Langsung ke konten utama

Keseruan Naik Bus Tayo

"Hai Tayo, hai Tayo, dia bus kecil ramah
Melaju, melambat, Tayo selalu senang
Hai Tayo, hai Tayo, dia bus kecil ramah
Melaju, melambat, Tayo selalu senang

Ayo, pasti ikut mendendangkan lagu ini  ya? Enggak usah malu. Saya pun tidak asing dengan lirik lagu di atas kok. Yap, ini merupakan penggalan lirik lagu Hai Tayo. Film animasi anak-anak berupa bus kecil dan aneka kendaraan lain. 

Bagi yang memiliki anak kecil tentu paham benar dengan lagu tersebut. Saya pun demikian. Cukup senang dan kerap menyenandungkan lagu ini juga. Hai Tayo, hai Tayo...

Nah, kini Tayo tidak cuma bisa kita senandungkan. Tapi juga bisa kita nikmati. Artinya kita bisa naik bus Tayo mengajak anak-anak keliling kota. Weh, asiiik.

Dokpri

Eh, tapi keliling Kota Tangerang loh. Karena armada bus Tayo ini hanya beroperasi di wilayah Kota Tangerang. Bagi mereka yang bukan warga Tangerang tetap bisa sih menikmati bus Tayo. Tinggal berkunjung saja ke Tangerang.

Tayo kepanjangan dari  Tangerang Ayo. Bus Rapid Trans Tangerang Ayo ini sudah beroperasi sejak tiga tahun yang lalu. Namun baru memiliki tiga koridor. Yakni koridor I dengan trayek Poris-Jatiuwung dan koridor II dengan trayek Poris-Cibodas. Serta koridor III dengan trayek Ciledug-TangCity. Trayek yang baru tiga bulan beroperasi.

Tahun 2020 ini kabarnya pemerintah Kota Tangerang akan menambah trayek baru lagi. Wah, semoga segera terwujud ya? Karena naik bus Tayo itu ternyata nyaman loh.

Saya sudah menikmati bus Tayo koridor III dari Ciledug-TangCity. Gara-gara penasaran dengan teriakan anak-anak, "Ada bus Tayo. Ayo Bu naik bus Tayo." Saya yang sehari-hari berkegiatan dengan mengendarai motor, jadi ingin mengetahui sensasi naik bus di Kota Tangerang. Terutama bus Tayo yang digemari anak-anak. Sebab namanya sama dengan serial film animasi yang digandrungi anak-anak. Masa orang Tangerang enggak tahu bus Tayo.

Dokpri

Kebetulan saya sedang ada kegiatan di Tangerang bersama ibu-ibu se-kecamatan. Jadilah kami mencoba naik bus ini. Bus yang memiliki kapasitas 25 kursi. Dengan posisi 5 kursi di belakang dan lainnya memanjang di kanan kiri saling berhadapan.

Cukup nyaman dengan adanya AC dan full musik. Harganya pun terjangkau. Hanya Rp 2000,- Dengan trayek yang cukup jauh, saya sampai terkantuk-kantuk dibuatnya. Bagaimana tidak? Sedang lelah, duduk di dalam bus ber-AC lalu diperdengarkan lagu-lagu nostalgia rasanya sudah seperti piknik dengan mobil pribadi.

Dokpri

Tidak percaya? Cobain deh. Bus Tayo ini beroperasi dari pukul 05.00-20.00 WIB. Senin-Minggu. Satu hari full. Lumayan untuk mengajak anak-anak jalan? Anak-anak senang dompet emak aman... hehehe

Ayo dicoba. Jangan mengaku orang Tangerang kalau belum naik bus Tayo. (EP)



#odopday4
#sensasibustayo
#transportasidarat
#eventonedayonepost
#estrilookcommunity

Komentar

  1. Murah bgt ya untuk fasilisas yg wow. Ngebayanginnya aja happy dgr musik sampai ketiduran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mba. Makanya suka gregetan sama mereka yang suka seenaknya di bus (merusak fasilitas umum)

      Hapus
  2. Ongkosnya beneran 2000? murah banget ya. Jadi pengen nyoba kalau pas ke Tangerang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener Mba. Saya sempat enggak percaya. Ternyata iya bayarnya cuma segitu.

      Hapus
  3. Masa aku orang Tangerang tapi baru tahu soal bus Tayo ini Mba.. wkwk.. jadi malu plus penasaran sama bus ini.. terimakasih Mba informasinya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, nih. Ayo naik Tayo. Jangan main ke Jakarta terus... hehehe

      Hapus
  4. Tayo perlu di coba warga Jakarta.

    Anak-anak mengisi liburan dengan naik tayo. Pasti senang apalagi harga murah banget beli tiketnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mba. Jalan-jalan ke Tangerang. Banyak tempat menarik juga kok di Tangerang.

      Hapus
  5. Dari kemarin saya pengen ajak anak-anak naik ini tapi bingung terus caranya wkwk Apa benar kalo hari Minggu gratis?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau bus Tayo bayar 2rb itu Mba. Yang gratisan bus Jawara.

      Hapus
  6. Popular sekali si Tayo ini yaaa... Di Surabaya pun ada bis Tayo, padahal namanya bukan Tayo tapi Bus Suroboyo, cuma rang orang bilangnya bus Tayo hehehe.. seru mb, jika moda transportasi umum fasilitasnya oke, murah dan nyaman seperti ini, saya rasa bisa mengurangi kemacetan di jalan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti film Tayo begitu melekat diingatan anak-anaknya ya? Benar Mba. Murah dan nyaman itu yang diinginkan masyarakat terhadap moda transportasi umum itu.

      Hapus
  7. Ya Allah murah banget. Kalau aku naik bisa boyong bocah-bocah ini.

    BalasHapus
  8. Wah bis Tayonya bagus ya. Namanya juga menarik nih. Saya pernah lihat bisnya dan memang menarik hati.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Say pun sering melihat bus ini melintas. Makanya penasaran... hehehe

      Hapus
  9. Bus Tayo kalau di Bandung namanya Bandros alias Bandung Tour on Bus. Seru banget ya bisa keliling Kota dengan Bus Tayo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh, yang seperti Bandros ada lagi Mba. Namanya bus Jawara.

      Hapus
  10. Wah sayang ya cuma ada di Tangerang. Anak saya suka banget sama Tayo. Penasaran kenapa niat dibikin ya di tangerang? Murah lagi ya ongkosnya

    BalasHapus
  11. Ya ampun lucu amat sih busnya... cuma ada di Tanggerang ya mbak?

    BalasHapus
  12. kalau ke Tangerang wajib naik bus Tayo nih, kapan lagi keliling-keliling dengan bus tarif 2000 udah ada ACnya pula, gak gerah-gerahan, hehehh.
    kalau musiknya itu mungkin tergantung penumpangnya kali ya Mbak, disesuaikan U nya gitu, mungkin saat Mbak dan teman-temannya naik jadilah lagunya diputerin lagu lagu2 lawas, biar bisa nostalgia, hehehh.

    BalasHapus
  13. Ohhhh Tayo disini Tangerang Ayo! Kerennn kerennnn, hehehe

    Nyaman banget juga ya mba ada ACnyaa

    BalasHapus
  14. Wah seneng banget Mbak Denik, bisa naik "Tayo" bareng-bareng ibu-ibu sekecamatan, kebayang deh serunya itu gimana, becandaan n seseruan yaa Mbak

    BalasHapus
  15. Tayo Kuning yaaa..
    Kalau biasanya kan warnanya biru. Tapi lumayan sih, murmer.

    BalasHapus
  16. Tangerang Ayo, Tayo. Gemes banget akronimnya hehe. Biasanya warna bis itu biru, yang ini hijau gemeees.

    BalasHapus
  17. Lumayan kelilingan hnya bayar dua ribu saja. Sensasinya seru dong ya mba. Di Malang ada macyto, malang city tour. Tapi sdh ditiadakan. Atap terbuka sehingga pengunjung duduk di atas dapat leluasa menikmati pemandangan

    BalasHapus
  18. Asyik ya mbak, kalau di tenpat saya busnya odong-odong tapi dicat Tato hihihi

    BalasHapus
  19. Wah ada bis Tayo yang sekarang di Tangerang, mau ajak anak-anak coba ah...aman di dompet dan bakal seru pastinya:)

    BalasHapus
  20. Wow alternatif liburan nih untuk orang Tangerang. Keren. Bacanya aja ikutan seru

    BalasHapus
  21. Yang aku senang dari dapur trans semacam ini karena ongkosnya murah dan berkualitas AC..kalau ke Solo dan gak menggunakan kendaraan, cara ini biasa saya praktekkan juga

    BalasHapus
  22. Auto nyanyi aku mbak. Adikku suka bgt sm film tayo jd nadanya hafal bgt. Wkwkwk
    Lucu juga ya Tayo akronim dr Tanggerang Ayo🤣

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ujung Aspal Pondok Gede

Di rumah ini aku dibesarkan Dibelai mesra lentik jari ibu Nama dusunku Ujung Aspal Pondok Gede Rimbun dan anggun ramah senyum penghuni dusun Kambing sembilan motor tiga bapak punya Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya Sampai saat tanah moyangku Tersentuh sebuah rencana dari serakahnya kota Terlihat murung wajah pribumi Terdengar langkah hewan bernyanyi  (Ujung Aspal Pondok Gede, Iwan Fals) Siapa yang tak mengenal lirik lagu tersebut? Lagu milik Iwan Fals itu begitu familiar ditelinga masyarakat. Saya salah satu penikmat lagu-lagu iwan Fals. Khusus lagu yang berjudul Ujung Aspal Pondok Gede, jiwa petualang saya bergolak saat mendengar lagu ini. Ada rasa ingin tahu dalam benak saya kala mencermati lirik demi lirik lagi itu. Maka tercetus niat di hati untuk suatu hari melongok daerah bernama Ujung Aspal Pondok Gede. Kesempatan itu pun tiba juga akhirnya. Suatu hari dengan ditemani seorang kawan saya bisa menjejakkan kaki di daerah  sana. Dengan mengendarai sepeda mo

Jam Gede Jasa Icon Baru Kota Tangerang

Kota Tangerang adalah salah satu wilayah kota di provinsi Banten. Merupakan kota terbesar di provinsi ini dan menjadi penyanggah Ibu kota Jakarta. Karena letaknya yang berbatasan langsung dengan Jakarta. Dan saya adalah salah satu warga Kota Tangerang yang kebetulan tinggalnya dekat perbatasan. Bisa disebut orang pinggiran. Pingirannya Jakarta dan pinggirannya Kota Tangerang.  Dokumen pribadi Bagaimana tidak disebut orang pinggiran. Lha wong untuk masuk wilayah Jakarta loh saya bisa dengan berjalan kaki. Sementara untuk pergi ke pusat Kota Tangerang butuh waktu sekitarnya 1-2 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan. Jauh bukan dari Kota Tangerang? Karenanya aktivitas saya lebih banyak ke kota Jakarta. Sejak dari jaman sekolah sampai bekerja. Hanya KTP saja yang statusnya sebagai warga Kota Tangerang.  Dan status seperti itu ternyata mengusik hati nurani saya secara perlahan. Apalagi ketika pada suatu hari dalam sebuah perjalanan backpackeran ke luar kota, di dalam kereta yang

Taman Kota 1 vs Taman Kota 2

Bagi saya taman itu sebuah tempat yang memiliki pesona tersendiri. Di dalam taman banyak hal yang bisa saya lakukan. Antara lain olahraga dan mengkhayal. Dan satu hal lagi, mengajak siapa pun ke taman pantas saja.  Ingin membawa anak kecil sampai lansia pantas saja. Mau sendiri atau rombongan juga pantas saja. Mau pagi-pagi, siang-siang atau sore-sorean pergi ke tamannya ya pantas saja. Itulah istimewanya taman menurut saya. Maka ketika pada suatu siang saya diajak jalan-jalan ke taman, ya senang-senang saja. Taman Kota 1 dan Taman Kota 2 di Bumi Serpong Damai (BSD). Kebetulan saya belum pernah main ke sana. Tentu penasaran dan antusias ingin tahu. Tempat pertama yang kami datangi adalah Taman Kota 1. Lokasinya tidak jauh dari ITC BSD. Bentuk tamannya memanjang. Dari pintu gerbang sudah terlihat kios-kios makanan. Jadi tak perlu kuatir bingung mencari tempat makan. Taman Kota 1 memang menyediakan tempat khusus bagi para pedagang. Lingkungan seputar Taman Kota 1 rasanya kurang da