Langsung ke konten utama

Mengenang Pujangga Hebat Negeri ini di Istana Peradaban

Istana Peradaban. Sebuah galeri di mana kita bisa mengenang kembali tokoh-tokoh nasional dan internasional serta para pujangga hebat negeri ini. Berikut kalimat-kalimat sakti mereka.

Dengan dipandu langsung oleh Direktur Utama Balai Pustaka, Achmad Fachrodji. Saya mengikuti wisata edukasi di istana peradaban beberapa waktu yang lalu. Tepatnya pada Minggu , 20 Januari 2019. 

Pengunjung yang sedang mengamati dengan seksama akrilik pada dinding istana peradaban

Pak Dirut mengajak kami para peserta edukasi wisata untuk naik ke lantai dua. Di sini ia menjelaskan tentang seharse akrilik yang terpampang pada tiap dinding istana peradaban. Ada akrilik pantun, akrilik quote para tokoh, dan akrilik biodata para pujangga. 

Pak Dirut saat memberi penjelasan. Santai namun jelas dan mantap

Tak hanya itu, para peserta juga diajak melihat ruang rapat dan juga ruang kerja di di dalam istana peradaban. Tidak jauh beda dengan ruang rapat dan ruang kerja ditempat lain. Hanya di sini kita akan menemukan hiasan akrilik para pujangga dan tokoh-tokoh nasional.

Dinding quote para tokoh


Selanjutnya pak Dirut mengajak kami ke ruang produksi. Masih di lantai satu. Sepanjang koridor yang dilalui terpampang akrilik quote para tokoh yang isinya begitu menggelitik. Misalnya quote dari Ki Hajar Dewantara berikut ini: "Jadikan setiap tempat sebagai sekolah. Dan jadikan setiap orang sebagai guru."

Salah satu dinding dalam istana peradaban yang sangat menarik

Saat melintasi koridor ruangan, kita akan menemui sudut ruang tunggu tamu yang menarik. Warna meja dan kursinya selaras senada dengan hiasan dindingnya. Membuat peserta ingin tahu rasanya duduk di ruang tunggu tersebut.

Salah satu sudut ruang tunggu tamu

Akrilik quote para tokoh

Memasuki dapur redaksi, peserta bisa melihat ruang kerja yang terbuka bebas tanpa sekat. Sehingga terasa nuansa kekeluargaannya. Di ruangan ini pak Dirut juga menerangkan beberapa proyek yang menjadi rencana kerja tahun 2019 ini. Salah satunya sebuah layar lebar yang mengambil cerita dari buku sastra terbitan Balai Pustaka. Buku sastra yang manakah? Nantikan kejutannya ya?

Pak Dirut saat memberi penjelasan

Dari sini kemudian kita diajak naik ke lantai tiga. Di sinilah pusar istana peradaban yang sesungguhnya. Sebuah ruangan yang berisi ratusan buku kuno, serta karya sastra dari para pujangga yang karya-karyanya diterbitkan oleh Balai Pustaka. 

Semua naskah dan buku kuno disimpan dalam lemari kaca. Buku-buku lainnya tersusun rapih dalam rak buku. Melihat semua koleksi tersebut saya seperti menemukan harta karun.

Koleksi buku kuno

Salah satu buku kuno terbitan tahun 1930

Di sudut lantai tiga terdapat Taman Bacaan sederhana tetapi menarik. Ini juga merupakan contoh Taman Bacaan di daerah lain hasil kontribusi Balai Pustaka bagi negeri ini. Membangun Taman Bacaan Masyarakat. 

Pojok Taman Bacaan

Usai melihat harta karun di lantai tiga, kita kembali turun menuju lantai satu. Dari sini kita diajak melintasi Ballroomnya istana peradaban. Tempat untuk menyelenggaran diskusi dan pertemuan lain. Juga terdapat infografis sejarah Balai Pustaka sejak 1908.

Infografis Balai Pustaka

Ballroom istana peradaban

Usai melintasi ruangan ini. Usai juga wisata edukasi di istana peradaban yang saya ikuti. Tempat yang sangat menarik dan wajib dikunjungi oleh para penggiat literasi dan para pencinta buku. 

Quote Ki Hajar Dewantara

Lalu di manakah Istana Peradaban itu berada? Istana Peradaban berada di gedung Balai Pustaka. Salah satu penerbit buku legendaris. Karena sudah ada sebelum Indonesia merdeka. Tepatnya 14 September 1908. Sedangkan Istana Peradaban baru diresmikan pada 3 Juli 2018. Jadi Istana Peradaban adalah sebuah galeri yang berada di lingkungan kantor Balai Pustaka.

Setelah sekian lama terpuruk dan nyaris mati. Balai Pustaka kini bangkit kembali dengan sesuatu yang baru. Dengan dibangunnya Istana Peradaban ini. Tujuannya untuk melestarikan sastra Indonesia. Lalu kenapa diberi nama Istana Peradaban? Karena semua orang beradab di negeri ini pernah pintar karena Balai Pustaka.

Salah satu sisi gedung Balai Pustaka

Adapun tujuan dari diadakannya wisata edukasi ini adalah untuk mendekatkan generasi muda kepada kekayaan intelektual dan budaya bangsa.

Sedangkan fasilitas yang ada di Istana Peradaban meliputi ruang kerja, kafe sastra, sanggar sastra, perpustakaan heritage, buku-buku terbitan Balai Pustaka, hiasan akrilik berisi pantun, profil para sastrawan, quote tokoh nasional dan internasional dan infografis sejarah Balai Pustaka sejak 1908. Menarik bukan? Jadi jangan lewatkan untuk mengunjungi Istana Peradaban. (EP)

Note:

Alamat Galeri Istana Peradaban:
Jl. Bunga No. 8-8A, Matraman, Jakarta

Jam buka: Senin - Jumat
Pukul 08.00 - 17.00 WIB
(Sabtu/Minggu dengan perjanjian)

Tiket masuk: Gratis


#travelblogger
#bloggerinspiratif
#bloggerliterasi
#wisataedukasi
#istanaperadaban









Komentar

  1. Balai pustaka apa masih menerbitkan buku atau diubah jadi tempat wisata mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih tetap menerbitkan buku kok Mba .Hanya sekarang ada Galeri Istana Peradaban itu. Jadi kita bisa wisata efukedu di sini.

      Hapus
  2. Ini di areanya Balai Pustaka? Wah, baru tahu nih. Noted. Akan atur jadwal ke sana.

    BalasHapus
  3. Huwaaa, ini jalurku tiap hari waktu masih di kantor yang lama. Sering mikir, di dalam Balai Pustaka ada apa, ya, ada yang bisa didatengin kah (selain kantornya tentunya). Kan bersejarah ya penerbit ini. Tapi ternyata memang diresmikannya belum lama ini, ya. Catat aaah.... Tapitapi lagilagi kok hari kerjaaa, hiks....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi....iya, Mba. Karena sekaligus kantor sih. Jadi bukanya Senin-Jumat

      Hapus
  4. Harus masuk list yang mesti di kunjungi nih, tempatnya juga gak jauh ya mba..mau mampir ah sepertinya banyak koleksi yang bagus - bagus di sana😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus berkunjung Mba walaupun sekali. Bagus soalnya. Aku aja pengen lagi... hehehehe

      Hapus
  5. Whuaa tiket masuk gratis ya... bisa jadi tempat wisata edukasi nih ngajak anak di akhir pekan... Tapi harus telpon dl yaa bikin janji.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mba. Untuk Sabtu-Minggu dan rombongan.

      Hapus
  6. Belum pernah masuk sih mba kesini,, kmrn bbrp kali leeat,, ada fasilitas untuk baca buku juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mba. Lengkap ada perpustakaan dan taman bacaannya juga

      Hapus
  7. Aku baru tahu kalau ada Istana Peradaban di sini. Bagus banget nih buat belajar bareng anak, juga bernostalgia untuk mengenang kembali tokoh-tokoh nasional dan internasional dan para pujangga hebat negeri ini.
    Makasih sharingnya Mbak Denik:)

    BalasHapus
  8. seru banget ya kalau main ke museum kaya gini....
    kayanya mba denik suka sekali sama museum ya....
    salut deh sama mba denik.

    BalasHapus
  9. Sabtu Minggu dengan perjanjian, kalau pribadi bukan rombongan gtu bisa juga berkunjung ke sana gak ya mbak?Pada saat wiken maksudnya.

    BalasHapus
  10. Seingatku buku-buku sekolah dahulu diterbitkan oleh balai pustaka yo mbak. Ngelihat ruangannya asyik banget tuh buat wisata edukasi barenga anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mba. Karena hanya itu penerbitan nasional yang ada saat itu

      Hapus
  11. "Jadikan semua tempat sebagai sekolah dan semua orang sebagai guru "

    Suka kalimat Ki Hajar Dewantara itu. Jadi pengen main kesini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mba. Bagus kata-katanya. Ayuklah main.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ujung Aspal Pondok Gede

Di rumah ini aku dibesarkan Dibelai mesra lentik jari ibu Nama dusunku Ujung Aspal Pondok Gede Rimbun dan anggun ramah senyum penghuni dusun Kambing sembilan motor tiga bapak punya Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya Sampai saat tanah moyangku Tersentuh sebuah rencana dari serakahnya kota Terlihat murung wajah pribumi Terdengar langkah hewan bernyanyi  (Ujung Aspal Pondok Gede, Iwan Fals) Siapa yang tak mengenal lirik lagu tersebut? Lagu milik Iwan Fals itu begitu familiar ditelinga masyarakat. Saya salah satu penikmat lagu-lagu iwan Fals. Khusus lagu yang berjudul Ujung Aspal Pondok Gede, jiwa petualang saya bergolak saat mendengar lagu ini. Ada rasa ingin tahu dalam benak saya kala mencermati lirik demi lirik lagi itu. Maka tercetus niat di hati untuk suatu hari melongok daerah bernama Ujung Aspal Pondok Gede. Kesempatan itu pun tiba juga akhirnya. Suatu hari dengan ditemani seorang kawan saya bisa menjejakkan kaki di daerah  sana. Dengan mengendarai sepeda mo

Jam Gede Jasa Icon Baru Kota Tangerang

Kota Tangerang adalah salah satu wilayah kota di provinsi Banten. Merupakan kota terbesar di provinsi ini dan menjadi penyanggah Ibu kota Jakarta. Karena letaknya yang berbatasan langsung dengan Jakarta. Dan saya adalah salah satu warga Kota Tangerang yang kebetulan tinggalnya dekat perbatasan. Bisa disebut orang pinggiran. Pingirannya Jakarta dan pinggirannya Kota Tangerang.  Dokumen pribadi Bagaimana tidak disebut orang pinggiran. Lha wong untuk masuk wilayah Jakarta loh saya bisa dengan berjalan kaki. Sementara untuk pergi ke pusat Kota Tangerang butuh waktu sekitarnya 1-2 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan. Jauh bukan dari Kota Tangerang? Karenanya aktivitas saya lebih banyak ke kota Jakarta. Sejak dari jaman sekolah sampai bekerja. Hanya KTP saja yang statusnya sebagai warga Kota Tangerang.  Dan status seperti itu ternyata mengusik hati nurani saya secara perlahan. Apalagi ketika pada suatu hari dalam sebuah perjalanan backpackeran ke luar kota, di dalam kereta yang

Taman Kota 1 vs Taman Kota 2

Bagi saya taman itu sebuah tempat yang memiliki pesona tersendiri. Di dalam taman banyak hal yang bisa saya lakukan. Antara lain olahraga dan mengkhayal. Dan satu hal lagi, mengajak siapa pun ke taman pantas saja.  Ingin membawa anak kecil sampai lansia pantas saja. Mau sendiri atau rombongan juga pantas saja. Mau pagi-pagi, siang-siang atau sore-sorean pergi ke tamannya ya pantas saja. Itulah istimewanya taman menurut saya. Maka ketika pada suatu siang saya diajak jalan-jalan ke taman, ya senang-senang saja. Taman Kota 1 dan Taman Kota 2 di Bumi Serpong Damai (BSD). Kebetulan saya belum pernah main ke sana. Tentu penasaran dan antusias ingin tahu. Tempat pertama yang kami datangi adalah Taman Kota 1. Lokasinya tidak jauh dari ITC BSD. Bentuk tamannya memanjang. Dari pintu gerbang sudah terlihat kios-kios makanan. Jadi tak perlu kuatir bingung mencari tempat makan. Taman Kota 1 memang menyediakan tempat khusus bagi para pedagang. Lingkungan seputar Taman Kota 1 rasanya kurang da