Langsung ke konten utama

Ayo ke Museum Penerangan

Museum Penerangan? Dimana tuh? Bagi yang belum tahu, Museum Penerangan itu berada di lingkungan Taman Mini Indonesia Indah. Tepatnya didekat pintu II gerbang masuk TMII. Museum ini dibangun atas prakarsa Ibu Tien Soeharto. Berdiri pada tanggal 20 April 1993.

Ada apa sih di Museum Penerapan? Apa yang bisa kita lihat di sana? Oh, banyak. Sesuai dengan namanya yaitu Museum Penerangan. Maka di sana kita bisa melihat berbagai koleksi sejarah terkait dunia penerangan di Indonesia. Juga bisa mengetahui sejarah perkembangan media informasi Indonesia, mulai dari persuratkabaran, radio dan televisi. Jadi akan banyak hal menarik yang bisa kita lihat dan pelajari saat berada di Museum Penerangan.

Ini adalah bagian depan Museum Penerangan. Unik ya? Setiap bagian memiliki makna tersendiri. Mulai dari tugu yang ada di depan museum. Air mancur dan patung lima orang yang berdiri di sana memiliki makna sendiri. Yang intinya melambangkan hubungan timbal balik antara masyarakat, pemerintah dan media massa.


Memasuki ruangan museum, kita bisa melihat berbagai benda-benda bersejarah terkait perkembangan media informasi di Indonesia. Mulai dari jaman pra sejarah, sejarah dan masa kini. Dari sini kita mengetahui, bahwa informasi di jaman pra sejarah dan sejarah itu tidak seluas seperti sekarang ini cakupannya. Informasi yang diberikan pada jaman dulu itu berupa:

- Wilayah taklukan
- Hukuman
- Penghargaan kepada masyarakat

Meski begitu, raja pasti memiliki pujangga yang ditugaskan untuk menulis cerita tentang kejayaan kerajaan. Salah satunya Mpu Prapanca yang menulis kitab Negara Kertagama.


Di sisi lain museum, kita juga bisa melihat patung tokoh-tokoh penerangan dari masa ke masa. Bisa melihat sejarah pertelevisian di Indonesia. Hingga logo TVRI dari masa ke masa pun bisa kita lihat di sana. 



Di Museum Penerangan, kita juga akan menjumpai sepeda motor bersejarah milik Bapak Adam Malik. Tahukan siapa Adam Malik itu? Nah, inilah sepeda motor beliau. Dari jauh terlihat seperti sepeda onthel ya? Padahal itu sepeda motor. Tentu saja di jaman itu merupakan sepeda motor yang keren.


Hal menarik lainnya yang bisa dijumpai di Museum Penerangan adalah replika piala. Piala apa sajakah itu? Tentu saja piala khusus yang diberikan sesuai dengan kategori yang sudah ditentukan. Seperti piala citra, penghargaan tertinggi bagi insan perfilman Indonesia.

Jika selama ini kita hanya mendengar, tokoh ini berhasil meraih piala Vidia, piala citra dan masih banyak lagi. Maka di sini, di Museum Penerangan kita akan tahu, seperti apa sih bentuk piala citra itu?



Selain itu ada juga peralatan berat dalam dunia pertelevisian dan perfilman yang bisa kita lihat di Museum Penerangan. Dan masih banyak lagi hal-hal menarik yang bisa kita jumpai di sini.


Menurut saya isi yang ada dalam Museum Penerangan sangat menarik untuk dilihat dan dipelajari. Sehingga kita tahu perkembangan media massa di Indonesia dari masa ke masa. Baik itu mengenai surat kabar, radio dan televisi.

Siapa saja tokoh pencetus berdirinya surat kabar di Indonesia? Bagaimana RRI sebagai radio nasional itu berdiri? Dan apa peranannya bagi bangsa Indonesia. Juga seperti apa peran TVRI dalam masa kemerdekaan Indonesia? Seperti apa kesibukan kru TVRI yang pada tahun 1962 meliput kegiatan Asian Games di Indonesia sebagai tuan rumah. Semua itu bisa kita ketahui di dalam Museum Penerangan. Jadi jangan ragu untuk mengunjungi Museum Penerangan. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau belajar dari sejarah masa lalu. Dan itu baru bisa diperoleh jika kita mau mempelajarinya. Salah satunya museum ini, sumber dari pengetahuan. Jadi, ayo ke museum! ( Denik)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ujung Aspal Pondok Gede

Di rumah ini aku dibesarkan Dibelai mesra lentik jari ibu Nama dusunku Ujung Aspal Pondok Gede Rimbun dan anggun ramah senyum penghuni dusun Kambing sembilan motor tiga bapak punya Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya Sampai saat tanah moyangku Tersentuh sebuah rencana dari serakahnya kota Terlihat murung wajah pribumi Terdengar langkah hewan bernyanyi  (Ujung Aspal Pondok Gede, Iwan Fals) Siapa yang tak mengenal lirik lagu tersebut? Lagu milik Iwan Fals itu begitu familiar ditelinga masyarakat. Saya salah satu penikmat lagu-lagu iwan Fals. Khusus lagu yang berjudul Ujung Aspal Pondok Gede, jiwa petualang saya bergolak saat mendengar lagu ini. Ada rasa ingin tahu dalam benak saya kala mencermati lirik demi lirik lagi itu. Maka tercetus niat di hati untuk suatu hari melongok daerah bernama Ujung Aspal Pondok Gede. Kesempatan itu pun tiba juga akhirnya. Suatu hari dengan ditemani seorang kawan saya bisa menjejakkan kaki di daerah  sana. Dengan mengendarai sepeda mo

Jam Gede Jasa Icon Baru Kota Tangerang

Kota Tangerang adalah salah satu wilayah kota di provinsi Banten. Merupakan kota terbesar di provinsi ini dan menjadi penyanggah Ibu kota Jakarta. Karena letaknya yang berbatasan langsung dengan Jakarta. Dan saya adalah salah satu warga Kota Tangerang yang kebetulan tinggalnya dekat perbatasan. Bisa disebut orang pinggiran. Pingirannya Jakarta dan pinggirannya Kota Tangerang.  Dokumen pribadi Bagaimana tidak disebut orang pinggiran. Lha wong untuk masuk wilayah Jakarta loh saya bisa dengan berjalan kaki. Sementara untuk pergi ke pusat Kota Tangerang butuh waktu sekitarnya 1-2 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan. Jauh bukan dari Kota Tangerang? Karenanya aktivitas saya lebih banyak ke kota Jakarta. Sejak dari jaman sekolah sampai bekerja. Hanya KTP saja yang statusnya sebagai warga Kota Tangerang.  Dan status seperti itu ternyata mengusik hati nurani saya secara perlahan. Apalagi ketika pada suatu hari dalam sebuah perjalanan backpackeran ke luar kota, di dalam kereta yang

Taman Kota 1 vs Taman Kota 2

Bagi saya taman itu sebuah tempat yang memiliki pesona tersendiri. Di dalam taman banyak hal yang bisa saya lakukan. Antara lain olahraga dan mengkhayal. Dan satu hal lagi, mengajak siapa pun ke taman pantas saja.  Ingin membawa anak kecil sampai lansia pantas saja. Mau sendiri atau rombongan juga pantas saja. Mau pagi-pagi, siang-siang atau sore-sorean pergi ke tamannya ya pantas saja. Itulah istimewanya taman menurut saya. Maka ketika pada suatu siang saya diajak jalan-jalan ke taman, ya senang-senang saja. Taman Kota 1 dan Taman Kota 2 di Bumi Serpong Damai (BSD). Kebetulan saya belum pernah main ke sana. Tentu penasaran dan antusias ingin tahu. Tempat pertama yang kami datangi adalah Taman Kota 1. Lokasinya tidak jauh dari ITC BSD. Bentuk tamannya memanjang. Dari pintu gerbang sudah terlihat kios-kios makanan. Jadi tak perlu kuatir bingung mencari tempat makan. Taman Kota 1 memang menyediakan tempat khusus bagi para pedagang. Lingkungan seputar Taman Kota 1 rasanya kurang da