Bunyi kalimat dalam Undang-undang Dasar yang berbunyi.
"Bahwasannya penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Karena tidak sesuai dengan perikemanusian dan perikeadilan."
Benar dan nyata adanya. Indonesia pernah merasakan hal tersebut ratusan tahun lamanya, sebelum kemerdekaan, tanggal 17 Agustus 1945.
Salah satu bukti sejarah kekejaman penjajahan bisa dilihat di daerah Bukittinggi. Sebuah kota di Sumatera Barat yang terkenal akan keindahan alam dan juga beberapa tempat bersejarah. Salah satu tempat bersejarah itu adalah sebuah Lobang atau Bunker yang dikenal dengan nama Lobang Jepang.
Dokumen pribadi
Bila berkunjung ke Bukittinggi jangan lewatkan untuk melihat Lobang Jepang ini. Karena Lobang Jepang menjadi salah satu objek wisata sejarah di sana. Untuk mencapainya bisa melalui beberapa lokasi, di antaranya bisa melalui pintu yang berada di Kawasan Ngarai Sianok dan Taman Panorama.
Lobang Jepang adalah sebuah terowongan (Bunker) yang dibangun oleh pemerintahan Jepang pada saat menjajah Indonesia dan kota Bukittinggi khususnya. Di bangun tahun 1942 sebagai tempat penyimpanan perbekalan dan perabot perang tentara Jepang. Tapi dalam perjalanannya terowongan tersebut dijadikan sebagai tempat perlindungan.
Dokumen pribadi
Dengan panjang 1400 m dan lebar 2 m, jalan di dalam terowongan dibuat berkelok-kelok. Di dalam terowongan juga dibangun sejumlah ruangan khusus. Di antaranya adalah ruangan pengintai, ruangan penyergapan, gudang senjata dan juga penjara. Ratusan ribu nyawa melayang dalam pembangunan terowongan tersebut. Nyawa rakyat Indonesia.
Ya, pemerintahan Jepang mengerahkan tenaga kerja paksa atau Romusha untuk menggali dan membangun terowongan tersebut. Mereka adalah rakyat Indonesia yang didatangkan dari berbagai pulau di wilayah ini. Ada yang berasal dari Jawa, Sulawesi dan Kalimantan. Kenapa tenaga kerja paksa dari wilayah Sumatera justru tidak ada? Hal ini dimaksudkan agar kerahasiaan tentang proyek pembuatan terowongan tersebut terjaga.
Pemerintahan Jepang sangat pandai dalam pemilihan lokasi. Sebab tanah yang menjadi dinding terowongan merupakan jenis tanah yang sangat baik. Semakin tercampur air tanah tersebut akan semakin kuat. Tak heran jika pada saat gempa bumi yang melanda Sumatera Barat tahun 2009, struktur terowongan tidak banyak yang rusak.
Jauh setelah kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada tahun 1984 oleh pemerintah Kabupaten Bukittinggi, terowongan tersebut atau lebih dikenal dengan nama Lobang Jepang dikelola menjadi objek wisata. Maka jangan lewatkan mengunjungi tempat ini jika berkunjung ke Bukittinggi. Sebuah tempat yang menjadi bukti kekejaman penjajah. (EP)
Kenangan Agustus 2015
Komentar
Posting Komentar