Langsung ke konten utama

3 Spot Foto di Perpustakaan Nasional yang Tidak Boleh Dilewatkan

Setiap tanggal 14 September kita memperingati Hari Kunjung Perpustakaan.  Nah, sudahkah Anda berkunjung ke perpustakaan hari ini?

Perpustakaan. Berdasarkan KBBI artinya tempat, gedung, ruang yang disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku. Lokasinya bisa dimana saja. Ada yang ditingkat kelurahan, kecamatan, kota, provinsi dan nasional.

Bahkan ada yang berupa perpustakaan pribadi. Dimanapun itu, perpustakaan merupakan tempat yang asik untuk dikunjungi. Sumber ilmu pengetahuan.

Bagi pencinta buku dan pegiat Literasi, perpustakaan bukan tempat yang asing untuk dikunjungi. Bisa jadi hampir semua perpustakaan di wilayah tempat tinggalnya sudah dikunjungi, dan perpustakaan nasional menjadi tempat yang tidak boleh dilewatkan.

Setidaknya inilah yang saya alami. Rasanya belum afdol kalau belum berkunjung ke perpustakaan nasional. Alhamdulillah saya beberapa kali mengunjungi perpustakaan nasional.

Dari sekian kali kunjungan masih saja merasa ada yang kurang. Sebab belum mengabadikan momen di tempat yang menurut saya tidak boleh dilewatkan.

Dimana sajakah tempat tersebut?

1 . Bagian depan gedung perpustakaan nasional. 

Picture by travel kompas

Ini spot foto yang hukumnya wajib. Tanpa penjelasan orang akan mengetahui lokasi tersebut. Sebab ada tulisan perpustakaan nasional.

2 . Bagian lobi perpustakaan nasional

Dokumen pribadi

Spot foto di sini tidak boleh dilewatkan juga. Latarnya berupa rak buku yang tinggi sekali. Pencinta buku dan pegiat literasi sudah pasti mupeng melihat tumpukan buku yang banyak. Meski berupa gambar.

3 . Balkon lantai 24 Perpustakaan nasional

Dokumen pribadi

Kok balkonnya? Ya, sebab dari lantai 24 perpustakaan nasional kita bisa menikmati pemandangan kota Jakarta. Dengan latar tugu Monas yang merupakan ikon Kota Jakarta.

Nah, itulah 3 spot foto di perpustakaan nasional yang menurut saya tidak boleh dilewatkan. Jika ada yang lain silakan beri masukan dikolom komentar. Salam literasi. (EP)


Tulisan senada telah tayang juga di Kompasiana

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ujung Aspal Pondok Gede

Di rumah ini aku dibesarkan Dibelai mesra lentik jari ibu Nama dusunku Ujung Aspal Pondok Gede Rimbun dan anggun ramah senyum penghuni dusun Kambing sembilan motor tiga bapak punya Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya Sampai saat tanah moyangku Tersentuh sebuah rencana dari serakahnya kota Terlihat murung wajah pribumi Terdengar langkah hewan bernyanyi  (Ujung Aspal Pondok Gede, Iwan Fals) Siapa yang tak mengenal lirik lagu tersebut? Lagu milik Iwan Fals itu begitu familiar ditelinga masyarakat. Saya salah satu penikmat lagu-lagu iwan Fals. Khusus lagu yang berjudul Ujung Aspal Pondok Gede, jiwa petualang saya bergolak saat mendengar lagu ini. Ada rasa ingin tahu dalam benak saya kala mencermati lirik demi lirik lagi itu. Maka tercetus niat di hati untuk suatu hari melongok daerah bernama Ujung Aspal Pondok Gede. Kesempatan itu pun tiba juga akhirnya. Suatu hari dengan ditemani seorang kawan saya bisa menjejakkan kaki di daerah  sana. Dengan mengendarai sepeda mo

Jam Gede Jasa Icon Baru Kota Tangerang

Kota Tangerang adalah salah satu wilayah kota di provinsi Banten. Merupakan kota terbesar di provinsi ini dan menjadi penyanggah Ibu kota Jakarta. Karena letaknya yang berbatasan langsung dengan Jakarta. Dan saya adalah salah satu warga Kota Tangerang yang kebetulan tinggalnya dekat perbatasan. Bisa disebut orang pinggiran. Pingirannya Jakarta dan pinggirannya Kota Tangerang.  Dokumen pribadi Bagaimana tidak disebut orang pinggiran. Lha wong untuk masuk wilayah Jakarta loh saya bisa dengan berjalan kaki. Sementara untuk pergi ke pusat Kota Tangerang butuh waktu sekitarnya 1-2 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan. Jauh bukan dari Kota Tangerang? Karenanya aktivitas saya lebih banyak ke kota Jakarta. Sejak dari jaman sekolah sampai bekerja. Hanya KTP saja yang statusnya sebagai warga Kota Tangerang.  Dan status seperti itu ternyata mengusik hati nurani saya secara perlahan. Apalagi ketika pada suatu hari dalam sebuah perjalanan backpackeran ke luar kota, di dalam kereta yang

Taman Kota 1 vs Taman Kota 2

Bagi saya taman itu sebuah tempat yang memiliki pesona tersendiri. Di dalam taman banyak hal yang bisa saya lakukan. Antara lain olahraga dan mengkhayal. Dan satu hal lagi, mengajak siapa pun ke taman pantas saja.  Ingin membawa anak kecil sampai lansia pantas saja. Mau sendiri atau rombongan juga pantas saja. Mau pagi-pagi, siang-siang atau sore-sorean pergi ke tamannya ya pantas saja. Itulah istimewanya taman menurut saya. Maka ketika pada suatu siang saya diajak jalan-jalan ke taman, ya senang-senang saja. Taman Kota 1 dan Taman Kota 2 di Bumi Serpong Damai (BSD). Kebetulan saya belum pernah main ke sana. Tentu penasaran dan antusias ingin tahu. Tempat pertama yang kami datangi adalah Taman Kota 1. Lokasinya tidak jauh dari ITC BSD. Bentuk tamannya memanjang. Dari pintu gerbang sudah terlihat kios-kios makanan. Jadi tak perlu kuatir bingung mencari tempat makan. Taman Kota 1 memang menyediakan tempat khusus bagi para pedagang. Lingkungan seputar Taman Kota 1 rasanya kurang da