Langsung ke konten utama

Menikmati Culinary Night Kota Tangerang Dengan Iringan Live Musik D'Masiv

Menyambut hari jadi Kota Tangerang ke-25 yang jatuh pada tanggal 28 Februari 2018, beragam kegiatan telah digelar untuk memeriahkan hari jadi tersebut. Mulai dari sepeda santai, jalan santai, lomba perahu naga, lomba memasak dan lain sebagainya.

Salah satu kegiatan yang tak kalah seru adalah Culinary night. Jika biasanya acara Culinary Night Kota Tangerang digelar di daerah Pasar Lama. Untuk kali ini berpindah tempat di depan gedung utama DPRD Kota Tangerang.

Acara yang berlangsung pada hari Sabtu, 24 Februari ini sangatlah istimewa. Karena ada live musik dari band kenamaan Indonesia, D'Masiv.


D'Masiv yang merupakan salah satu band papan atas Indonesia ini, menghibur masyarakat Kota Tangerang dengan 10 lagu yang sudah tak asing di telinga masyarakat.

Mulai dari lagu yang menghentak-hentak seperti lagu Nyaman dan Semakin, serta lagu yang mendayu seperti Pergilah Kasih. Semua ditampilkan secara live dan penuh semangat oleh D'Masiv.

Masyarakat yang selama ini hanya melihat penampilan D'Masiv melalui layar televisi, malam itu bisa melihat secara langsung dan gratis. Sebagian ada yang terpesona melihat penampilan langsung D'Masiv yang sama seperti di telivisi, langsung memborong beberapa merchandise yang ada di samping panggung. Ada kebanggaan bahwa grup band kenamaan itu berasal dari kota yang sama, yakni Tangerang. Tepatnya dari Ciledug.

Malam itu benar-benar special bagi masyarakat yang bisa datang ke acara tersebut. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang, Rina Hernaningsih dari tahun ke tahun selalu menyuguhkan yang terbaik masyarakat Kota Tangerang. Sesuai dengan slogan yang diusung Kota Tangerang sebagai Kota Layak Huni.




Acara yang digelar mulai pukul 16.00 WIB itu juga menampilkan beberapa tarian tradisional Indonesia. Serta seni bela diri beksi yang merupakan seni bela diri asli Indonesia.






Dalam acara Culinary Night tersebut tentu saja yang menjadi perhatian utama pengunjung adalah kuliner di sana.

Ada dua sisi yang disediakan bagi masyarakat dalam menikmati kuliner malam itu. Sisi pertama yang berhadapan dengan panggung, pengunjung bisa menikmati kuliner dari hotel-hotel di Kota Tangerang.

Sisi kedua di depan taman elektrik, di sepanjang jalan sekitar taman. Pengunjung bisa menikmati kuliner yang biasa dijumpai seperti ketoprak, sosis bakar, mie ayam, bakso dan masih banyak lagi.



Untuk kuliner makanan hotel pengunjung tak perlu risau dengan harga. Sebab yang disajikan dalam acara Culinary Night malam itu rasa hotel lima tapi harga kaki lima. Mulai dari makanan berat seperti ayam cabe hijau hingga zuppa sup, semua terjangkau kantong.

Jika biasanya makanan hotel dibandrol dengan harga puluhan ribu hingga ratusan ribu. Di sana tidak lebih dari lima puluh ribu kita bisa menikmati makanan hotel dengan rasa yang sama.


Beberapa hotel yang ikut memeriahkan acara tersebut diantaranya  Allium Hotel, Grand Soll Marina Hotel, Merdeka Utama Hotel, Istana Nelayan dan lain sebagainya.







Jika tidak ingin makan, pengunjung juga bisa duduk-duduk santai menikmati kopi dan teh panas yang ada di sana. Menikmati malam Minggu yang cerah diiringi live musik dari band kenamaan. Sungguh seperti berada di dalam hotel berbintang lima.

Namun tak ada pesta yang tak berkesudahan. Tiada jumpa tanpa perpisahan. Setelah menghibur masyarakat dengan 10 lagu-lagu hits-nya, D'Masiv pun menutup penampilannya malam itu diiringi teriakan histeris penonton. "Lagi, lagi, lagi, lagi!"

Malam sudah semakin larut. Penonton akhirnya meninggalkan area depan panggung karena D'Masiv segera turun panggung. Ada penonton yang langsung mendekati panggung untuk bisa foto bersama Rian sang vokalis. Ada juga yang langsung pulang. Letusan kembang api yang beraneka warna mengindahkan langit Kota Tangerang malam itu. Semoga keindahan itu tak hanya di langit tapi juga di bumi Kota Tangerang. Selamat ulang tahun Kota Tangerang, semoga menginspirasi. (Denik)

Komentar

  1. Penasaraaan Bu, sama lomba perahu naga-nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa lihat lagi saat festival Cisadane Mba. Sekitar bulan Juli.

      Hapus
  2. Wah asyik banget ya bisa kulinernya Ada live music GT ya mba

    BalasHapus
  3. Mbak Denik..kalau mau ada event di Tangerang gitu di share aja sebelumnya..Saya kan dekat, siapa tahu pas bisa ikutan..Keren acara-acaranya euyy!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, siaaappp...Mbaa. Siiippp...siiippp...siapa tahu bisa nge-jam bareng ya... hihihi

      Hapus
    2. Wah, siaaappp...Mbaa. Siiippp...siiippp...siapa tahu bisa nge-jam bareng ya... hihihi

      Hapus
  4. Semakin bagus ya, aku baru menikmati siangnya aja d tangerang makin bersih, mau coba nih kulineran malamnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus coba Mbaaaa...seruuu....apalagi kalau ajak akuh...hihihi

      Hapus
  5. Wah, jadi wisata kuliner yang enjoy nih. jadi pengen kesana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo Mbaaa... main-mainlah ke Tangerang...hihihi

      Hapus
    2. Ayo Mbaaa... main-mainlah ke Tangerang...hihihi

      Hapus
  6. Mbak denik, thn dpn ajak2 ya, gmn ga keren itu acara culinary night, dah harga ramah kantong ada live musiknya lagi. Mupeng

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siaaaappp...nanti dikbr2i kalo ada event seru lagi ya?

      Hapus
  7. Waahh rameeee :D
    Kota Tangerang ternyata "masih" 25 tahun ya?
    Apa dulu pecahan dari kota apa gtu? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dulu masuk kabupaten Tangerang sebelum statusnya menjadi Kotamadya Mba.

      Hapus
  8. Mbak Denik nggak foto sama D'Masiv? Seru banget acaranya..

    BalasHapus
  9. Tangerang oh Tangerang.. ketjeh banget sih ada culinary nite nya segala, hehe kayaknya Jakarta belum ada ya.. Btw aku ke Tangerang baru sekali doang pdhl ngakunya backpacker XD

    BalasHapus
  10. Tangerang makin greget aja. saya lama tinggal di Tangerang Selatan, mungkin nanti juga balik lagi kesana hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, jadi dekat nih Mba kalau pindah ke Tangerang..hihihi

      Hapus
  11. Wah saya baru tahu lo D'Massive dari Ciledug wkwkw Btw, sekalipun hari jadi Kota, masih terhitung tidak terlalu padat ya ? (Dilihat dari foto-fotonya) , saya ngebandingin sama Jakarta yang bakal susah gerak kalau ada event seperti itu, jadi kurang bisa menikmati.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aslinya padat banget Mba. Enggak bisa gerak. Itu saya sengaja datang awal biar bisa ambil foto dengan tenang. Juga langsung stay didekat panggung biar bisa lihat jelas...hihihi

      Hapus
  12. Keren acrnya. Mbokya aku diinfo2 kalo ada acara keren d tangerang. Kan dket hehe

    BalasHapus
  13. Thanks for sharing, sukses terus..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ujung Aspal Pondok Gede

Di rumah ini aku dibesarkan Dibelai mesra lentik jari ibu Nama dusunku Ujung Aspal Pondok Gede Rimbun dan anggun ramah senyum penghuni dusun Kambing sembilan motor tiga bapak punya Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya Sampai saat tanah moyangku Tersentuh sebuah rencana dari serakahnya kota Terlihat murung wajah pribumi Terdengar langkah hewan bernyanyi  (Ujung Aspal Pondok Gede, Iwan Fals) Siapa yang tak mengenal lirik lagu tersebut? Lagu milik Iwan Fals itu begitu familiar ditelinga masyarakat. Saya salah satu penikmat lagu-lagu iwan Fals. Khusus lagu yang berjudul Ujung Aspal Pondok Gede, jiwa petualang saya bergolak saat mendengar lagu ini. Ada rasa ingin tahu dalam benak saya kala mencermati lirik demi lirik lagi itu. Maka tercetus niat di hati untuk suatu hari melongok daerah bernama Ujung Aspal Pondok Gede. Kesempatan itu pun tiba juga akhirnya. Suatu hari dengan ditemani seorang kawan saya bisa menjejakkan kaki di daerah  sana. Dengan mengendarai sepeda mo

Jam Gede Jasa Icon Baru Kota Tangerang

Kota Tangerang adalah salah satu wilayah kota di provinsi Banten. Merupakan kota terbesar di provinsi ini dan menjadi penyanggah Ibu kota Jakarta. Karena letaknya yang berbatasan langsung dengan Jakarta. Dan saya adalah salah satu warga Kota Tangerang yang kebetulan tinggalnya dekat perbatasan. Bisa disebut orang pinggiran. Pingirannya Jakarta dan pinggirannya Kota Tangerang.  Dokumen pribadi Bagaimana tidak disebut orang pinggiran. Lha wong untuk masuk wilayah Jakarta loh saya bisa dengan berjalan kaki. Sementara untuk pergi ke pusat Kota Tangerang butuh waktu sekitarnya 1-2 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan. Jauh bukan dari Kota Tangerang? Karenanya aktivitas saya lebih banyak ke kota Jakarta. Sejak dari jaman sekolah sampai bekerja. Hanya KTP saja yang statusnya sebagai warga Kota Tangerang.  Dan status seperti itu ternyata mengusik hati nurani saya secara perlahan. Apalagi ketika pada suatu hari dalam sebuah perjalanan backpackeran ke luar kota, di dalam kereta yang

Taman Kota 1 vs Taman Kota 2

Bagi saya taman itu sebuah tempat yang memiliki pesona tersendiri. Di dalam taman banyak hal yang bisa saya lakukan. Antara lain olahraga dan mengkhayal. Dan satu hal lagi, mengajak siapa pun ke taman pantas saja.  Ingin membawa anak kecil sampai lansia pantas saja. Mau sendiri atau rombongan juga pantas saja. Mau pagi-pagi, siang-siang atau sore-sorean pergi ke tamannya ya pantas saja. Itulah istimewanya taman menurut saya. Maka ketika pada suatu siang saya diajak jalan-jalan ke taman, ya senang-senang saja. Taman Kota 1 dan Taman Kota 2 di Bumi Serpong Damai (BSD). Kebetulan saya belum pernah main ke sana. Tentu penasaran dan antusias ingin tahu. Tempat pertama yang kami datangi adalah Taman Kota 1. Lokasinya tidak jauh dari ITC BSD. Bentuk tamannya memanjang. Dari pintu gerbang sudah terlihat kios-kios makanan. Jadi tak perlu kuatir bingung mencari tempat makan. Taman Kota 1 memang menyediakan tempat khusus bagi para pedagang. Lingkungan seputar Taman Kota 1 rasanya kurang da