Langsung ke konten utama

"Taman Ayodya" Pesona Lain di Selatan Jakarta

Keberadaan Taman Kota sepertinya sudah menjadi kebutuhan wajib bagi masyarakat. Hal itu terlihat dari antusias masyarakat untuk mengunjungi sebuah taman yang ada disekitarnya. Terutama pada hari Sabtu dan Minggu. Entah untuk berolahraga, mengajak anak-anak bermain atau sekadar duduk santai. 

Taman Ayodya (dokpri)

Bagi pemerintah daerah yang tanggap, antusias tersebut tentu membuat mereka terus berbenah dan meningkatkan sarana serta prasarana yang ada. Demi kenyamanan masyarakat.

Hal inilah yang tampak pada Taman Ayodya. Sebuah Taman Kota dikawasan Jakarta Selatan. Taman yang berada di Jl. Mahakam, seberang Pasar Barito, Kebayoran Baru. Taman ini kini terlihat cantik dan indah. Bak gadis remaja yang senantiasa bersolek demi menunjukkan kecantikkannya.

Bagian dalam taman Ayodya (dokpri)

Semua itu dapat dilihat dari penataan taman yang teratur dan rapih. Tanaman dan bunga-bunga disekitar taman terjaga kesuburannya. Saung-saung dan tempat duduk yang ada di sana tampak bersih. Toilet umum yang tersedia pun terjaga kebersihannya. Petugas kebersihan taman dengan sigap menghalau sampah yang ada. Sebuah kerjasama yang patut dihargai.

Fasilitas olahraga di taman Ayodya (dokpri)

Sebuah area khusus untuk nge-gym tersedia disudut taman. Masyarakat juga dimanjakan dengan adanya ruang terbuka umum didekat kolam. Hal itu dimaksudkan sebagai fasilitas bagi para seniman jalanan dan komunitas seni yang ingin unjuk kebolehan. Sungguh sebuah taman dengan paket lengkap. Ada unsur kesehatan, keindahan dan kesenian.

Kini ada satu lagi fasilitas yang tersedia di sana. Yaitu sebuah perpustakaan apung dengan nama Ayodya Script. Disebut perpustakaan apung karena letaknya berada di atas kolam. Pengunjung bisa mengambil buku di perpustakaan tersebut dan membacanya di sekitar taman. Semakin lengkaplah fasilitas yang ada di Taman Ayodya.

Perpustakaan apung di taman Ayodya (dokpri)

Tak salah bila Taman Ayodya disebut bak gadis remaja yang terus bersolek. Sebab sebelum diresmikan oleh Gubernur DKI saat itu, Fauzi Bowo, pada tanggal 15 Maret 2009. Taman Ayodya tak banyak peminat. Bahkan taman yang dulunya bernama Taman Barito itu mendapat cibiran miring dari masyarakat, sebagai taman plus-plus.

Taman Ayodya (dokpri)

Tapi kini julukan plus-plus tersebut bernilai positif. Taman Ayodya dikenal orang karena keindahan dan kelengkapan fasilitasnya. Sebuah pencapaian yang cukup bagus untuk sebuah Taman Kota. (EP)


















Komentar

  1. Infonya menarik sekali untuk dibaca, mba denik. Jadi pengen main ke taman ayodya setelah membaca tulisanmu. 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh..kapan main ke sininya? Nanti saya ajak ke sana...hehe

      Hapus
  2. Indah sekali mbak tamannya. Kalau di kota saya, Pontianak, taman kota yang paling terkenal adalah Taman Alun-Alun Kapuas. Saya juga menuliskannya di http://veniyandriyani.blogspot.co.id/2016/02/taman-alun-kapuas-semakin-indah.html


    Salam kenal dari Veniy, anggota grup ODOP. Kapan-kapan silahkan main ke blog saya :) http://veniyandriyani.blogspot.co.id/ :)
    #OneDayOnePost

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal kembali Veniy. Terima kasih sudah berkunjung.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ujung Aspal Pondok Gede

Di rumah ini aku dibesarkan Dibelai mesra lentik jari ibu Nama dusunku Ujung Aspal Pondok Gede Rimbun dan anggun ramah senyum penghuni dusun Kambing sembilan motor tiga bapak punya Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya Sampai saat tanah moyangku Tersentuh sebuah rencana dari serakahnya kota Terlihat murung wajah pribumi Terdengar langkah hewan bernyanyi  (Ujung Aspal Pondok Gede, Iwan Fals) Siapa yang tak mengenal lirik lagu tersebut? Lagu milik Iwan Fals itu begitu familiar ditelinga masyarakat. Saya salah satu penikmat lagu-lagu iwan Fals. Khusus lagu yang berjudul Ujung Aspal Pondok Gede, jiwa petualang saya bergolak saat mendengar lagu ini. Ada rasa ingin tahu dalam benak saya kala mencermati lirik demi lirik lagi itu. Maka tercetus niat di hati untuk suatu hari melongok daerah bernama Ujung Aspal Pondok Gede. Kesempatan itu pun tiba juga akhirnya. Suatu hari dengan ditemani seorang kawan saya bisa menjejakkan kaki di daerah  sana. Dengan mengendarai ...

Jam Gede Jasa Icon Baru Kota Tangerang

Kota Tangerang adalah salah satu wilayah kota di provinsi Banten. Merupakan kota terbesar di provinsi ini dan menjadi penyanggah Ibu kota Jakarta. Karena letaknya yang berbatasan langsung dengan Jakarta. Dan saya adalah salah satu warga Kota Tangerang yang kebetulan tinggalnya dekat perbatasan. Bisa disebut orang pinggiran. Pingirannya Jakarta dan pinggirannya Kota Tangerang.  Dokumen pribadi Bagaimana tidak disebut orang pinggiran. Lha wong untuk masuk wilayah Jakarta loh saya bisa dengan berjalan kaki. Sementara untuk pergi ke pusat Kota Tangerang butuh waktu sekitarnya 1-2 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan. Jauh bukan dari Kota Tangerang? Karenanya aktivitas saya lebih banyak ke kota Jakarta. Sejak dari jaman sekolah sampai bekerja. Hanya KTP saja yang statusnya sebagai warga Kota Tangerang.  Dan status seperti itu ternyata mengusik hati nurani saya secara perlahan. Apalagi ketika pada suatu hari dalam sebuah perjalanan backpackeran ke luar kota, di dalam ke...

Jembatan UNIS Jembatan Merahnya Kota Tangerang

Melanjutkan pengenalan terhadap kota di mana saya tinggal, yaitu Kota Tangerang. Maka petualangan pun saya lanjutkan dengan menyusuri Jalan Cikokol usai melihat kemegahan Jam Gede Jasa.  Saat melintas di wilayah Kota Tangerang dari arah Cikokol menuju Jalan Kalipasir, ada sebuah pemandangan yang cukup menarik perhatian. Yakni sebuah jembatan merah yang melintang di atas sungai Cisadane. Jembatan ini bernama Jembatan UNIS. Jembatan merahnya Kota Tangerang. Dokumen pribadi Di sebut Jembatan UNIS karena letaknya tidak jauh dari Universitas Islam Syech Yusuf. Salah satu perguruan tinggi di Kota Tangerang yang usianya sudah cukup tua, yakni sekitar 51 tahunan lebih. Jembatan ini menghubungkan Kecamatan Babakan dengan Kecamatan Karawaci, Tangerang. Jalur terdekat untuk menuju daerah tanah gocapnya Tangerang dan Rumah Duka Boen Tek Bio. Saya masih ingat ketika beberapa tahun lalu melintasi jembatan itu, kondisinya belum seperti sekarang ini. Masih berupa jembatan biasa. Sehingga a...