Untuk sebagian orang museum mungkin bukan sebuah tempat yang menarik untuk dikunjungi.
“Ngapain ke museum? Gak ada yang dilihat. Paling gitu-gitu aja.”
Begitu salah satu dalih yang terlontar. Tetapi tidak bagi saya. Museum menurut saya tempat yang wajib dimasukkan dalam daftar jalan-jalan di akhir pekan. Karena banyak hal yang bisa dilihat dan dipelajari. Dari segi bangunan dan juga isi di dalam museum tersebut. Semuanya menarik menurut saya.
Dan salah satu impian saya adalah bisa menjelajahi museum-museum yang ada di Jakarta dan juga Indonesia. Karena itu jalan-jalan ke museum menjadi agenda saya saat libur akhir pekan tiba. Namun sayang keinginan itu kadang terhadang beberapa kendala. Sehingga tidak bisa puas menjelajah museum yang dikunjungi.
Sampai suatu ketika kesempatan itu akhirnya tiba juga. Seperti ungkapan pepatah, di mana ada niat di situ ada jalan. Saya pun mendapatkan jalan itu setelah sekian lama memendam niat dalam hati.Moment ini saya jadikan sebagai titik awal tour de museum yang saya canangkan sendiri.
Museum pertama yang saya jelajahi dalam rangkaian tour de museum ini adalah Museum Indonesia. Salah satu museum di antara sekian banyak museum yang ada di Taman Mini Indonesia Indah.
Museum Indonesia menjadi pilihan pertama saya. Karena keunikan bangunan museum ini. Jika Anda berkunjung ke TMII dan melihat sebuah bangunan besar bergaya arsitektur Bali, dengan gapura bergaya Paduraksa dan Candi Bentar khas Bali, itulah gedung Museum Indonesia yang dibangun pada tahun 1976 dan baru diresmikan tahun 1980.
Museum Indonesia dibangun dengan nuansa Bali atas prakarsa Ibu Tien Soeharto yang begitu menyukai hal-hal berbau Bali. Tema bangunan museum diambil dari kisah Ramayana. Falsafah Bali Tri Hita Kirana (tiga sumber kebahagiaan manusia) menjadi pedoman pembangunan museum yang dibangun tiga tingkat ini.
Di lantai I kita bisa melihat pakaian adat dari seluruh provinsi di Indonesia, dilantai II yang bertema manusia dan lingkungan, kita bisa melihat berbagai peralatan tradisional masyarakat Indonesia dalam mencari nafkah. Ada peralatan bertani, berkebun, mencari ikan, berburu dan lain-lain.
Sedangkan di lantai III kita bisa melihat berbagai kerajinan tangan. Mulai dari hasil tenun sampai ukiran. Di sini kita juga bisa melihat pohon hayat.
Yakni pohon besar berupa ukiran kayu yang tingginya 8 meter dan lebarnya 4 meter. Adanya pohon ini karena terilhami dari gunungan yang ada dalam pewayangan. Pohon hayat menjadi daya tarik tersendiri di Museum Indonesia selain bangunan museum yang megah dan unik.
Keluar dari bangunan utama museum kita akan disuguhi pemandangan indah, berupa taman bercorak Bali lengkap dengan kolam dan gapura. Benar-benar serasa berada di Bali. Jadi siapa bilang jalan-jalan ke museum tak ada indah-indahnya? Ini buktinya.
#onedayonepost
#tourdemuseum
#museumke-1
#museumindonesia
#tmiijakarta
Komentar
Posting Komentar