Langsung ke konten utama

Taman Menteng, Taman Penuh Sejarah dan Kenangan Bagi Pesepakbola

Jakarta saat ini banyak dijumpai ruang terbuka publik. Salah satunya taman kota. Selain berfungsi sebagai ruang terbuka publik, taman juga difungsikan sebagai sarana pendukung penghijauan kota. Serta menjaga keseimbangan lingkungan. Dengan dibangunnya sumur resapan di sekitar taman-taman yang tersebut.

Dibeberapa wilayah Jakarta jika mau mencermati maka akan dijumpai taman kota yang letaknya tidak berjauhan. Seperti taman ayodya dan taman langsat dibilangan Jakarta Selatan. Kedua taman ini letaknya berseberangan jalan. Begitu juga taman menteng dan taman suropati yang letaknya tidak terlalu berjauhan. Masih sama-sama di wilayah Menteng, Jakarta Pusat.


Pada suatu kesempatan saya sengaja mengunjungi taman menteng untuk bernostalgia. Ya, bernostalgia. Karena bagi saya dan mungkin juga sebagian orang, taman menteng bukan sekedar taman. Tapi taman yang penuh sejarah dan juga kenangan. Bagaimana tidak?

Sebelum dibangun menjadi sebuah taman pada 28 April 2007, taman menteng merupakan sebuah stadion yang menjadi kandang Persija. Tim sepakbola kebanggaan masyarakat Jakarta. Stadion dengan luas 3,4 hektar ini awalnya lapangan bola yang dibangun oleh pemerintahan Belanda pada tahun 1921. Pada tahun 1961 dijadikan stadion Persija. Dan pada tahun 1975 diterapkan sebagai cagar budaya.


Banyak pesepakbola legendaris lahir di sana, seperti Abdul Kadir, Iswandi Idris, Anjas Asmara dan Ronny Pattinasarani. Pada tahun 2004 saat Sutiyoso menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, stadion ini mulai dirancang untuk dijadikan taman. Tiga tahun kemudian rancangan itu selesai dan diberikan nama Taman Menteng.

Taman dengan 44 sumur resapan ini menjadi sarana bermain dan berolahraga bagi warga sekitarnya. Bahkan juga ada yang dari luar Jakarta seperti saya. Yang tidak hanya ingin menikmati suasana di taman menteng tapi juga ingin bernostalgia. Sebab di sana saya pernah merasakan gebyar sebagai suporter dalam mendukung tim kesayangannya bertanding. Meski pada awal-awal perencanaan dibangunnya taman ini memicu berbagai kontrol versi. Tetapi kini taman menteng memiliki banyak manfaat bagi masyarakat.

Ada yang memanfaatkan taman ini sebagai tempat berfoto-foto ria. Ada yang sekedar duduk-duduk saja. Atau ada yang berolahraga dan bermain bersama anak-anaknya. Karena memang taman ini dilengkapi dengan lapangan basket, futsal dan juga area bermain. Jika Anda melintasi daerah Menteng, singgahlah di sana sejenak. Untuk sekedar menikmati taman yang penuh sejarah ini.

Larindah, 10 Juni 2017




























Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ujung Aspal Pondok Gede

Di rumah ini aku dibesarkan Dibelai mesra lentik jari ibu Nama dusunku Ujung Aspal Pondok Gede Rimbun dan anggun ramah senyum penghuni dusun Kambing sembilan motor tiga bapak punya Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya Sampai saat tanah moyangku Tersentuh sebuah rencana dari serakahnya kota Terlihat murung wajah pribumi Terdengar langkah hewan bernyanyi  (Ujung Aspal Pondok Gede, Iwan Fals) Siapa yang tak mengenal lirik lagu tersebut? Lagu milik Iwan Fals itu begitu familiar ditelinga masyarakat. Saya salah satu penikmat lagu-lagu iwan Fals. Khusus lagu yang berjudul Ujung Aspal Pondok Gede, jiwa petualang saya bergolak saat mendengar lagu ini. Ada rasa ingin tahu dalam benak saya kala mencermati lirik demi lirik lagi itu. Maka tercetus niat di hati untuk suatu hari melongok daerah bernama Ujung Aspal Pondok Gede. Kesempatan itu pun tiba juga akhirnya. Suatu hari dengan ditemani seorang kawan saya bisa menjejakkan kaki di daerah  sana. Dengan mengendarai sepeda mo

Jam Gede Jasa Icon Baru Kota Tangerang

Kota Tangerang adalah salah satu wilayah kota di provinsi Banten. Merupakan kota terbesar di provinsi ini dan menjadi penyanggah Ibu kota Jakarta. Karena letaknya yang berbatasan langsung dengan Jakarta. Dan saya adalah salah satu warga Kota Tangerang yang kebetulan tinggalnya dekat perbatasan. Bisa disebut orang pinggiran. Pingirannya Jakarta dan pinggirannya Kota Tangerang.  Dokumen pribadi Bagaimana tidak disebut orang pinggiran. Lha wong untuk masuk wilayah Jakarta loh saya bisa dengan berjalan kaki. Sementara untuk pergi ke pusat Kota Tangerang butuh waktu sekitarnya 1-2 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan. Jauh bukan dari Kota Tangerang? Karenanya aktivitas saya lebih banyak ke kota Jakarta. Sejak dari jaman sekolah sampai bekerja. Hanya KTP saja yang statusnya sebagai warga Kota Tangerang.  Dan status seperti itu ternyata mengusik hati nurani saya secara perlahan. Apalagi ketika pada suatu hari dalam sebuah perjalanan backpackeran ke luar kota, di dalam kereta yang

Taman Kota 1 vs Taman Kota 2

Bagi saya taman itu sebuah tempat yang memiliki pesona tersendiri. Di dalam taman banyak hal yang bisa saya lakukan. Antara lain olahraga dan mengkhayal. Dan satu hal lagi, mengajak siapa pun ke taman pantas saja.  Ingin membawa anak kecil sampai lansia pantas saja. Mau sendiri atau rombongan juga pantas saja. Mau pagi-pagi, siang-siang atau sore-sorean pergi ke tamannya ya pantas saja. Itulah istimewanya taman menurut saya. Maka ketika pada suatu siang saya diajak jalan-jalan ke taman, ya senang-senang saja. Taman Kota 1 dan Taman Kota 2 di Bumi Serpong Damai (BSD). Kebetulan saya belum pernah main ke sana. Tentu penasaran dan antusias ingin tahu. Tempat pertama yang kami datangi adalah Taman Kota 1. Lokasinya tidak jauh dari ITC BSD. Bentuk tamannya memanjang. Dari pintu gerbang sudah terlihat kios-kios makanan. Jadi tak perlu kuatir bingung mencari tempat makan. Taman Kota 1 memang menyediakan tempat khusus bagi para pedagang. Lingkungan seputar Taman Kota 1 rasanya kurang da