Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2016

Masjid Raya Al-A'Zhom Si Kubah Biru Icon Kota Tangerang

Mendengar kata Tangerang, yang terlintas dibenak sebagian orang tentu sebuah pabrik, truk-truk besar dan keriwehan karyawan pabrik. Tidak salah memang, sebab banyaknya pabrik yang berdiri di kota tersebut menjadikannya salah satu kawasan industri dengan peminat cukup tinggi. Terutama masyarakat yang tinggal di Pulau Jawa dan sebagian Pulau Sumatera. Tetapi ditengah keriwehan itu, Kota Tangerang memiliki banyak tempat yang bisa di explor. Mulai dari wisata situ, hutan kota dan wisata religi dengan bangunan masjid yang unik. Salah satunya adalah Masjid Raya Al- A'Zhom.  Dokumen pribadi Sebuah masjid dengan ciri khas kubahnya yang sangat besar. Dengan warna biru cerah kubah tersebut sangat menarik perhatian. Dengan diameter 63 m menjadikan kubah ini terbesar di dunia. Daya tarik masjid kebanggaan masyarakat Kota Tangerang ini memang dibagian kubahnya. Selain menjadi yang terbesar di dunia, kubah yang terdiri dari 5 buah ini tidak memiliki tiang penampang didalamnya. Pemilihan

Lobang Jepang Bukti Sejarah Kekejaman Penjajah

Bunyi kalimat dalam Undang-undang Dasar yang berbunyi. "Bahwasannya penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Karena tidak sesuai dengan perikemanusian dan perikeadilan."  Benar dan nyata adanya. Indonesia pernah merasakan hal tersebut ratusan tahun lamanya, sebelum kemerdekaan, tanggal 17 Agustus 1945. Salah satu bukti sejarah kekejaman penjajahan bisa dilihat di daerah Bukittinggi. Sebuah kota di Sumatera Barat yang terkenal akan keindahan alam dan juga beberapa tempat bersejarah. Salah satu tempat bersejarah itu adalah sebuah Lobang atau Bunker yang dikenal dengan nama Lobang Jepang. Dokumen pribadi Bila berkunjung ke Bukittinggi jangan lewatkan untuk melihat Lobang Jepang ini. Karena Lobang Jepang menjadi salah satu objek wisata sejarah di sana. Untuk mencapainya bisa melalui beberapa lokasi, di antaranya bisa melalui pintu yang berada di Kawasan Ngarai Sianok dan Taman Panorama. Lobang Jepang adalah sebuah terowongan (Bunker) yang dibangun oleh pemerintahan Jepan

Menjejak Langkah di Janjang Koto Gadang

Pesona kota Bukittinggi adalah Jam Gadang dan Ngarai Sianok yang terkenal akan keindahannya. Namun jika sudah berada di sana sangat sayang jika melewatkan tempat-tempat indah lainnya. Salah satu tempat itu adalah Janjang Koto Gadang. Dokumen pribadi Great Wall of Koto Gadang (GWoKG) adalah sebuah tangga panjang yang dibangun menyerupai tembok cina. Oleh karena itu disebut sebagai Tembok Cinanya Koto Gadang. Membentang sepanjang 1,7 km membelah Ngarai Sianok. Letak persisnya di antara Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi. Namanya diambil dari sebuah nagari (desa) yang berada di bawah kawasan Kabupaten Agam. Sebelum diberi nama Janjang Koto Gadang, jembatan ini sudah ada sejak tahun 1900. Akibat gempa yang melanda Bukittinggi, jembatan ini hancur. Lalu atas kesepakatan bersama jembatan tersebut dibangun kembali, dan diberi nama Janjang Koto Gadang. Diresmikan oleh Tifatul Sembiring pada tanggal 26 Januari 2013. Di ujung Janjang dibangun Monumen Pahlawan H. Agoes Salim dan surau kete

Pesona Baduy yang Tak Lagi Sekedar Mimpi

Bagi sebagian orang mendengar kata Baduy mungkin biasa saja. Tapi bagi saya, Suku Baduy merupakan sebuah pesona dan keagungan tersendiri. Bagaimana tidak? Suku yang mendiami Pegunungan Kendeng, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Indonesia ini mampu menjaga tradisi, jauh dari modernisasi sampai sekarang. Hal itu saya saksikan dan rasakan sediri saat berada di perkampungan Baduy Dalam tahun 2012. Dokumen pribadi Sebuah pengalaman yang luar biasa dalam hidup saya. Bertemu orang Baduy, berinteraksi dengan mereka dan merasakan hidup bersama mereka. Sebuah suku yang selama ini hanya saya ketahui cerita kehidupan mereka melalui bacaan. Rasanya masih tidak percaya saya bisa berada di perkampungan mereka. Sebab semua itu awalnya hanya sebuah khayalan seorang anak, efek dari membaca buku. Dua puluh tiga tahun silam. Ya, dua puluh tiga tahun silam saat saya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Saya begitu terkesima saat guru sejarah menerangk

Musim Kemarau di Ngarai Sianok

Saat berkunjung ke Bukittinggi ada sebuah tempat yang wajib didatangi selain Jam Gadang, yaitu Ngarai Sianok. Sebuah lembah curam (jurang) yang terletak di perbatasan kota Bukittinggi, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Lembah yang memanjang dan berkelok sebagai garis batas kota, dari selatan ngarai Koto Gadang sampai ke nagari Sianok Anai Suku dan berakhir di Palupuh. Dokumen pribadi Menikmati keindahan Ngarai Sianok secara langsung menambah kekaguman atas keagungan Sang Pencipta. Ngarai yang memiliki panjang hingga 15 km dan lebar yang mencapai sekitar 200 m, kedalamannya diperkirakan mencapai 100 m. Sebuah keadaan yang cukup membahayakan bila musim hujan tiba. Tapi syukurnya saat saya ke sana kondisinya sedang musim kemarau, sehingga bisa turun ke ngarai dan menikmati pemandangan dari bawah ngarai. Ngarai Sianok pada jaman Belanda bernama Karbou Wengat atau Kerbau Sanget. Nama itu di berikan karena banyaknya kerbau liar yang hidup bebas di dasar ngarai. Saat ini

Jembatan Kota Intan Dalam Kenangan

Jembatan Kota Intan adalah salah satu jembatan yang mempunyai nilai sejarah. Dibangun tahun 1628 pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Pada awalnya jembatan ini bernama Engelse Burg atau Jembatan Inggris. Fungsinya sebagai penghubung antara Benteng VOC dan Inggris (IEC). Dokumen pribadi Dalam perjalanannya Jembatan Kota Intan mengalami beberapa kali pergantian nama. Sekitar tahun 1629, akibat penyerangan yang dilakukan Mataram terhadap Batavia, jembatan tersebut mengalami rusak parah. Kemudian dibangun kembali oleh pemerintah Belanda sekitar tahun 1630. Dan berganti nama menjadi de Hoenderpasar Brug atau Jembatan Pasar Ayam. Nama itu di ambil dari nama Pasar Ayam Besar yang ada di dekat sana, di ujung Utara Kali Besar Barat. Jembatan Kota Intan merupakan satu-satunya jembatan angkat yang bisa dilayari sampai ke hulu sungai Ciliwung. Hal tersebut berlangsung sambil abad ke-17. Pada tahun 1655 jembatan yang terbuat dari kayu ini hancur akibat diterjang banjir.  Pemerintah Hindia B

Akhir Pekan di Rumah Si Pitung

Salah satu warisan sejarah dan budaya masyarakat Betawi adalah legenda Si Pitung. Sebagian masyarakat Betawi terutama masyarakat Kampung Marunda meyakini bahwa sosok Si Pitung ini nyata. Keyakinan itu diperkuat dengan adanya rumah panggung di kampung Marunda yang disebut-sebut sebagai rumah Si Pitung. Rumah Si Pitung (dokpri) Saya pun mengetahui sosok Si Pitung melalui cerita dan film yang ditonton. Soal kebenarannya sampai sekarang masih menjadi perdebatan diberbagai kalangan. Namun satu hal yang pasti. Masyarakat Betawi menganggap sosok Si Pitung adalah pahlawan bagi mereka. Robin Hood Betawi. Si Pitung yang memiliki nama asli Salihun itu berasal dari daerah Pengumben. sebuah kampung di sekitaran Rawa Belong, Jakarta Barat. Ayahnya bernama Bang Piun dan ibunya bernama Mpok Pinah. Si Pitung dididik dan dibesarkan di lingkungan pesantren. Gurunya bernama Haji Naipi. Nama Si Pitung merupakan nama sebutan bagi Salihun karena seringnya ia kedapatan sedang menolong orang. Si Pitulung,

Menanti Sang Fajar di Pelataran Jam Gadang

Bermimpilah setinggi langit. Mumpung mimpi itu gratis. (kutipan) Sejak mengenal pelajaran sejarah di Sekolah Menengah Pertama (SMP), banyak tempat-tempat indah dan bersejarah yang ingin saya kunjungi. Salah satu keinginan itu adalah bisa melihat matahari terbit di pelataran Jam Gadang. Tapi ya hanya sebatas keinginan dan mimpi saja. Mimpi kanak-kanak. Pelataran jam gadang pagi hari (dokpri) Saat itu rasanya tidak mungkin bisa ke sana. Ke daerah Bukittinggi, Sumatera Barat. Tidak terjangkau oleh semua. Ya soal ijin dan soal dana. Jadi ya sudah, bermimpi saja yang tidak memerlukan dana. Tetapi benarlah yang dikatakan pepatah. Jangan takut bermimpi, sebab boleh jadi mimpi tersebut diamiiinkan oleh malaikat. Hal itu yang saya alami beberapa tahun kemudian. Mimpi kanak-kanak itu pun terwujud di tahun 2015. Semua mengalir begitu saja. Ya rezeki dan juga waktunya. Saya sampai tidak percaya begitu tiba di bandara Minangkabau. Apalagi saat berada di pelataran Jam Gadang. Itu bukan mimpi.

Mengenang Bung Hatta di Rumah Kelahirannya

Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghormati jasa pahlawannya. (Soekarno) Rumah Kediaman Bung Hatta (dokpri) Hal itulah yang memantapkan langkah saya menuju Bukit Tinggi. Kota kelahiran salah satu proklamator bangsa Indonesia, Mohammad Hatta. Rumah yang terletak di jalan Soekarno-Hatta No.37, Bukit Tinggi itu masih tampak sepi saat saya tiba di sana.  Dokumen pribadi Waktu menunjukan pukul 08:15 WIB. Saya merupakan pengunjung pertama. Saya pun dipersilakan masuk lebih dulu. Memasuki ruangan utama, tampak lemari buku dengan deretan foto keluarga di atas lemari tersebut. Seperangkat meja dan kursi tamu menghiasi ruangan.  Di sisi sebelah kiri ruangan terdapat dua kamar tidur. Sedangkan di sisi sebelah kanan ruangan terdapat satu ruangan berukuran lebih besar. Di dalamnya terdapat sebuah sumur yang sudah ditutup. Kamar Boejang (dokpri) Keluar menuju bagian belakang rumah tampak dua buah lumbung padi yang berdiri kokoh, di sisi sebelah kiri halaman. Di seberang halaman belakang te

Senja di Rumah Puisi Taufik Ismail

Dalam puisi ada doa Dalam puisi ada cinta  Tapi dalam puisi  Ada amarah juga Saya tak pandai berpuisi. Apalagi menciptakan sebuah puisi. Tapi saya suka akan puisi. Maka saat melakukan perjalanan ke Bukit Tinggi, saya sempatkan singgah kerumah puisi Taufik Ismail. Sebuah rumah yang diwariskan oleh Taufik Ismail bagi pencinta sastra. Dokpri Rumah puisi yang didirikan pada pertengahan Desember 2008 ini berada di daerah Padang Panjang. Sangat mudah dijangkau karena letaknya di tepi jalan. Papan nama yang cukup jelas dengan tulisan rumah puisi membuat siapa saja yang hendak ke Bukit Tinggi, dan melalui jalan tersebut pasti menolehkan pandangannya. Picture by denik Nuansa puisi sudah tampak dari jalanan di depannya. Sebuah prasasti bertuliskan puisi berdiri kokoh di tepi jalan masuk. Begitu memasuki area rumah puisi, pemandangan nan asri dengan tanamam bunga beraneka warna tersaji indah. Deretan puisi dan nukilan dari sastrawan serta budayawan negeri ini terpampang disela-

Menikmati Pagi di Situ Gintung Ciputat

Pagi itu suasana situ nampak masih redup. Kabut pagi yang menyelimuti situ dinginnya terasakan dikulit. Mentari pagi belum lagi menampakkan diri. Namun geliat kehidupan sudah mulai terasa. Gerobak pedagang kaki lima didorong perlahan menuju titik yang dituju pemiliknya. Seorang ibu paruh baya juga terlihat berjalan menuju situ. Dengan memanggul bakul di punggung ia terlihat gagah. Situ Gintung pagi hari (dokpri) Dengan sigap si ibu pembawa bakul tadi menata isi bakulnya, dititik yang ia tuju. Rupanya ia menggelar dagangannya di sana. Dari arah lain tampak lelaki muda sedang memarkir sepeda motornya. Ia dengan pakaian olah raga lengkap, nampak mengamati sekeliling. Ketika ia rasa sepeda motornya terparkir dengan aman, ia segera merentangkan kedua tangannya lebar-lebar. Menghirup udara pagi yang sejuk. Suasana di sekitar Situ Gintung (dokpri) Sesaat ia terlihat menggerakkan kepala, tangan dan kaki. Menggambil posisi pemanasan. Setelah itu ia berlari-lari kecil dipinggiran situ. Un

Situ Cipondoh Tempat Asik Untuk Wisata Keluarga

Mendengar nama Cipondoh ingatan orang tentu langsung terkait dengan nama buah, yakni salak. Ya, salak Pondoh. Tapi bukan itu yang akan saya ceritakan. Tak ada hubungannya sama sekali. Situ Cipondoh yang saya maksud adalah salah satu tempat wisata menarik di Kota Tangerang. Cipondoh merupakan sebuah kecamatan di Kota Tangerang, Provinsi Banten, Indonesia. Kecamatan Cipondoh berbatasan dengan kota Jakarta Barat. Letaknya mudah dijangkau.  Keluar tol Kebon Nanas, Cikokol, RS Usada Insani, Cipondoh. Keluar tol Puri Kembangan, Duri Kosambi, Gondrong, Cipondoh. Dari terminal Kalideres, Ampera, Poris, Cipondoh. Dari terminal Blok M, Cileduk, Cipondoh. Lokasi Situ Cipondoh persis di tepi jalan raya. Menjadi pemandangan indah bagi pengendara yang melintasi jalan tersebut. Baik yang dari arah Tangerang menuju Jakarta atau sebaliknya, dari Jakarta menuju Tangerang.  Situ Cipondoh adalah salah satu situ yang cukup apik di  Kota Tangerang. Tak heran bila pengendara yang melintas akan menga