Dalam perjalanan ke Bandung melalui puncak beberapa waktu yang lalu, salah satu daerah yang dilintasi adalah daerah Cipatat, Bandung Barat. Di sinilah letak PLTA Saguling atau dikenal juga dengan nama Waduk Saguling. Salah satu dari tiga waduk buatan yang membendung aliran sungai Citarum. Dua waduk lain yakni Waduk Cirata dan Waduk Jatiluhur.
Plang nama atau gapura pintu masuk bertuliskan PLTA Saguling membuat setiap pelintas daerah itu menolehkan pandangannya sejenak. Begitu pun dengan saya. Ketika berangkat saya sudah terpana.
Dulu saya sering menerangkan kepada anak murid mengenai beberapa waduk kenamaan di Indonesia. Salah satunya Waduk Saguling ini. Dan kini saya melintasinya. Sayang jika tidak singgah barang sejenak.
Maka dengan bulat hati saya belokan arah perjalanan menuju ke sana. Kebetulan saya mengendarai motor. Jadi tidak sulit untuk menuju lokasi.
Begitu memasuki arah jalan ke sana, beberapa meter dari plang papan nama tersebut ada pos penjagaan. Saat melihat saya menuju ke arah waduk, petugas tersebut membuka portal penutup jalan. Setelah berbasa-basi sebentar saya pun segera masuk. Di depan ada plang lagi bertuliskan jarak yang akan ditempuh. 20 km ke depan.
Saya meringis.
”Wow!”
Jika diluruskan tidak jadi membelok ke sini mungkin saya sudah tiba di Cipanas. Tetapi kapan lagi ke sana kalau tidak sekarang. Jadilah saya berpetualang dengan motor Honda Repsol Blade mencari lokasi waduk.
Jalan yang saya lalui adalah pegunungan Halu. Jadi ya berkelok-kelok seperti di puncak, Bogor. Hanya tikungannya lebih sepi dan suasananya juga sepi. Kanan kiri hanya pepohonan dan tebing. Para pelintas daerah itu pun tak banyak. Hanya dua tiga motor yang sama-sama naik atau turun.
Saya hanya mengikuti arah panah saja. Karena memang tak ada tempat bertanya. Jarak 5 kilometeran memang ada tukang tambal ban. Tapi untuk berhenti dan bertanya rasanya riskan. Akhirnya lanjut saja. Kalau nyasar ya sudah, balik. Begitu pikir saya.
Di separuh perjalanan tampak jalanan yang rusak dan becek. Ada beberapa kendaraan bermotor yang putar balik tidak berani melanjutkan perjalanan. Khawatir bocor ban. Saya pun merasakan demikian. Tetapi sudah setengah perjalanan. Tanggung. So, lanjuuut.....!
Sabar mengikuti jalan berkelok-kelok naik turun, akhirnya saya tiba di perkampungan yang mulai ramai dengan rumah penduduk. Tak jauh dari perkampungan tersebut tampak tulisan”Kantor PLTA Saguling” artinya saya sudah tiba ditujuan.
Saya pun kembali mengikuti arah panah. Dan benar saja. Akhirnya saya bisa melihat waduk yang tergenang dengan tenangnya. Pemandangan disekitar waduk membuat saya berdecak kagum. Subhanallah .... sungguh indah pemandangan di sini. Tak sia-sia perjalanan yang ditempuh sekitar 20 kilometeran. Karena bisa melihat secara langsung waduk buatan manusia yang multifungsi ini.
#onedayoneost
#desember2016
#harikeempatbelas
#jalanjalan
#desember2016
#harikeempatbelas
#jalanjalan
Komentar
Posting Komentar