sehat sarungan.

Dalam acara ini seluruh peserta diharuskan mengenakan sarung. Hal ini sebagai salah satu upaya melestarikan sarung sebagaii tradisi dan budaya bangsa. Begitu ungkap Walikota Tangerang Arief Wismansyah yang menggelontorkan ide tersebut.

Dan saya sebagai orang yang dalam keseharian kerap mengenakan sarung atau kain tradisional sebagai busana bawahan, tentu menyambut gembira acara ini. Maka begitulah, saya menjadi salah satu peserta jalan sehat sarungan di acara Festival Al-Azhom tahun ini.


Memulai star dan finishing di depan Balaikota Tangerang  yang letaknya tidak jauh dari Masjid Al-Azhom, suasana hari Minggu pagi itu sangat ramai dan meriah. Selain dihadiri oleh hampir seluruh masyarakat Kota Tangerang. Para pejabat Pemkot Tangerang termasuk walikota sendiri juga ikut serta dalam acara ini. Jadi tidak hanya wacana dan woro-woro saja.

Dari awal sampai akhir para pejabat itu mengikuti alur yang sudah ditetapkan oleh panitia. Tentu saja sambutan meriah mewarnai acara tersebut. Mulai dari marching band sampai tari-tarian daerah menjadi pertunjukan pembuka acara.


Keluar dari depan Balaikota Tangerang seluruh peserta jalan sehat sarungan bergerak menuju Jalan Ahmad Yani atau depan alun-alun. Lalu melintasi Jalan Daan Mogot dan menyebar menuju Jalan Benteng menyusuri tepian sungai Cisadane. Berbelok melintasi jembatan pelangi, peserta lalu menyusuri sungai Cisadane di sebelah barat, tepatnya di daerah Gendeng. Disepanjang jalan yang dilalui, warga sekitar menyambut peserta jalan sehat sarungan dengan berbagai atraksi. 

Ada serombongan ibu-ibu yang menggelar kosidahan. Ada anak muda yang marawisan. Dan ada ibu-ibu yang memberikan minuman dengan cuma-cuma. Sungguh pemandangan yang menggambarkan kerukunan warga dan antusias menyambut pemimpin yang dicintainya.
 




Sebagai penutup acara pak walikota dan jajarannya naik ke atas panggung memberikan kata penutup sekaligus membacakan door prize yang diberikan pada acara itu.




Usai acara saya sempatkan berkeliling melihat-lihat area festival di halaman Masjid Al-Azhom. Dan ini adalah salah satu sudut yang menghiasi area festival. Replika Al-Qur'an raksasa. Banyak keseruan yang bisa dilihat dalam acara tersebut selain mengunjungi bazar makanan, minuman dan pakaian.

Semoga tahun depan acara ini bisa lebih meriah lagi dan saya bisa menjadi bagian dari acara tersebut. Karena kalau bukan kita yang ikut memeriahkan acara? Siapa lagi? Kita sebagai tuan rumah wajib memberikan yang terbaik terutama memberi contoh kepada masyarakat di kota lain. Bahwa begini seharusnya menjadi warga. Rukun dan kompak. Karena dalam acara ini selain keseruannya yang didapat. Juga silaturrahmi antar warga dan juga aparatnya. Semoga bisa berlanjut terus. Aamiin.





Larindah,16 Oktober 2017


#ODOPTOKT13
#EVENTTANGERANG



Tulisan ini diikutsertakan dalam program One Day One Post (ODOP) yang diselenggarakan oleh Blogger Muslimah Indonesia.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ujung Aspal Pondok Gede

Di rumah ini aku dibesarkan Dibelai mesra lentik jari ibu Nama dusunku Ujung Aspal Pondok Gede Rimbun dan anggun ramah senyum penghuni dusun Kambing sembilan motor tiga bapak punya Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya Sampai saat tanah moyangku Tersentuh sebuah rencana dari serakahnya kota Terlihat murung wajah pribumi Terdengar langkah hewan bernyanyi  (Ujung Aspal Pondok Gede, Iwan Fals) Siapa yang tak mengenal lirik lagu tersebut? Lagu milik Iwan Fals itu begitu familiar ditelinga masyarakat. Saya salah satu penikmat lagu-lagu iwan Fals. Khusus lagu yang berjudul Ujung Aspal Pondok Gede, jiwa petualang saya bergolak saat mendengar lagu ini. Ada rasa ingin tahu dalam benak saya kala mencermati lirik demi lirik lagi itu. Maka tercetus niat di hati untuk suatu hari melongok daerah bernama Ujung Aspal Pondok Gede. Kesempatan itu pun tiba juga akhirnya. Suatu hari dengan ditemani seorang kawan saya bisa menjejakkan kaki di daerah  sana. Dengan mengendarai sepeda mo

Jam Gede Jasa Icon Baru Kota Tangerang

Kota Tangerang adalah salah satu wilayah kota di provinsi Banten. Merupakan kota terbesar di provinsi ini dan menjadi penyanggah Ibu kota Jakarta. Karena letaknya yang berbatasan langsung dengan Jakarta. Dan saya adalah salah satu warga Kota Tangerang yang kebetulan tinggalnya dekat perbatasan. Bisa disebut orang pinggiran. Pingirannya Jakarta dan pinggirannya Kota Tangerang.  Dokumen pribadi Bagaimana tidak disebut orang pinggiran. Lha wong untuk masuk wilayah Jakarta loh saya bisa dengan berjalan kaki. Sementara untuk pergi ke pusat Kota Tangerang butuh waktu sekitarnya 1-2 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan. Jauh bukan dari Kota Tangerang? Karenanya aktivitas saya lebih banyak ke kota Jakarta. Sejak dari jaman sekolah sampai bekerja. Hanya KTP saja yang statusnya sebagai warga Kota Tangerang.  Dan status seperti itu ternyata mengusik hati nurani saya secara perlahan. Apalagi ketika pada suatu hari dalam sebuah perjalanan backpackeran ke luar kota, di dalam kereta yang

Taman Kota 1 vs Taman Kota 2

Bagi saya taman itu sebuah tempat yang memiliki pesona tersendiri. Di dalam taman banyak hal yang bisa saya lakukan. Antara lain olahraga dan mengkhayal. Dan satu hal lagi, mengajak siapa pun ke taman pantas saja.  Ingin membawa anak kecil sampai lansia pantas saja. Mau sendiri atau rombongan juga pantas saja. Mau pagi-pagi, siang-siang atau sore-sorean pergi ke tamannya ya pantas saja. Itulah istimewanya taman menurut saya. Maka ketika pada suatu siang saya diajak jalan-jalan ke taman, ya senang-senang saja. Taman Kota 1 dan Taman Kota 2 di Bumi Serpong Damai (BSD). Kebetulan saya belum pernah main ke sana. Tentu penasaran dan antusias ingin tahu. Tempat pertama yang kami datangi adalah Taman Kota 1. Lokasinya tidak jauh dari ITC BSD. Bentuk tamannya memanjang. Dari pintu gerbang sudah terlihat kios-kios makanan. Jadi tak perlu kuatir bingung mencari tempat makan. Taman Kota 1 memang menyediakan tempat khusus bagi para pedagang. Lingkungan seputar Taman Kota 1 rasanya kurang da