Langsung ke konten utama

Taman Kota 1 vs Taman Kota 2

Bagi saya taman itu sebuah tempat yang memiliki pesona tersendiri. Di dalam taman banyak hal yang bisa saya lakukan. Antara lain olahraga dan mengkhayal. Dan satu hal lagi, mengajak siapa pun ke taman pantas saja. 

Ingin membawa anak kecil sampai lansia pantas saja. Mau sendiri atau rombongan juga pantas saja. Mau pagi-pagi, siang-siang atau sore-sorean pergi ke tamannya ya pantas saja. Itulah istimewanya taman menurut saya.

Maka ketika pada suatu siang saya diajak jalan-jalan ke taman, ya senang-senang saja. Taman Kota 1 dan Taman Kota 2 di Bumi Serpong Damai (BSD). Kebetulan saya belum pernah main ke sana. Tentu penasaran dan antusias ingin tahu.


Tempat pertama yang kami datangi adalah Taman Kota 1. Lokasinya tidak jauh dari ITC BSD. Bentuk tamannya memanjang. Dari pintu gerbang sudah terlihat kios-kios makanan. Jadi tak perlu kuatir bingung mencari tempat makan. Taman Kota 1 memang menyediakan tempat khusus bagi para pedagang.


Lingkungan seputar Taman Kota 1 rasanya kurang dari segi kebersihan. Sebab masih terlihat sampah berserakan di sana-sini. Hanya bagian depan yang tampak bersih. Begitu agak ke dalam mulai terlihat berbeda.

Tetapi dari segi kelengkapan fasilitas, Taman Kota 1 ini cukup memadai. Mulai dari sarana bermain anak-anak sampai sarana olahraga berupa alat-alat seronok tersedia di sana. Maka sebagai lokasi bermain anak dan olahraga, bolehlah untuk direkomendasikan.



Beralih ke Taman Kota 2 yang lokasinya lebih dekat ke arah Puspitek. Di sini tidak ada sarana olahraga atau area bermain untuk anak-anak. Tempatnya cukup menarik. Ada sebuah jembatan merah dengan view pemandangan dan sungai di bawahnya. Tetapi begitu memasuki area dalam taman kesan hutannya terasa sekali. Mungkin karena pepohonannya lebih besar-besar.


Pengunjung yang datang pun kebanyakan remaja dan orang-orang dewasa. Rasanya taman ini tidak terlalu saya rekomendasikan untuk mengajak anak-anak ke sini. Mungkin karena lokasinya agak diujung. Jauh dari perumahan penduduk. Maka sarana dan prasarananya tidak terlalu dilengkapi


Tetapi sebagai sebuah taman seharusnya ya tetap ada sarana bermain untuk anak-anak. Tidak hanya fasilitas untuk orang dewasa. Sebab anak-anaklah yang lebih membutuhkan taman sebagai tempat bermain dan rekreasi.

#onedayonepost
#januari2017
#harike-7
#jelajahtaman





















































































Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ujung Aspal Pondok Gede

Di rumah ini aku dibesarkan Dibelai mesra lentik jari ibu Nama dusunku Ujung Aspal Pondok Gede Rimbun dan anggun ramah senyum penghuni dusun Kambing sembilan motor tiga bapak punya Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya Sampai saat tanah moyangku Tersentuh sebuah rencana dari serakahnya kota Terlihat murung wajah pribumi Terdengar langkah hewan bernyanyi  (Ujung Aspal Pondok Gede, Iwan Fals) Siapa yang tak mengenal lirik lagu tersebut? Lagu milik Iwan Fals itu begitu familiar ditelinga masyarakat. Saya salah satu penikmat lagu-lagu iwan Fals. Khusus lagu yang berjudul Ujung Aspal Pondok Gede, jiwa petualang saya bergolak saat mendengar lagu ini. Ada rasa ingin tahu dalam benak saya kala mencermati lirik demi lirik lagi itu. Maka tercetus niat di hati untuk suatu hari melongok daerah bernama Ujung Aspal Pondok Gede. Kesempatan itu pun tiba juga akhirnya. Suatu hari dengan ditemani seorang kawan saya bisa menjejakkan kaki di daerah  sana. Dengan mengendarai ...

Jam Gede Jasa Icon Baru Kota Tangerang

Kota Tangerang adalah salah satu wilayah kota di provinsi Banten. Merupakan kota terbesar di provinsi ini dan menjadi penyanggah Ibu kota Jakarta. Karena letaknya yang berbatasan langsung dengan Jakarta. Dan saya adalah salah satu warga Kota Tangerang yang kebetulan tinggalnya dekat perbatasan. Bisa disebut orang pinggiran. Pingirannya Jakarta dan pinggirannya Kota Tangerang.  Dokumen pribadi Bagaimana tidak disebut orang pinggiran. Lha wong untuk masuk wilayah Jakarta loh saya bisa dengan berjalan kaki. Sementara untuk pergi ke pusat Kota Tangerang butuh waktu sekitarnya 1-2 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan. Jauh bukan dari Kota Tangerang? Karenanya aktivitas saya lebih banyak ke kota Jakarta. Sejak dari jaman sekolah sampai bekerja. Hanya KTP saja yang statusnya sebagai warga Kota Tangerang.  Dan status seperti itu ternyata mengusik hati nurani saya secara perlahan. Apalagi ketika pada suatu hari dalam sebuah perjalanan backpackeran ke luar kota, di dalam ke...