Langsung ke konten utama

Akhir pekan di Setu Babakan

Pengin makan makanan khas Betawi yang sudah jarang ditemui? Atau sedang ngidam pengin makan rujak bebek (rujak tumbuk) tapi lama menunggu pedagangnya yang tidak lewat? Datang saja ke Setu Babakan. Semua yang kita inginkan ada di sana. Mulai jajanan ringan seperti arum manis, sampai makanan berat seperti laksa dan toge goreng.

Setu Babakan? Apaan itu? Dan di mana letaknya? Setu Babakan adalah sebuah danau buatan yang terletak di daerah Srengseng, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Bagi yang melintas di jalur Jakarta-Depok tentu tidak asing dengan nama itu. Karena papan petunjuk jalan menuju Setu Babakan terpampang jelas di jalan-jalan menuju Depok.


Setu Babakan merupakan danau buatan dengan luas sekitar 30 hektar. Dalamnya mencapai 6 meter. Berdiri pada tahun 2000 saat DKI Jakarta dipimpin oleh Gubernur Fauzi Bowo. Asal air Setu Babakan dari sungai Ciliwung yang diarahkan ke sana. Setu Babakan oleh pemerintah dijadikan sebagai daerah wisata dan tempat melestarikan kebudayaan Betawi.

Mengapa kebudayaan Betawi yang harus dilestarikan? Karena orang Betawi yang merupakan penduduk asli Jakarta, keberadaannya mulai tersingkir oleh para pendatang dari daerah. Bagaimana kebudayaan Betawi akan bisa dilestarikan jika orang-orang asli Betawinya sendiri sudah jarang ditemui. 


Nah, di kampung Babakan itulah sekitar 3.000 kepala keluarganya masih asli orang Betawi. Hanya segelintir yang merupakan pendatang dari Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Perkampungan dengan luas sekitar 289 hektar itu, 65 hektarnya masih milik pemerintah. Dan baru 32 hektar yang dikelola. Termasuk danau buatan yang dikenal dengan Setu Babakan itu. Kemudian oleh pemerintah Setu Babakan dijadikan sebagai salah satu tempat rekreasi edukasi dengan nama Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan.


Untuk mencapai Setu Babakan sangat mudah. Sebab papan petunjuk jalan sangat jelas terpampang dan mudah untuk diikuti hingga sampai tujuan. Tiba di sana kita tidak perlu membayar tiket masuk. Hanya sekadar uang parkir yang harganya pun tidak tidak ditentukan besarannya. 

Cukup siapkan saja uang saku untuk menikmati kuliner khas Betawi yang ada di sana. Karena sayang jika sudah di sana tidak menikmati jajanan khas Betawi yang sudah jarang ditemui.

Jajanan khas Betawi

Rujak bebek

Kerak telor

Ada pun kuliner yang bisa dijumpai di sana antara lain kerak telor, toge goreng, rujak bebek (rujak tumbuk), arum manis, gulali, kue rangi, bir pletok, uli bakar, tape uli, dodol, geplak, sagon, rengginang, krupuk opak, akar kelapa dan masih banyak lagi. Semua bisa dinikmati sambil duduk lesehan di tepi danau. Para pedagang sudah menyiapkan tempat duduk yang cukup bersih di sepanjang tepian danau.



Bagi yang ingin berwisata air bisa menyewa sepeda bebek dengan harga yang cukup terjangkau juga. Berkisar 5.000 - 7.500 rupiah. Atau bagi yang ingin berkeliling seputar setu bisa menaiki kuda tunggangan dan delman yang tersedia di sana. Cukup dengan membayar 15.000 - 20.000 rupiah bisa mengelilingi setu dengan puas.


Pada hari-hari tertentu kita bisa menyaksikan pertunjukan seni yang digelar di sana. Tentu saja kesenian khas Betawi. Namanya juga Perkampungan Budaya Betawi, mosok yang digelar kesenian Jawa. Contohnya tari topeng, gambang kromong dan marawis.


Selain itu di sana kita juga bisa melihat rumah adat Betawi. Dan yang tak kalah menarik, di sana kita bisa melihat jenis pohon yang mungkin hanya ada di Betawi. Atau jenis pohon yang memang sudah langka. Di antara pepohonan yang bisa dijumpai adalah pohon kecapi, pohon jengkol, pohon jamblang dan pohon nangka cempedak.


Dari beberapa pengunjung yang datang, sebagian ada rombongan dari SD (Sekolah Dasar) dan SMP (Sekolah Menengah Pertama). Ini memang merupakan wisata yang mengedukasi. Jika dari sekolah anak-anak kita tidak ada kunjungan semacam ini, kita bisa mengajak keluarga berwisata ke sana saat akhir pekan. Hati senang ilmu pun dapat.


#Hariketigapuluhempat
#OneDayOnePost
#Wisataedukasi























Komentar

  1. Duuuh ka denik, untung aku lagi nggak ngidam, deket nggak ya itu dari citeureup? rasanya pengen melancong ke sana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jauh sih. Dari tempatku aja lumayan pegel motoran. Tapi seneng sih. Setidaknya jadi tambah ilmu untuk diceritakan ke anak-anak murid...hehehe..

      Hapus
  2. Duuuh ka denik, untung aku lagi nggak ngidam, deket nggak ya itu dari citeureup? rasanya pengen melancong ke sana

    BalasHapus
  3. Pengen minum bir, bir pletok hehe

    BalasHapus
  4. Ada pilihan tempat wisata baru ni...
    Mksih infonya mba Denik...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama...senang bisa berbagi info dan bermanfaat buat semua.

      Hapus
  5. jadi pengin kesana mbak
    terus pengin makan kerak telur yang asli

    hmm enak

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ujung Aspal Pondok Gede

Di rumah ini aku dibesarkan Dibelai mesra lentik jari ibu Nama dusunku Ujung Aspal Pondok Gede Rimbun dan anggun ramah senyum penghuni dusun Kambing sembilan motor tiga bapak punya Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya Sampai saat tanah moyangku Tersentuh sebuah rencana dari serakahnya kota Terlihat murung wajah pribumi Terdengar langkah hewan bernyanyi  (Ujung Aspal Pondok Gede, Iwan Fals) Siapa yang tak mengenal lirik lagu tersebut? Lagu milik Iwan Fals itu begitu familiar ditelinga masyarakat. Saya salah satu penikmat lagu-lagu iwan Fals. Khusus lagu yang berjudul Ujung Aspal Pondok Gede, jiwa petualang saya bergolak saat mendengar lagu ini. Ada rasa ingin tahu dalam benak saya kala mencermati lirik demi lirik lagi itu. Maka tercetus niat di hati untuk suatu hari melongok daerah bernama Ujung Aspal Pondok Gede. Kesempatan itu pun tiba juga akhirnya. Suatu hari dengan ditemani seorang kawan saya bisa menjejakkan kaki di daerah  sana. Dengan mengendarai sepeda mo

Jam Gede Jasa Icon Baru Kota Tangerang

Kota Tangerang adalah salah satu wilayah kota di provinsi Banten. Merupakan kota terbesar di provinsi ini dan menjadi penyanggah Ibu kota Jakarta. Karena letaknya yang berbatasan langsung dengan Jakarta. Dan saya adalah salah satu warga Kota Tangerang yang kebetulan tinggalnya dekat perbatasan. Bisa disebut orang pinggiran. Pingirannya Jakarta dan pinggirannya Kota Tangerang.  Dokumen pribadi Bagaimana tidak disebut orang pinggiran. Lha wong untuk masuk wilayah Jakarta loh saya bisa dengan berjalan kaki. Sementara untuk pergi ke pusat Kota Tangerang butuh waktu sekitarnya 1-2 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan. Jauh bukan dari Kota Tangerang? Karenanya aktivitas saya lebih banyak ke kota Jakarta. Sejak dari jaman sekolah sampai bekerja. Hanya KTP saja yang statusnya sebagai warga Kota Tangerang.  Dan status seperti itu ternyata mengusik hati nurani saya secara perlahan. Apalagi ketika pada suatu hari dalam sebuah perjalanan backpackeran ke luar kota, di dalam kereta yang

Taman Kota 1 vs Taman Kota 2

Bagi saya taman itu sebuah tempat yang memiliki pesona tersendiri. Di dalam taman banyak hal yang bisa saya lakukan. Antara lain olahraga dan mengkhayal. Dan satu hal lagi, mengajak siapa pun ke taman pantas saja.  Ingin membawa anak kecil sampai lansia pantas saja. Mau sendiri atau rombongan juga pantas saja. Mau pagi-pagi, siang-siang atau sore-sorean pergi ke tamannya ya pantas saja. Itulah istimewanya taman menurut saya. Maka ketika pada suatu siang saya diajak jalan-jalan ke taman, ya senang-senang saja. Taman Kota 1 dan Taman Kota 2 di Bumi Serpong Damai (BSD). Kebetulan saya belum pernah main ke sana. Tentu penasaran dan antusias ingin tahu. Tempat pertama yang kami datangi adalah Taman Kota 1. Lokasinya tidak jauh dari ITC BSD. Bentuk tamannya memanjang. Dari pintu gerbang sudah terlihat kios-kios makanan. Jadi tak perlu kuatir bingung mencari tempat makan. Taman Kota 1 memang menyediakan tempat khusus bagi para pedagang. Lingkungan seputar Taman Kota 1 rasanya kurang da