Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2016

Mengagumi Masjid Gede Kaoman Yogyakarta

Bagi saya salah satu tempat yang tidak boleh dilewatkan ketika melakukan perjalanan adalah mengunjungi masjid. Terutama masjid-masjid yang memiliki sejarah atau unik. Selain memang sebagai seorang muslimah masjid menjadi tempat kita menunaikan kewajiban 5 waktu, yakni sholat. Pada saat perjalanan menjelajah Yogyakarta beberapa waktu yang lalu. Salah satu masjid yang saya kunjungi adalah Masjid Gede Kaoman Yogyakarta. Yang letaknya berada disebelah barat kompleks alun-alun Keraton Yogya. Bangunan Masjid Gede Kaoman dilihat dari luar tampak sederhana. Tetapi ketika memasuki area masjid, kita akan dibuat terkagum-kagum melihat dinding dan tiang-tiangnya yang megah itu. Karena memang dibuat dari batu kali putih. Kayu penopang masjid menggunakan kayu jati yang usianya sekitar 200 tahun. Masjid yang dibangun oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada tanggal 29 Mei 1773,  diarsiteki oleh Kyai Wiryo Kusumo. Sudah tergolong tua tetapi tak tampak sebagai bangunan yang sudah tua. Saya sangat b

Pesona Masjid di Atas Mall

Salah satu kendala yang selama ini cukup mengganjal jika bepergian ke pusat perbelanjaan adalah sulitnya menemukan tempat ibadah yang nyaman. Nyaman yang dimaksud adalah dari sisi tempat ibadah dan juga lokasinya. Ketika kita bertanya kepada petugas keamanan sebuah mall atau perkantoran mengenai tempat ibadah. Jawaban nya hampir semua sama. Di basement. “Pak! Tempat sholat di mana ya?” pertanyaan yang terlontar. “Oh, di basement dekat parkiran motor.”  Begitu kira-kira jawaban yang kerap diterima.  Rasanya sedih saja. Mau senang-senang tanpa meninggalkan kewajiban tetapi ribet mencari tempat ibadahnya. Tak jarang kondisinya memprihatinkan. Sehingga ada sebagian orang yang urung melakukan niatnya. “Aku sholatnya nanti aja deh di rumah. Di double sekalian.” “Loh!”  "Tempatnya kotor." Tetapi mau bagaimana lagi. Itu urusan mereka dan Tuhan.  Namun tidak semua pusat perbelanjaan seperti itu. Hanya segelintir saja. Buktinya sudah banyak ditemui tempat ibadah yang n

Melihat dari Dekat Arca Domas

Selama ini saya hanya mendengar tentang Arca, Menhir dan Dolmen melalui pelajaran sejarah saat sekolah. Lalu membaca beritanya di koran atau media cetak lain. Tetapi beberapa waktu yang lalu saya memiliki kesempatan melihat benda-benda peninggalan jaman purba itu secara langsung. Bersama komunitas Perempuan Berkebaya Bogor yang ikut serta dalam acara Rain Fellow Festival, saya berkesempatan melihat dari dekat seperti apa Arca Domas. Arca yang terletak di perbukitan kawasan Taman Nasional Halimun Salak, Cibalay, Tenjolaya, Bogor. Dengan mengendarai sepeda motor saya meliuk-liuk mengikuti jalan yang berkelok, mendaki dan menurun di kaki gunung salak. Hamparan sawah nan hijau merupakan pemandangan indah selama perjalanan. Setelah melewati sebuah perkampungan di atas bukit dengan tanjakan yang cukup tinggi, saya pun tiba di area perkampungan yang agak datar. Sehingga bisa untuk menumpang parkir kendaraan bermotor atau mobil. Dari sana perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kak

Waduk Saguling Pesona Lain di Gunung Halu

Dalam perjalanan ke Bandung melalui puncak beberapa waktu yang lalu, salah satu daerah yang dilintasi adalah daerah Cipatat, Bandung Barat. Di sinilah letak PLTA Saguling atau dikenal juga dengan nama Waduk Saguling. Salah satu dari tiga waduk buatan yang membendung aliran sungai Citarum. Dua waduk lain yakni Waduk Cirata dan Waduk Jatiluhur. Plang nama atau gapura pintu masuk bertuliskan PLTA Saguling membuat setiap pelintas daerah itu menolehkan pandangannya sejenak. Begitu pun dengan saya. Ketika berangkat saya sudah terpana. ”Oh, di sini Waduk Saguling.” Dulu saya sering menerangkan kepada anak murid mengenai beberapa waduk kenamaan di Indonesia. Salah satunya Waduk Saguling ini. Dan kini saya melintasinya. Sayang jika tidak singgah barang sejenak. Maka dengan bulat hati saya belokan arah perjalanan menuju ke sana. Kebetulan saya mengendarai motor. Jadi tidak sulit untuk menuju lokasi. Begitu memasuki arah jalan ke sana, beberapa meter dari plang papan nama tersebut a

Banyak Jalan Menuju Braga

Sebuah ungkapan menyebutkan bahwa Banyak Jalan Menuju Roma. Kali ini saya menyebutnya Banyak Jalan Menuju Braga. Ya, Braga. Nama seruas jalan di daerah Bandung. Sejak dulu Jalan Braga sudah terkenal akan seninya. Saya pun sejak lama ingin sekali menikmati geliat di sepanjang jalan Braga ini. Tetapi setiap kali berkunjung ke Bandung ada saja halangan yang membuat saya urung merasakan geliatnya. Namun saya selalu yakin suatu hari pasti bisa ke sana. Entah bagaimana caranya biarkan Tuhan yang atur. Karena Dia si empunya cerita kehidupan kita. Dan itu benar adanya. Karena kini saya berada di sini. Di Jalan Brga. Berawal dari undangan yang saya terima untuk menghadiri acara ulang tahun Komunitas Perempuan Berkebaya. Acaranya diadakan di salah satu kafe sekitar Jalan Braga. Weh, pas sekali. Niatnya memang ingin ke sana eh, ada undangan acara di sana. Pucuk di cinta ulam pun tiba. Tuhan memang maha baik kok. Selalu mendengarkan doa hamba-nya. Mulailah saya memikirkan jalan menuju k

Mojokerto Antara Impian dan Pertemanan

Setiap orang tentu mempunyai impian. Entah berupa mimpi besar atau mimpi kecil. Dan harapannya adalah bisa mewujudkan mimpi tersebut. Bagaimana pun caranya. Karena mimpi itu secara tak sadar membuat hidup ini terasa lebih bergairah. Begitu pun dengan saya. Di antara mimpi-mimpi yang ingin saya capai. Salah satunya adalah bisa menjejakkan kaki di bumi Majapahit, yakni Mojokerto. Entahlah, rasanya amazing sekali bisa berasa di bumi yang dalam sejarah pernah berdiri kerajaan besar Majapahit. Dengan Patih Gajah Mada yang dengan sumpah Palapanya berhasil menyatukan Nusantara. Mimpi kanak-kanak ketika mendengar kisah sejarah kerajaan Majapahit yang diterangkan oleh guru sejarah. Dan biasanya seiring berjalannya waktu dan umur akan menguap begitu saja semua mimpi masa kanak-kanak itu. Tetapi tidak bagi saya. Dengan berjalannya waktu dan semakin banyak yang saya baca serta lihat, keinginan itu semakin menggebu. Tetapi hambatan dan rintangan untuk mewujudkan mimpi itu pun juga semak

Serunya Menikmati Jajanan Rakyat

Wisata kuliner sudah menjadi bagian dari gaya hidup dewasa ini. Di media sosial tampak foto-foto yang mengekspos berbagai jenis makanan. Mulai dari jenis makanan yang biasa, luar biasa, sampai yang aneh-aneh. Semua menjadi semacam promosi tak langsung. Dan saya merasa senang-senang saja. Karena tak perlu repot goegling tempat makan. Karena saya menyukai sesuatu yang bernuansa tradisional dan merakyat. Maka info kuliner yang saya cari biasanya juga tak jauh-jauh dari makanan atau jajanan rakyat. Suatu hari saya mendapat informasi kalau di Mall Tangerang City sedang berlangsung Pesta Kuliner Jajanan Rakyat. Maka saya segera mencocokan jadwal agar bisa pergi ke sana.  Dan Alhamdulillah dapat waktu yang pas. Dalam perjalanan ke sana pikiran saya menerawang. Selain membayangkan makanan seru apa yang ada di sana, saya juga teringat mendiang ibu. Wisata kuliner adalah salah satu kegemaran ibu. Dan moment seperti ini menjadi ajang menyenangkan ibu sekaligus kumpul dengan keluarga kecil kami