Langsung ke konten utama

Semarak Festival Cisadane 2017

Pemerintah Kota Tangerang kembali menggelar event yang menjadi kebanggaan masyarakat Kota Tangerang yaitu Festival Cisadane 2017. Event tahunan ini merupakan festival sungai terbesar se-provinsi Banten.


Tahun ini tema yang diusung dalam Festival Cisadane 2017 adalah Dari Tangerang Untuk Indonesia. 

“Kita ingin menunjukkan bahwa sungai Cisadane merupakan sumber penghidupan masyarakat Kota Tangerang,” ungkap Wali Kota Tangerang Arief R.Wismansyah terkait tema tersebut.


Untuk pelaksanaannya ada tiga instansi yang bertanggung jawab atas gelaran ini. Yakni Dinas Pemuda dan Olahraga yang bertanggung jawab atas lomba perahu naga dan perahu hias. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang bertanggung jawab atas seni budaya dan pagelaran-pagelaran seni lainnya. Baik dari dalam kota Tangerang maupun utusan-utusan kota/kabupaten yang diundang. Dinas Koperasi dan UKM yang bertanggung jawab atas stand-stand pengisi pameran.

Festival Cisadane 2017 berlangsung mulai tanggal 22-29 Juli. Banyak acara yang bisa disaksikan selain pameran dan bazar. Lomba band, lomba perahu hias dan lomba perahu naga. Dipanggung utama akan ada pertunjukan musik dari artis-artis ibukota yang akan menghibur pengunjung. Juga pertunjukan seni seperti wayang kulit dan lenong.


Seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk festival kali ini masih berlokasi di bantaran sungai Cisadane. Tepatnya di Cisadane Walk jalan benteng raya, Tangerang. Disepanjang trotoar jalan ini stand-stand pameran dan bazar berdiri. Mulai dari stand makanan, pakaian, minuman, kerajinan dan masih banyak lagi. Tahun ini ada sekitar 125 stand yang berpartisipasi.


Untuk menuju ke lokasi festival bisa menggunakan ojek online untuk akses termudah. Tapi bagi angkoter (penggemar angkot) bisa dicapai dari terminal Poris, Kalideres, Cipondoh atau Cikokol. Lalu lanjut naik angkutan lagi yang jarakya tak terlalu jauh. Posisi tepatnya di belakang Polres Tangerang Jalan Daan Mogot.

Dalam gelaran tahun ini saya berkesempatan untuk hadir pada acara pembukaan. Acara ini dibuka langsung oleh Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah. Dengan dihadiri oleh beberapa tamu undangan dari Pemkot Tangerang dan juga utusan kota/Kabupaten lain.

Sebelum acara dibuka dengan membunyikan sirene, tamu undangan dihibur oleh beberapa pertunjukan seni dan budaya, marching band yang beraksi di atas panggung terapung dan atraksi pesawat yang melintas di atas sungai. Dan yang utama adalah parade perahu hias. Sebanyak 50 perahu hias dari satuan kerja dan dinas Kota Tangerang ikut meramaikan acara pembukaan ini.


Selain itu ada juga parade kostum unik yang mengadopsi dari pagelaran Jember Carnival. Ada yang mengenakan kostum burung merak, kostum super hero, kostum tokoh-tokoh kartun dan lain sebagainya. Hal ini rupanya cukup menarik minat pengunjung. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa antri ingin bisa foto bersama mereka.

Mengenai adopsi semacam ini menurut walikota Tangerang merupakan hal biasa. Sebab Pemkot Tangerang sendiri mempersilahkan kota/kabupaten lain yang ingin mengadopsi sistem yang mereka gunakan. Sehingga Kota Tangerang mendapat predikat sebagai Smart City. Demi kemajuan masyarakat Indonesia tak ada salahnya saling adopsi. 

“Ilmu itu untuk dibagi-bagi. Bukan untuk disimpan,” ungkap Arief R.Wismasyah.


Dalam parade perahu hias pengunjung sangat terhibur dengan kreatifitas para peserta. Ada perahu berbentuk bus yang merupakan peserta dari Dinas Perhubungan Kota Tangerang. Ada perahu dengan mobil ambulans didalamnya yang merupakan peserta dari RSUD Tangerang. Dan masih banyak lagi. Meskipun ada juga perahu yang paling sederhana sekali yaitu peserta dari kecamatan Larangan.

Kesemuanya itu menambah semarak acara Festival Cisadane 2017. Ditambah senyum ramah Kang dan Nong Kota Tangerang yang menyambut para tamu dan pengunjung. Dan yang tak kalah menarik, pada gelaran tahun ini kita bisa bertemu dengan Pak Goh Yong. Pemain musik Tehyan yang termasuk langka. Baik sebagai pemain musik ataupun alat musiknya itu sendiri. 


Karenanya jangan lewatkan untuk menyaksikan Festival Cisadane 2017. Apalagi festival ini sudah termasuk dalam 7 Wonder Banten.  Wow. Ayo Tangerang!


Larindah, Juli 2017































































Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ujung Aspal Pondok Gede

Di rumah ini aku dibesarkan Dibelai mesra lentik jari ibu Nama dusunku Ujung Aspal Pondok Gede Rimbun dan anggun ramah senyum penghuni dusun Kambing sembilan motor tiga bapak punya Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya Sampai saat tanah moyangku Tersentuh sebuah rencana dari serakahnya kota Terlihat murung wajah pribumi Terdengar langkah hewan bernyanyi  (Ujung Aspal Pondok Gede, Iwan Fals) Siapa yang tak mengenal lirik lagu tersebut? Lagu milik Iwan Fals itu begitu familiar ditelinga masyarakat. Saya salah satu penikmat lagu-lagu iwan Fals. Khusus lagu yang berjudul Ujung Aspal Pondok Gede, jiwa petualang saya bergolak saat mendengar lagu ini. Ada rasa ingin tahu dalam benak saya kala mencermati lirik demi lirik lagi itu. Maka tercetus niat di hati untuk suatu hari melongok daerah bernama Ujung Aspal Pondok Gede. Kesempatan itu pun tiba juga akhirnya. Suatu hari dengan ditemani seorang kawan saya bisa menjejakkan kaki di daerah  sana. Dengan mengendarai sepeda mo

Jam Gede Jasa Icon Baru Kota Tangerang

Kota Tangerang adalah salah satu wilayah kota di provinsi Banten. Merupakan kota terbesar di provinsi ini dan menjadi penyanggah Ibu kota Jakarta. Karena letaknya yang berbatasan langsung dengan Jakarta. Dan saya adalah salah satu warga Kota Tangerang yang kebetulan tinggalnya dekat perbatasan. Bisa disebut orang pinggiran. Pingirannya Jakarta dan pinggirannya Kota Tangerang.  Dokumen pribadi Bagaimana tidak disebut orang pinggiran. Lha wong untuk masuk wilayah Jakarta loh saya bisa dengan berjalan kaki. Sementara untuk pergi ke pusat Kota Tangerang butuh waktu sekitarnya 1-2 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan. Jauh bukan dari Kota Tangerang? Karenanya aktivitas saya lebih banyak ke kota Jakarta. Sejak dari jaman sekolah sampai bekerja. Hanya KTP saja yang statusnya sebagai warga Kota Tangerang.  Dan status seperti itu ternyata mengusik hati nurani saya secara perlahan. Apalagi ketika pada suatu hari dalam sebuah perjalanan backpackeran ke luar kota, di dalam kereta yang

Taman Kota 1 vs Taman Kota 2

Bagi saya taman itu sebuah tempat yang memiliki pesona tersendiri. Di dalam taman banyak hal yang bisa saya lakukan. Antara lain olahraga dan mengkhayal. Dan satu hal lagi, mengajak siapa pun ke taman pantas saja.  Ingin membawa anak kecil sampai lansia pantas saja. Mau sendiri atau rombongan juga pantas saja. Mau pagi-pagi, siang-siang atau sore-sorean pergi ke tamannya ya pantas saja. Itulah istimewanya taman menurut saya. Maka ketika pada suatu siang saya diajak jalan-jalan ke taman, ya senang-senang saja. Taman Kota 1 dan Taman Kota 2 di Bumi Serpong Damai (BSD). Kebetulan saya belum pernah main ke sana. Tentu penasaran dan antusias ingin tahu. Tempat pertama yang kami datangi adalah Taman Kota 1. Lokasinya tidak jauh dari ITC BSD. Bentuk tamannya memanjang. Dari pintu gerbang sudah terlihat kios-kios makanan. Jadi tak perlu kuatir bingung mencari tempat makan. Taman Kota 1 memang menyediakan tempat khusus bagi para pedagang. Lingkungan seputar Taman Kota 1 rasanya kurang da