Tahu Kramat Tunggak? Jika pertanyaan itu dilontarkan, hampir semua orang utamanya laki-laki akan menjawab "Iya, tahu." Meskipun dengan senyum-senyum menjawabnya. Karena memang nama Kramat Tunggak begitu populer, bahkan sampai se-Asia Tenggara.
Sayangnya nama itu dikenal dalam artian negatif. Itu dahulu, sebelum tahun 2000. Kramat Tunggak yang berada di wilayah Jakarta Utara itu dikenal sebagai pusat jajanan laki-laki hidung belang.
Maka jika disebutkan nama Kramat Tunggak, rasanya gimana gitu. Ngak kepengenlah tahu tempat itu, apalagi main-main ke sana. Mau ngapain juga, bisa- bisa ditawar lagi...hehehe.
Karena dahulu itu daerah Kramat Tunggak memang tempat prostitusi. Pertama kali dibuka pada tahun 1970 ada sekitar 300 wts dan 76 germo atau mucikari. Dan jumlah itu terus bertambah setiap tahunnya.
Pada tahun 1999 kabarnya jumlah wts di sana sudah mencapai angka 1.615 orang dengan jumlah mucikari sekitar 258 orang. Dengan 277 unit bangunan yang tersedia di sana dan jumlah kamar yang mencapai 3.546 buah. Jumlah yang akhirnya menimbulkan masalah bagi warga sekitar. Terutama bagi warga Betawi sebagai suku asli Jakarta, yang dikenal taat memegang agama.
Masyarakat dan para ulama di sana mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah tersebut. Dan akhirnya pada tanggal 31 Desember 1999 tempat itu pun resmi ditutup.
Pada tahun 2001 Gubernur DKI Jakarta saat itu, Sutiyoso bertemu dengan Prof. Azzumardi Azra, Rektor UIN, di New York, Amerika Serikat. Salah satu pembahasan mereka adalah mengenai tanah seluas 109.432 meter persegi di Kramat Tunggak. Yang berujung pada pembangunan sebuah masjid besar, sebagai pusat kajian islam bernama Masjid Raya Islamic Center.
Dokumen pribadi
Masjid yang mulai dibangun pada akhir tahun 2001 dan diresmikan pada tanggal 4 September 2003 itu, mampu menampung jamaah hingga 7.260 orang. Selain bangunan masjid, di sana juga ada beberapa fasilitas pendukung lainnya, seperti sarana pendidikan, wisma, perkantoran, area manasikil haji, area pemotongan hewan qurban dan lain sebagainya.
Kramat Tunggak yang dulu disebut lembah hitam, kini sudah berganti menjadi tempat ibadah dan salah satu tujuan wisata rohani. Maka jika sekarang ada yang mengajak ke Kramat Tunggak, jawablah dengan mantap,"Siapa takut!!!"
#HariKetiga
#OneDayOnePost
#ExplorMasjid
#OneDayOnePost
#ExplorMasjid
Wowow... Mantap ihh...
BalasHapusAgak susah saya ngepost hasil jalan2, bisa nya cuma selfie, hhoo
Nanti juga bisa..hehe...semangaaat!
Hapuske Kramat tunggak selalunya masih rencana, belum kesampaian. nice post.
BalasHapusTerima kasih. Kalau ke sana membawa kamera yang bagus, hasil jepretannya lebih bagus juga. Karena latarnya itu besar.
HapusPengeeen
BalasHapusHayuuukk...hehe
HapusJadi sejarah kramat tunggak tuh begitu.
BalasHapusCerita perjalanan yang menarik
4 thun sy dijkrta koq nga taw ya tempat itu... Mksih mbak... nnti klu plg bisa referensi t4 kunjungan...
BalasHapusAbdur-rahiem.blogspot.com
Wihh ternyata ada jejak sejarahnya..
BalasHapusWihh ternyata ada jejak sejarahnya..
BalasHapusWihh ternyata ada jejak sejarahnya..
BalasHapuswah keren2! informatif sekali, Mba ^^
BalasHapusSerem ya kk namanya , eh skarang dah jadi tempat ibadah :)
BalasHapuspengen kesana...
BalasHapuspengen kesana...
BalasHapus