Langsung ke konten utama

Dolan ke Kandank Jurank Doank

KREO. Hari Minggu beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan dolan (main) ke Kandank Jurank Doank. Tempat menimba dan berbagi ilmu milik penyanyi dan presenter Dik Doank. Berlokasi di Komplek Alvita Blok Q No.14 Sawah Baru, Sawah Lama, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten 15413.

Ini merupakan kunjungan kedua setelah beberapa tahun berlalu. Tepatnya tahun 2007 silam. Saya berkunjung ke Kandank Jurank Doank karena ingin memasukkan keponakan untuk menimba ilmu di sana. Rupanya si keponakan tak tertarik. Maka ya🚾🚹sudah. Tidak memaksakan kehendak.




Sejak itu saya tidak mengikuti perkembangan kegiatan yang ada di Kandank Jurank Doank. Sampai akhirnya pada bulan November 2017 ini, saya kembali dolan ke sana. Kali ini terkait dengan acara Festival Literasi Tangsel yang sedang berlangsung di sana.

Dengan mengendarai sepeda, pada hari Minggu pagi 5 November 2017, saya dolan untuk mengikuti kegiatan workshop penerbit buku. Karena merasa sudah pernah ke sana, jadi saya percaya diri saja melaju menuju lokasi. Ketika di jalan merasa nyasar, barulah saya bertanya pada orang yang dijumpai di jalan. Dan benar saja. Rupanya saya sudah salah jalan. Alhasil harus putar balik. 


Suasana Kandank Jurank Doank


Tapi Alhamdulillah, akhirnya sampai juga. Meski agak terlambat dari jadwal yang sudah ditentukan, yaitu pukul 10.00 WIB. Tapi tak mengapa, yang penting sudah bisa hadir. Apalagi ini adalah hari terakhir. Jika tidak sekarang, maka baru tahun depan lagi mengikuti kegiatan ini. Iya, kalau panjang umur.

Salah satu sudut FLT

Sebelum menuju ruang diskusi, setelah registrasi di meja tamu. Saya berkeliling melihat-lihat kegiatan yang sedang berlangsung. Di panggung utama ada Cerita Bergambar yang sudah dipenuhi pengunjung usia anak-anak.

Jalan menuju Kandank Jurank Doank

Di sudut lain terdapat perpustakaan keliling milik Pemda Tangsel yang juga ramai oleh pengunjung. Lalu ada juga sudut baca yang cukup ramai oleh pengunjung. Selain untuk membaca buku, juga untuk berfoto dengan latar yang bagus. Dua Vespa dan aneka tanaman hias.

Selain itu ada juga stand lapak buku. Di sini kita bisa menjumpai berbagai buku baru dan lama dari beberapa penerbit. Setelah itu barulah saya menuju ruang diskusi. Di sana sudah ada beberapa penulis yang juga penerbit buku. Salah satu yang saya kenal adalah sastrawan Anton Kurnia.

Ini pertemuan kedua saya dengannya. Yang pertama saat Internasional Book Fair (IBF) di Jakarta tahun sebelumnya. Usai diskusi kami berbincang-bincang sejenak. Lalu saya 'todong' beliau untuk memberi tanda tangannya di sepeda saya. Kenapa di sepeda? Sebab sepeda saya ini penuh sejarah. Maka saya ingin dibubuhi tanda oleh orang-orang yang bersejarah juga.


Stand lapak buku

 l


Suasana di ruang diskusi



Penulis Anton Kurnia & my bike



Mushollah nan asri



Sudut lain di Kandank Jurank Doank


Usai mengikuti kegiatan di sana, saya pun bersiap-siap untuk pulang. Selain hari sudah siang. Perjalanan saya pun masih jauh. Sebelum pulang, saya sholat terlebih dulu. Di tempat yang sudah disediakan. Sebuah mushollah yang asri dengan warna klasik dan alami.

Beberapa sudut di bagian lain Kandank Jurank Doank ini cukup unik dan menarik. Suasana yang teduh membuat beberapa pengunjung terlihat berleyeh-leyeh di sana. Saya pun jika tidak ingat perjalanan pulang yang jauh. Rasanya enggan beranjak dari sana. Dalam hati saya sudah bertekad. Kelak akan kembali lagi untuk kegiatan yang berbeda.



Pamulang, Desember 2017

Komentar

  1. Saya suka lagu2nya dik doank. Sekarang sdh g ada kabarnya di tv.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, lebih sering on air ke daerah-daerah.

      Hapus
  2. Dekat nih mbak denik dgn rumahku. Main kpn2 ya... Seru deh bisa main k kadang dolan gt

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, iya tah Mba? Bolehlah kapan-kapan aku mampir.

      Hapus
    2. Wah, iya tah Mba? Bolehlah kapan-kapan aku mampir.

      Hapus
  3. Walah, sepeda mbak denik nek dijual hargane mahaal bingit kuwi

    BalasHapus
  4. Duluu zaman kuliah pernah ke situ. Belasan tahun berlalu, sudah banyak berubah sepertinya ya.

    BalasHapus
  5. wah, masih bisa dijangkau nih. kapan2 main ah kesini.

    BalasHapus
  6. Huaaa sejak bbrp bulan lalu tau tempat ini, merencanakan pengen kesini tapi belum jadi jadi. Hiks. Semoga bs terealisasi segera~ makasiih reviewnya mba..
    Ini instgrammable juga yah? Hehe. Kalo buat baby kayaknya foto2 bisanya yaa? 😆

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aman Mba untuk baby juga. Tempatnya asyik kok.

      Hapus
  7. Wah keren mba bisa hadir d sana, saya yang deket rumsh nya malah ga hadir hehehe sekarang tempatny makin bagus ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mba makin bagus. Hayuuuklah janjian Kpn2...hihihi

      Hapus
    2. Iya, Mba makin bagus. Hayuuuklah janjian Kpn2...hihihi

      Hapus
  8. Belum pernah ke kandang jurang doank..Ini bisa sewaktu-waktu dikunjungi atau kalau pas ada event saja ya Mbak..
    Tape keren banget deh Mbak Denik..sepedanya juga, jadi saksi banyak peristiwa bersama orang ternama ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk main sih kpn saja bisa Mba. Tapi paling seru kalo ada event.

      Hapus
  9. Pernah lewat doank, belom pernah masuk. Pengen juga ke sana cuma taunya info pas ada acara2 gt dari mana ya?

    BalasHapus
  10. Tanda oleh2 maksudnya tanda tangan mbak?
    Btw gak ilang ya kalau ditaruh sepeda> hehe.
    Penasaran kyk apa tempatnya, aku jarang2 nih ke tangsel huhuhuhu.
    Tetep semangat bersepda yaa :D

    BalasHapus
  11. Duh saya nih belum juga kesampaian ke sini, pengen juga ketemu Dik Doank heheheh

    BalasHapus
  12. Kapan2 aku jg mau main k situ ah. Info2 dunkz mba kalo ada acara d situ ��

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ujung Aspal Pondok Gede

Di rumah ini aku dibesarkan Dibelai mesra lentik jari ibu Nama dusunku Ujung Aspal Pondok Gede Rimbun dan anggun ramah senyum penghuni dusun Kambing sembilan motor tiga bapak punya Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya Sampai saat tanah moyangku Tersentuh sebuah rencana dari serakahnya kota Terlihat murung wajah pribumi Terdengar langkah hewan bernyanyi  (Ujung Aspal Pondok Gede, Iwan Fals) Siapa yang tak mengenal lirik lagu tersebut? Lagu milik Iwan Fals itu begitu familiar ditelinga masyarakat. Saya salah satu penikmat lagu-lagu iwan Fals. Khusus lagu yang berjudul Ujung Aspal Pondok Gede, jiwa petualang saya bergolak saat mendengar lagu ini. Ada rasa ingin tahu dalam benak saya kala mencermati lirik demi lirik lagi itu. Maka tercetus niat di hati untuk suatu hari melongok daerah bernama Ujung Aspal Pondok Gede. Kesempatan itu pun tiba juga akhirnya. Suatu hari dengan ditemani seorang kawan saya bisa menjejakkan kaki di daerah  sana. Dengan mengendarai sepeda mo

Jam Gede Jasa Icon Baru Kota Tangerang

Kota Tangerang adalah salah satu wilayah kota di provinsi Banten. Merupakan kota terbesar di provinsi ini dan menjadi penyanggah Ibu kota Jakarta. Karena letaknya yang berbatasan langsung dengan Jakarta. Dan saya adalah salah satu warga Kota Tangerang yang kebetulan tinggalnya dekat perbatasan. Bisa disebut orang pinggiran. Pingirannya Jakarta dan pinggirannya Kota Tangerang.  Dokumen pribadi Bagaimana tidak disebut orang pinggiran. Lha wong untuk masuk wilayah Jakarta loh saya bisa dengan berjalan kaki. Sementara untuk pergi ke pusat Kota Tangerang butuh waktu sekitarnya 1-2 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan. Jauh bukan dari Kota Tangerang? Karenanya aktivitas saya lebih banyak ke kota Jakarta. Sejak dari jaman sekolah sampai bekerja. Hanya KTP saja yang statusnya sebagai warga Kota Tangerang.  Dan status seperti itu ternyata mengusik hati nurani saya secara perlahan. Apalagi ketika pada suatu hari dalam sebuah perjalanan backpackeran ke luar kota, di dalam kereta yang

Taman Kota 1 vs Taman Kota 2

Bagi saya taman itu sebuah tempat yang memiliki pesona tersendiri. Di dalam taman banyak hal yang bisa saya lakukan. Antara lain olahraga dan mengkhayal. Dan satu hal lagi, mengajak siapa pun ke taman pantas saja.  Ingin membawa anak kecil sampai lansia pantas saja. Mau sendiri atau rombongan juga pantas saja. Mau pagi-pagi, siang-siang atau sore-sorean pergi ke tamannya ya pantas saja. Itulah istimewanya taman menurut saya. Maka ketika pada suatu siang saya diajak jalan-jalan ke taman, ya senang-senang saja. Taman Kota 1 dan Taman Kota 2 di Bumi Serpong Damai (BSD). Kebetulan saya belum pernah main ke sana. Tentu penasaran dan antusias ingin tahu. Tempat pertama yang kami datangi adalah Taman Kota 1. Lokasinya tidak jauh dari ITC BSD. Bentuk tamannya memanjang. Dari pintu gerbang sudah terlihat kios-kios makanan. Jadi tak perlu kuatir bingung mencari tempat makan. Taman Kota 1 memang menyediakan tempat khusus bagi para pedagang. Lingkungan seputar Taman Kota 1 rasanya kurang da