Salah satu warisan sejarah dan budaya masyarakat Betawi adalah legenda Si Pitung. Sebagian masyarakat Betawi terutama masyarakat Kampung Marunda meyakini bahwa sosok Si Pitung ini nyata. Keyakinan itu diperkuat dengan adanya rumah panggung di kampung Marunda yang disebut-sebut sebagai rumah Si Pitung.
Rumah Si Pitung (dokpri)
Saya pun mengetahui sosok Si Pitung melalui cerita dan film yang ditonton. Soal kebenarannya sampai sekarang masih menjadi perdebatan diberbagai kalangan. Namun satu hal yang pasti. Masyarakat Betawi menganggap sosok Si Pitung adalah pahlawan bagi mereka. Robin Hood Betawi.
Si Pitung yang memiliki nama asli Salihun itu berasal dari daerah Pengumben. sebuah kampung di sekitaran Rawa Belong, Jakarta Barat. Ayahnya bernama Bang Piun dan ibunya bernama Mpok Pinah. Si Pitung dididik dan dibesarkan di lingkungan pesantren. Gurunya bernama Haji Naipi. Nama Si Pitung merupakan nama sebutan bagi Salihun karena seringnya ia kedapatan sedang menolong orang. Si Pitulung, dari bahasa Sunda yang berarti suka memberi pertolongan.
Si Pitung dikenal sebagai sosok yang membumi. Muslim yang shaleh dan tidak suka melihat ketidak adilan yang terjadi di masyarakat. Dengan ilmu bela diri yang dimiliki dan kesaktian yang ada padanya, ia menjelma menjadi sosok pembela kaum lemah. Terutama rakyat miskin yang ditindas oleh kompeni. Hal ini menjadikan ia musuh buruan kompeni Belanda.
Dengan kesaktian yang dimiliki, Si Pitung selalu bisa meloloskan diri dari kejaran kompeni. Bahkan tidak tembus senjata alias kebal senjata. Namun karena ada seseorang yang berkhianat dan berhasil mencuri jimat Si Pitung, maka tewaslah Si Pitung ditangan senjara api milik kompeni. Berakhirlah kisah perjuangan Si Pitung.
Dokumen pribadi
Kini tinggal kisah dan warisan sejarah yang tersisa. Sebuah rumah panggung yang disebut-sebut sebagai rumah Si Pitung. Kawasan rumah Si Pitung tampak ramai saat saya tiba di sana. Pelataran rumah dijadikan sebagai tempat berlatih menari. Di depan jalanan rumah Si Pitung ramai oleh orang-orang yang datang untuk memancing. Sebab tepat di depan rumah Si Pitung terdapat empang besar.
Melalui tangga utama terlihat sebuah teras lengkap dengan meja dan kursi dari kayu bernuansa Betawi. Selanjutnya ada ruang tamu, ruang keluarga, kamar tidur dan ruang makan begitu masuk lebih dalam ke rumah panggung tersebut. Semua bernuansa Betawi. Ingatan pun terlempar ke dalam kisah dan cerita mengenai sosok Si Pitung di masa lampau. Terlepas seperti apa kebenaran cerita tersebut, tapi keberadaan rumah panggung menguatkan kisah legenda Si Pitung. Jagoan dari Betawi. (EP)
Komentar
Posting Komentar