Langsung ke konten utama

Kafe Kolong Tempat Nongkrong yang Wajib di Tongkrongin Saat ke Jember

Kafe. Siapa yang tak tahu tempat ini? Kafe yang berasal dari bahasa Perancis, cafe, merupakan tempat (minum) kopi favorit hampir semua orang. Utamanya di kota-kota besar. Minuman yang disediakan tak melulu kopi. Ada aneka jenis minuman lain yang bisa dinikmati di kafe. Juga beberapa jenis makanan sebagai teman minum kopi. Serta iringan musik, baik secara live atau melalui kaset. Suasana yang berbeda seperti ini membuat kafe-kafe senantiasa dipenuhi pengunjung.

Bagi para pejalan, kafe menjadi salah satu tempat yang asyik untuk bersantai menikmati suasana ketika ia berada di suatu kota. Juga menjadi tempat yang asyik untuk membuat janji dan bertemu dengan teman baru di kota yang disinggahi.

Demikian juga dengan saya. Salah satu tempat yang saya goegling ketika hendak mengunjungi suatu kota adalah kafe-nya. Dan tentu saja kafe dengan nuansa yang berbeda yang saya cari. Berbeda di sini bukan dalam hal pemilihan menu dan harga. Tapi lebih ke suasananya. Unik dan menarik, itu yang saya cari.


 

Nah, karena Kota Jember merupakan salah satu tujuan "Impian Perjalanan" saya, maka mencari tahulah tentang kafe yang unik dan menarik di sana. Dan muncullah nama Kafe Kolong. Wah, penasaran dong? Seperti apa sih Kafe Kolong ini?

Rupanya Kafe Kolong ini adalah sebuah kafe yang letaknya di bawah kolong jembatan. Tepatnya di bawah jembatan Jarwo, Jl. Mastrip, Sumbersari, Jember Regency, Jawa Timur 68121. Yang jam bukanya mulai pukul 18.00 WIB - 01.00 WIB.



Saya bukan pencinta kopi. Tapi jika berada di suatu kota atau daerah, tentu sayang jika melewatkan begitu saja suasana ngopi yang bisa dinikmati di sana. Terutama tempat ngopi atau kafe yang unik seperti Kafe Kolong ini. Saya acung jempol dengan ide kreatif yang dicetuskan oleh Johanes Kris Astong. Pria kelahiran Jember, 1 Desember 1970 yang idenya sangat unik sekali. Memanfaatkan kondisi alam yang ada di sekitarnya menjadi sesuatu yang berdaya guna. Bisa jadi ide tersebut tercetus karena ia memang pegiat organisasi pencinta alam. Sehingga alam yang ada di sekitarnya mencuatkan inspirasi baginya. Dan ini bukan sembarang kafe. Sebab telah memiliki ijin dari dinas pariwisata dan dinas pengairan Kota Jember.  Maka pantas jika Kafe Kolong menjadi destinasi wisata Jember yang harus dikunjungi.



Seperti halnya kafe-kafe lain. Di Kafe Kolong menu yang tersedia berupa aneka jenis kopi dan minuman lain serta aneka makanan ringan. Juga iringan musik live. Keren ya? Padahal ini di kolong jembatan loh!  Benar-benar rugi kalau ke Jember tak singgah di Kafe Kolong dan ngopi-ngopi cantik di sini.


Untuk jenis kopi yang ada di Kafe Kolong terbilang cukup lengkap. Ada Kopi ala Kolong, Kopi Racik dan Kopi Premium. Untuk jenisnya ada yang Arabica, Robusta dan Toraja Kalosi. Kopi ala Kolong meliputi Kopi Tubruk, Kopi Tubruk Susu, Kopi Tubruk Jahe, Kopi Tubruk Cokelat dan Kopi Tubruk Mix. Untuk Kopi Racikan meliputi Kopi ala Cappucino, Kopi ala Iced, Kopi ala Vanilla Late dan Kopi ala Moccha. Sedangkan untuk Kopi Premium meliputi Kopi Nescafe Classical, Kopi Exelso, Kopi Robusta, Kopi Blender, Kopi Robusta, Kopi Arabika dan Kopi Toraja Kalosi. Wah, lengkap bukan menu kopi di sini?





Harga kopinya cukup terjangkau. Berkisar antara Rp 3.000 - Rp 8.000. Tapi bagi yang tidak suka kopi, tak perlu risau. Kafe ini menyediakan juga aneka jenis minuman lain. Seperti teh, susu dan jus. Jadi jika yang lain ngopi-ngopi cantik, Anda juga bisa ngeteh-ngeteh cantik. Tapi perlu diingat. Kafe Kolong buka dari Senin - Sabtu saja. Hari Minggu libur.

Tak perlu dipertanyakan alasannya sih. Karena itu hak pemilik dan management kafe. Satu hal yang pasti, saya salut atas ide putra Jember itu. Karena mampu membuat Jember makin rame dengan kehadiran Kafe Kolong. Yakin enggak tertarik jalan-jalan ke Jember? Saya sih tertarik. Bagaimana dengan Anda? (Denik)


Sumber gambar: kafekolong.com dan Tribunnews.com



Artikel ini diikut sertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Taman Botani Sukorambi dan Blogger Jember Sueger. Yang linknya bisa diklik di sini:
www.tamanbotanisukorambi.com
www.bloggerjembersueger.com


#DestinasiWisataJember
#LombaBlog
#NaturalliJember
#NaturallyJember
#TempatWisataAlamJember
#WisataAlam




Komentar

  1. kafe kolong ini memang tergolong unik. Salam kenal, semog bs kopdar ya kalau ke Jember :) Tengkyu udah ikutan^^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ujung Aspal Pondok Gede

Di rumah ini aku dibesarkan Dibelai mesra lentik jari ibu Nama dusunku Ujung Aspal Pondok Gede Rimbun dan anggun ramah senyum penghuni dusun Kambing sembilan motor tiga bapak punya Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya Sampai saat tanah moyangku Tersentuh sebuah rencana dari serakahnya kota Terlihat murung wajah pribumi Terdengar langkah hewan bernyanyi  (Ujung Aspal Pondok Gede, Iwan Fals) Siapa yang tak mengenal lirik lagu tersebut? Lagu milik Iwan Fals itu begitu familiar ditelinga masyarakat. Saya salah satu penikmat lagu-lagu iwan Fals. Khusus lagu yang berjudul Ujung Aspal Pondok Gede, jiwa petualang saya bergolak saat mendengar lagu ini. Ada rasa ingin tahu dalam benak saya kala mencermati lirik demi lirik lagi itu. Maka tercetus niat di hati untuk suatu hari melongok daerah bernama Ujung Aspal Pondok Gede. Kesempatan itu pun tiba juga akhirnya. Suatu hari dengan ditemani seorang kawan saya bisa menjejakkan kaki di daerah  sana. Dengan mengendarai sepeda mo

Jam Gede Jasa Icon Baru Kota Tangerang

Kota Tangerang adalah salah satu wilayah kota di provinsi Banten. Merupakan kota terbesar di provinsi ini dan menjadi penyanggah Ibu kota Jakarta. Karena letaknya yang berbatasan langsung dengan Jakarta. Dan saya adalah salah satu warga Kota Tangerang yang kebetulan tinggalnya dekat perbatasan. Bisa disebut orang pinggiran. Pingirannya Jakarta dan pinggirannya Kota Tangerang.  Dokumen pribadi Bagaimana tidak disebut orang pinggiran. Lha wong untuk masuk wilayah Jakarta loh saya bisa dengan berjalan kaki. Sementara untuk pergi ke pusat Kota Tangerang butuh waktu sekitarnya 1-2 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan. Jauh bukan dari Kota Tangerang? Karenanya aktivitas saya lebih banyak ke kota Jakarta. Sejak dari jaman sekolah sampai bekerja. Hanya KTP saja yang statusnya sebagai warga Kota Tangerang.  Dan status seperti itu ternyata mengusik hati nurani saya secara perlahan. Apalagi ketika pada suatu hari dalam sebuah perjalanan backpackeran ke luar kota, di dalam kereta yang

Taman Kota 1 vs Taman Kota 2

Bagi saya taman itu sebuah tempat yang memiliki pesona tersendiri. Di dalam taman banyak hal yang bisa saya lakukan. Antara lain olahraga dan mengkhayal. Dan satu hal lagi, mengajak siapa pun ke taman pantas saja.  Ingin membawa anak kecil sampai lansia pantas saja. Mau sendiri atau rombongan juga pantas saja. Mau pagi-pagi, siang-siang atau sore-sorean pergi ke tamannya ya pantas saja. Itulah istimewanya taman menurut saya. Maka ketika pada suatu siang saya diajak jalan-jalan ke taman, ya senang-senang saja. Taman Kota 1 dan Taman Kota 2 di Bumi Serpong Damai (BSD). Kebetulan saya belum pernah main ke sana. Tentu penasaran dan antusias ingin tahu. Tempat pertama yang kami datangi adalah Taman Kota 1. Lokasinya tidak jauh dari ITC BSD. Bentuk tamannya memanjang. Dari pintu gerbang sudah terlihat kios-kios makanan. Jadi tak perlu kuatir bingung mencari tempat makan. Taman Kota 1 memang menyediakan tempat khusus bagi para pedagang. Lingkungan seputar Taman Kota 1 rasanya kurang da