Langsung ke konten utama

Pesona Pekan Raya Indonesia

Pada saat Pekan Raya Indonesia (PRI) ini digelar, ada tanya dalam hati. 

“Ini acara apa sih? Kenapa gencar sekali promonya?” 

Maka goeglinglah saya mencari tahu tentang acara tersebut.

“Oh, rupanya semacam festival tetapi berbasis kebudayaan. Hampir serupa dengan Pekan Raya Jakarta (PRJ) tetapi ini lebih besar dan nyaman karena berada didalam ruangan ber-AC.” 


Saya pun tertarik untuk mengunjungi. Ingin tahu seperti apa suasananya. 

Maka dengan segera saya cek kalender untuk menentukan jadwal kunjungan yang pas. Dan akhirnya hari itu pun tiba juga. Akhir pekan yang cerah dengan mengendarai sepeda motor saya melaju menuju Serpong, Tangerang. Karena PRI diselenggarakan di gedung Indonesia Conventions Exhibition (ICE) BSD, yang luasnya sekitar 66 hektar. 

Acara yang berlangsung dari tanggal 20 Oktober – 6 Nopember ini menghadirkan 1000 kuliner Nusantara dan 1000 band Indonesia. Untuk menuju ke sana bagi yang tidak memiliki kendaraan bisa menggunakan bus yang melayani trayek Serpong-ICE BSD. Atau yang menggunakan kereta bisa turun di stasiun Cisauk lalu lanjut menggunakan ojek. Karena lokasi ICE BSD memang cukup jauh. 

Waktu kunjungan untuk hari kerja baru dibuka pada pukul 15:00-20:00 WIB. Sedangkan untuk akhir pekan sudah dibuka sejak pukul 10:00-23:00 WIB.  Tiket masuk untuk hari kerja Rp 25.000 dan akhir pekan Rp 35.000. Anak usia 3 tahun ke bawah gratis, begitu juga dengan lansia.


Saya sendiri kebetulan mendapat tiket gratis karena memenangkan kuis yang diadakan oleh Gramedia. Saya pun mengajak adik dan keponakan yang memang sudah lama ingin Pergi ke sana. 

Begitu tiba di lokasi, adik saya cukup tercengang melihat gedung ICE BSD yang begitu besar dan luas. Apalagi ada 10 hall yang akan dikunjungi. Dia merasa sudah letih duluan membayangkan semua. Dan benar saja. Akhirnya hanya saya dan keponakan yang berkeliling sampai ujung. Adik saya duduk manis menunggu kami selesai berkeliling. 


Begitu memasuki pintu utama, hall pertama yang dijumpai berupa aneka Kuliner Nusantara. Lalu di hall dua ada panggung utama band. Hall ketiga berupa gadget dan otomotif. Hall keempat ada fashion. Salah satu sudut fashionnya sangat menarik perhatian. 


Hall kelima berupa produk makanan. Hall keenam ada furniture. Hall ketujuh ada interior dan perabot rumah tangga. Hall kedelapan beragam produk. Hall kesembilan arena bermain anak-anak. Dan di hall kesepuluh kuliner dan food truck. Selain itu di setiap sisi luar hall juga masih ada berbagai booth dengan berbagai macam jenis produk yang ditawarkan. 


Secara keseluruhan cukup menarik dan terhibur berada di sana. Sayang lokasinya cukup jauh sehingga tidak bisa berlama-lama. Adanya tiket masuk dengan patokan harga sekian ribu, juga menjadi alasan tak semua warga bisa menikmati keseruan dan pesona PRI. 


#onedayonepost
#nopember8th
#jalanjalan
#pekanrayaindonesia







































Komentar

  1. Seru sekali kelihatannya. Apalagi bagian kuliner dan permainan.. Hwaaa... ヽ(´▽`)/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mba Na. Dua hal itu yang menarik perhatianku.

      Hapus
  2. Hmm...sayang festival begini terkesan khusus buat kalangan.menengah keatas

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ujung Aspal Pondok Gede

Di rumah ini aku dibesarkan Dibelai mesra lentik jari ibu Nama dusunku Ujung Aspal Pondok Gede Rimbun dan anggun ramah senyum penghuni dusun Kambing sembilan motor tiga bapak punya Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya Sampai saat tanah moyangku Tersentuh sebuah rencana dari serakahnya kota Terlihat murung wajah pribumi Terdengar langkah hewan bernyanyi  (Ujung Aspal Pondok Gede, Iwan Fals) Siapa yang tak mengenal lirik lagu tersebut? Lagu milik Iwan Fals itu begitu familiar ditelinga masyarakat. Saya salah satu penikmat lagu-lagu iwan Fals. Khusus lagu yang berjudul Ujung Aspal Pondok Gede, jiwa petualang saya bergolak saat mendengar lagu ini. Ada rasa ingin tahu dalam benak saya kala mencermati lirik demi lirik lagi itu. Maka tercetus niat di hati untuk suatu hari melongok daerah bernama Ujung Aspal Pondok Gede. Kesempatan itu pun tiba juga akhirnya. Suatu hari dengan ditemani seorang kawan saya bisa menjejakkan kaki di daerah  sana. Dengan mengendarai sepeda mo

Jam Gede Jasa Icon Baru Kota Tangerang

Kota Tangerang adalah salah satu wilayah kota di provinsi Banten. Merupakan kota terbesar di provinsi ini dan menjadi penyanggah Ibu kota Jakarta. Karena letaknya yang berbatasan langsung dengan Jakarta. Dan saya adalah salah satu warga Kota Tangerang yang kebetulan tinggalnya dekat perbatasan. Bisa disebut orang pinggiran. Pingirannya Jakarta dan pinggirannya Kota Tangerang.  Dokumen pribadi Bagaimana tidak disebut orang pinggiran. Lha wong untuk masuk wilayah Jakarta loh saya bisa dengan berjalan kaki. Sementara untuk pergi ke pusat Kota Tangerang butuh waktu sekitarnya 1-2 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan. Jauh bukan dari Kota Tangerang? Karenanya aktivitas saya lebih banyak ke kota Jakarta. Sejak dari jaman sekolah sampai bekerja. Hanya KTP saja yang statusnya sebagai warga Kota Tangerang.  Dan status seperti itu ternyata mengusik hati nurani saya secara perlahan. Apalagi ketika pada suatu hari dalam sebuah perjalanan backpackeran ke luar kota, di dalam kereta yang

Taman Kota 1 vs Taman Kota 2

Bagi saya taman itu sebuah tempat yang memiliki pesona tersendiri. Di dalam taman banyak hal yang bisa saya lakukan. Antara lain olahraga dan mengkhayal. Dan satu hal lagi, mengajak siapa pun ke taman pantas saja.  Ingin membawa anak kecil sampai lansia pantas saja. Mau sendiri atau rombongan juga pantas saja. Mau pagi-pagi, siang-siang atau sore-sorean pergi ke tamannya ya pantas saja. Itulah istimewanya taman menurut saya. Maka ketika pada suatu siang saya diajak jalan-jalan ke taman, ya senang-senang saja. Taman Kota 1 dan Taman Kota 2 di Bumi Serpong Damai (BSD). Kebetulan saya belum pernah main ke sana. Tentu penasaran dan antusias ingin tahu. Tempat pertama yang kami datangi adalah Taman Kota 1. Lokasinya tidak jauh dari ITC BSD. Bentuk tamannya memanjang. Dari pintu gerbang sudah terlihat kios-kios makanan. Jadi tak perlu kuatir bingung mencari tempat makan. Taman Kota 1 memang menyediakan tempat khusus bagi para pedagang. Lingkungan seputar Taman Kota 1 rasanya kurang da