Langsung ke konten utama

Postingan

Melihat Pintu Masa Depan Teknologi Indonesia di Kawasan PUSPIPTEK

PUSPITEK. Mendengar namanya saja terasa berat. Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Pasti untuk bisa masuk ke dalam sana hanya orang-orang tertentu. Atau setidaknya memang memiliki kepentingan di sana. Intinya tidak mudahlah untuk masuk ke sana. Itu gambaran yang terlintas dibenak ini saat pertama kali mendengar nama PUSPITEK. Apalagi saya bukan orang yang bergelut dibidang teknologi. Meski terbersit rasa penasaran untuk mengetahui ada apa saja didalam sana, tetapi rasa itu hanya mengendap dipikiran dalam kumparan kata bernama tak mungkin. Iya, tak mungkin. Untuk apa pula? Kalau seperti museum tentu masih bisa dikunjungi sewaktu-waktu. Tapi PUSPITEK bukanlah museum. Maka tak mungkin bisa dikunjungi seenaknya. Jadi berapa kali pun saya melintas di depannya, tak mungkin membelokkan arah ke sana untuk menghilangkan rasa penasaran. Sampai akhirnya kesempatan itu datang menghampiri melalui Media Gathering Bersama...

Ayo ke Museum Penerangan

Museum Penerangan? Dimana tuh? Bagi yang belum tahu, Museum Penerangan itu berada di lingkungan Taman Mini Indonesia Indah. Tepatnya didekat pintu II gerbang masuk TMII. Museum ini dibangun atas prakarsa Ibu Tien Soeharto. Berdiri pada tanggal 20 April 1993. Ada apa sih di Museum Penerapan? Apa yang bisa kita lihat di sana? Oh, banyak. Sesuai dengan namanya yaitu Museum Penerangan. Maka di sana kita bisa melihat berbagai koleksi sejarah terkait dunia penerangan di Indonesia. Juga bisa mengetahui sejarah perkembangan media informasi Indonesia, mulai dari persuratkabaran, radio dan televisi. Jadi akan banyak hal menarik yang bisa kita lihat dan pelajari saat berada di Museum Penerangan. Ini adalah bagian depan Museum Penerangan. Unik ya? Setiap bagian memiliki makna tersendiri. Mulai dari tugu yang ada di depan museum. Air mancur dan patung lima orang yang berdiri di sana memiliki makna sendiri. Yang intinya melambangkan hubungan timbal balik antara ma...

Melihat dari Dekat Pusat Penelitian Kopi dan Kakao di Jember

Saya bukan pencinta kopi atau cokelat. Tapi menggemari keduanya. Maka ketika mengetahui bahwa Pusat Penelitian Kopi dan Kakao berada di Kota Jember, rasanya ingin segera melangkah ke sana. Karena Kota Jember memang masuk dalam daftar catatan perjalanan saya. Sumber foto by Fevtrisjahrir.wordpress.com Lokasi Pusat Penelitian Kopi dan Kakao ini di tengah kebun cokelat dan karet. Sebelah barat daya Kota Jember. Sekitar 20 km dari pusat kota. Tepatnya di Jalan Sudirman 90, Jember, Jawa Timur. Satu arah dengan jalan menuju pantai Papuma. Sumber foto by morgabay.co.id Pusat Penelitian Kopi dan Kakao ini dulunya pabrik cokelat peninggalan Belanda. Dibangun pada tahun 1911. Jadi berada di sini selain melihat langsung proses pembuatan cokelat. Juga menikmati bangunan lama peninggalan Belanda.  Sumber foto by imgrum.org Biji kakao merupakan bahan dasar pembuatan kakao. Kakao bubuk adalah bahan pembuat ku...

Yuk! Berkano Ria dan Menikmati Rumah Pohon di Taman Botani Sukorambi

Taman Botani Sukorambi. Salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat berada di Kota Jember. Kenapa? Karena banyak tempat menarik yang bisa dijumpai di sana. Mulai dari wahana air, petualangan, edukasi dan spot-spot cantik untuk foto bersama. Tapi dari sekian banyak wahana air yang ada di sana. Saya sangat tertarik dengan permainan kano. Perahu kecil yang selama ini hanya saya lihat melalui gambar atau layar kaca. Kalau pun ingin benar-benar merasakan naik kano, biasanya harus berwisata ke daerah sungai atau pantai. Dan ini butuh keberanian tersendiri. Di Taman Botani Sukorambi tersedia wahana untuk kita bermain kano. Jadi tak perlu jauh-jauh ke pantai atau sungai untuk bisa menikmati rasanya naik kano. Sumber foto by Facebook Taman Botani Sukorambi Menurut sejarah, kano berasal dari sungai Efrat, yang sudah ada sejak 6000 tahun silam. Adalagi yang menyebutkan kalau kano be...

Kafe Kolong Tempat Nongkrong yang Wajib di Tongkrongin Saat ke Jember

Kafe. Siapa yang tak tahu tempat ini? Kafe yang berasal dari bahasa Perancis, cafe, merupakan tempat (minum) kopi favorit hampir semua orang. Utamanya di kota-kota besar. Minuman yang disediakan tak melulu kopi. Ada aneka jenis minuman lain yang bisa dinikmati di kafe. Juga beberapa jenis makanan sebagai teman minum kopi. Serta iringan musik, baik secara live atau melalui kaset. Suasana yang berbeda seperti ini membuat kafe-kafe senantiasa dipenuhi pengunjung. Bagi para pejalan, kafe menjadi salah satu tempat yang asyik untuk bersantai menikmati suasana ketika ia berada di suatu kota. Juga menjadi tempat yang asyik untuk membuat janji dan bertemu dengan teman baru di kota yang disinggahi. Demikian juga dengan saya. Salah satu tempat yang saya goegling ketika hendak mengunjungi suatu kota adalah kafe-nya. Dan tentu saja kafe dengan nuansa yang berbeda yang saya cari. Berbeda di sini bukan dalam hal pemilihan menu dan harga. Tapi lebih ke...

Wisata Taman Botani Sukorambi Satu Dari Sekian Impian Perjalanan

Sebagai seorang pejalan, banyak tempat indah, menarik dan unik yang ingin sekali saya kunjungi. Baik itu yang berada di dalam negeri maupun luar negeri. Kesemuanya itu saya goreskan dalam sebuah coretan dengan judul "Impian Perjalanan." Salah satu dari sekian banyak "Impian Perjalanan" yang saya goreskan adalah menjejakkan kaki di Kota Jember. Wah, ada apa dengan Jember? Kenapa saya memilihnya menjadi bagian dari catatan perjalanan saya? Jember. Siapa yang tak mengenal daerah ini? Salah satu kabupaten di provinsi Jawa Timur ini namanya sudah begitu mendunia. Terutama sejak dicetuskan untuk pertama kalinya kegiatan Jember Fashion Carnaval oleh Dynand Fariz, pada tahun 2001. Kegiatan tersebut begitu mencuri perhatian masyarakat sekitar dan juga dunia. Melalui peragaan busana tematik yang berbeda-beda setiap tahunnya, di sepanjang jalan protokol Kota Jember. Jember Fashion Carnaval membuat daerah-daerah lain di seluru...

Belitung I am in Love

Mulanya biasa saja Akhirnya suka juga                 (Parodi) Ketika film Laskar Pelangi menjadi buah bibir di mana-mana, aku menanggapi semua dengan biasa saja. Tidak latah dan lantas berbondong-bondong ikut nge-trip ke bumi Laskar Pelangi, Belitung. Aku menyukai buku karya Andrea Hirata tersebut. Begitu juga dengan film layar lebarnya. Aku juga kagum dengan akting para pemainnya dan terharu atas perjuangan Bu Muslimah yang diperankan dengan apik oleh Cut Mini. Keindahan pantai dan nuansa kampung di Belitung yang menjadi latar film Laskar Pelangi. Bagiku cukup menarik dan menganggapnya wajar saja. Karena sebuah film yang ditonjolkan memang sisi visualnya. Jadi sudah seharusnya menampilkan latar dengan pemandangan yang bagus dan menarik. Namun ketika beberapa waktu yang lalu aku mendapat kesempatan mengunjungi bumi Laskar Pelangi, kemudian melihat langsung lokasi yang menjadi latar film La...