Langsung ke konten utama

Moeseoem Pemasjarakatan, Museum di Tengah LAPAS

Museum. Bangunan yang digunakan untuk menyimpan benda-benda bersejarah. Tempat kita melihat dan mengenang kembali peristiwa masa lampau. 

Mendengar masa lampau tentu yang terbayang adalah sesuatu yang kuno, suram dan buram. Sehingga tidak semua orang bisa antusias jika diajak jalan-jalan ke museum.

 "Mau ngapain ke museum? Bagus enggak museumnya?"

Ups. Pertanyaan yang ngeselin banget kan? Bikin ilfeel. Padahal banyak hal yang bisa kita dapatkan di museum.

Tapi mau bagaimana lagi? Ya sudah. Ini bagi yang tertarik saja. Bahwa selain ada museum di tengah kebun yang ada di daerah Kemang. Teman-teman bisa berkunjung ke museum di tengah LAPAS.

Moeseoem Pemasjarakatan

LAPAS? Iya, benar. Lembaga pemasyarakatan tempat ditahannya orang-orang yang melakukan pelanggan hukum. Tak percaya? Berikut ini cerita perjalanan saya saat berkunjung ke sana.

Pada Kamis, 22 Agustus 2019 saya mendapat kesempatan untuk mengikuti Jelajah Cagar Budaya yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang. Salah satu tempat yang dikunjungi adalah Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Tangerang.

Saya dan teman-teman

Di sini letak Moeseoem Pemasjarakatan. Museum ini diresmikan pada tanggal 17 Agustus 2017. Jadi sudah ada sejak dua tahun yang lalu. Namun baru kali ini saya berkesempatan mengunjunginya.

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Tangerang ini dulunya Lapas Anak Wanita. Menjadi salah satu cagar budaya di Kota Tangerang karena di sini terdapat sebuah monumen dan lonceng yang bertuliskan tahun 1877. Artinya sudah berdiri ratusan tahun lebih. Dan masih kokoh. Hebat bukan pembuatnya? Oleh karenanya harus dilestarikan.

Monumen lonceng sejak tahun 1877

Selain itu di bawah monumen lonceng tadi terdapat tulisan yang menjelaskan bahwa Mayor Daan Mogot pernah menjadi pimpinan Akademi Militer di sini.


Usai melihat-lihat monumen lonceng, saya dan rombongan segera menuju Moeseoem Pemasjarakatan. Dari depan sudah terlihat jelas nama museum tersebut. Bangunan yang berbentuk rumah  dengan beberapa ruangan di dalamnya.


Di ruangan pertama kita bisa melihat koleksi lonceng berusia ratusan tahun. Ruangan berikutnya terdapat koleksi gembok penjara yang juga berusia tua. Di ruangan ini juga kita bisa melihat koleksi klewang yang digunakan para sipir penjara kala itu

Koleksi di ruangan pertama

Memasuki ruangan berikutnya yang menjadi ruangan utama, kita bisa melihat berbagai koleksi museum ini. Ada pengukur tinggi badan. Ada foto-foto penjara pada masa penjajahan. Serta aneka benda-benda peninggalan zaman dulu.

Suasana di ruangan utama

Museum ini tidak terlalu besar. Tetapi menarik untuk dikunjungi. Banyak pengetahuan tentang penjara yang bisa kita ketahui di sini. Tidak hanya dari koleksi yang ada di museum. Tetapi juga dari keterangan langsung petugas yang berjaga di sana.

Bapak Pratama petugas lapas

Dari petugas ini kita bisa bertanya tentang mereka yang ada di dalam sel. Bagaimana perilaku mereka. Bahkan kesan si petugas ketika pertama kali diterjunkan untuk me jaga lapas. Menarik bukan? Jadi jangan lewatkan untuk mengunjungi Moeseoem Pemasjarakatan Tangerang. Ada banyak kisah dan cerita di sana. (EP)


Alamat Moeseoem Pemasjarakatan:

Eks Kantor LAPAS Anak Wanita Tangerang
Jl. Daan Mogot Km.23 No.25 Tanah Tinggi, Tangerang


#BloggerMuslimah
#BloggerPerempuan
#SahabatMuseum
#KomunitasBisaMenulis
#JelajahCagarBudaya
#DisbudparTangerang






Komentar

  1. Balasan
    1. Iya, Tah? Perasaan biasa saja...heh heheh

      Hapus
  2. Padahal sering lewatin kalo jalan dari arah Kalideres menuju Tangerang. Ternyata salah satu cagar budaya yak. Apa museumnya dibuka untuk umum, mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, untuk umum kok. Cuma bikin janji dulu kalau mau datang

      Hapus
  3. Klewang ini klewang senjata kan, ya, Mba? Wah, sejauh mana sopirnya boleh menggunakan senjata itu zaman dulu? Sekarang sudah tidak dipakai, kan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mba. Klewang senjata. Senjata yang digunakan pada masa itu.

      Hapus
  4. Wah, menarik sekali bisa menambah pengetahuan kita tentang lembaga pemasyarakatan itu sendiri dan ternyata memang tempatnya sarat sejarah ya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ujung Aspal Pondok Gede

Di rumah ini aku dibesarkan Dibelai mesra lentik jari ibu Nama dusunku Ujung Aspal Pondok Gede Rimbun dan anggun ramah senyum penghuni dusun Kambing sembilan motor tiga bapak punya Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya Sampai saat tanah moyangku Tersentuh sebuah rencana dari serakahnya kota Terlihat murung wajah pribumi Terdengar langkah hewan bernyanyi  (Ujung Aspal Pondok Gede, Iwan Fals) Siapa yang tak mengenal lirik lagu tersebut? Lagu milik Iwan Fals itu begitu familiar ditelinga masyarakat. Saya salah satu penikmat lagu-lagu iwan Fals. Khusus lagu yang berjudul Ujung Aspal Pondok Gede, jiwa petualang saya bergolak saat mendengar lagu ini. Ada rasa ingin tahu dalam benak saya kala mencermati lirik demi lirik lagi itu. Maka tercetus niat di hati untuk suatu hari melongok daerah bernama Ujung Aspal Pondok Gede. Kesempatan itu pun tiba juga akhirnya. Suatu hari dengan ditemani seorang kawan saya bisa menjejakkan kaki di daerah  sana. Dengan mengendarai sepeda mo

Jam Gede Jasa Icon Baru Kota Tangerang

Kota Tangerang adalah salah satu wilayah kota di provinsi Banten. Merupakan kota terbesar di provinsi ini dan menjadi penyanggah Ibu kota Jakarta. Karena letaknya yang berbatasan langsung dengan Jakarta. Dan saya adalah salah satu warga Kota Tangerang yang kebetulan tinggalnya dekat perbatasan. Bisa disebut orang pinggiran. Pingirannya Jakarta dan pinggirannya Kota Tangerang.  Dokumen pribadi Bagaimana tidak disebut orang pinggiran. Lha wong untuk masuk wilayah Jakarta loh saya bisa dengan berjalan kaki. Sementara untuk pergi ke pusat Kota Tangerang butuh waktu sekitarnya 1-2 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan. Jauh bukan dari Kota Tangerang? Karenanya aktivitas saya lebih banyak ke kota Jakarta. Sejak dari jaman sekolah sampai bekerja. Hanya KTP saja yang statusnya sebagai warga Kota Tangerang.  Dan status seperti itu ternyata mengusik hati nurani saya secara perlahan. Apalagi ketika pada suatu hari dalam sebuah perjalanan backpackeran ke luar kota, di dalam kereta yang

Taman Kota 1 vs Taman Kota 2

Bagi saya taman itu sebuah tempat yang memiliki pesona tersendiri. Di dalam taman banyak hal yang bisa saya lakukan. Antara lain olahraga dan mengkhayal. Dan satu hal lagi, mengajak siapa pun ke taman pantas saja.  Ingin membawa anak kecil sampai lansia pantas saja. Mau sendiri atau rombongan juga pantas saja. Mau pagi-pagi, siang-siang atau sore-sorean pergi ke tamannya ya pantas saja. Itulah istimewanya taman menurut saya. Maka ketika pada suatu siang saya diajak jalan-jalan ke taman, ya senang-senang saja. Taman Kota 1 dan Taman Kota 2 di Bumi Serpong Damai (BSD). Kebetulan saya belum pernah main ke sana. Tentu penasaran dan antusias ingin tahu. Tempat pertama yang kami datangi adalah Taman Kota 1. Lokasinya tidak jauh dari ITC BSD. Bentuk tamannya memanjang. Dari pintu gerbang sudah terlihat kios-kios makanan. Jadi tak perlu kuatir bingung mencari tempat makan. Taman Kota 1 memang menyediakan tempat khusus bagi para pedagang. Lingkungan seputar Taman Kota 1 rasanya kurang da